Langit sedang berduka sepertinya.. Hah, itulah yang dipikirkan oleh namja yang sedang mengulurkan tangannya menunggu air jatuh dari awan.
Jung Hoseok. Ya, dia namja yang mengulurkan tangannya. Entah apa yang dipikirkan olehnya. Hari ini, dia begitu.. bosan.
"Hah.. aku ingin jalan jalan.." rengeknya, sambil menatap keatas langit.
Hari ini, dia sedang libur bekerja. Jadilah, seorang Jung Hoseok termenung didalam kamarnya.
"Ok. Sebelum hujan, aku akan pergi jalan jalan" monolognya. Lalu ia bergegas menutup jendelanya, dan bersiap siap.
*****
Ok, saat ini. Hoseok sedang berjalan jalan dibawah hujan, dengan payung bercorak daun yang melindunginya dari derasnya air yang turun.
"Yaish! Kenapa saat aku dirumah tadi belum hujan! Dan saat aku baru keluar dari rumah langsung hujan begini?! Ish.." kesalnya, kenapa ia tak kembali? Karena, menurutnya percuma saja. Sudah membuang waktunya untuk bersiap. Hhh.. dasar..
Ia, terus mengomel entah pada siapa. Dirinya terus menunduk, memainkan genangan air yang ada dijalanan. Sehingga, tanpa sadar..
"Kau kenapa?" Seseorang bertanya, dari hadapannya. Hoseok, segera menoleh.
"Huh? Kau siapa? Apa pedulimu?" Ow... Sabar Jung. Baru bertemu sudah marah marah.
Namja yang ada dihadapan Hoseok, terkekeh lalu tanpa ba bi bu dia ikut berteduh dibawah payung milik Hoseok.
"Aku... Park Jimin. Dan kau?" Namja itu mengulurkan tangannya, Hoseok terus jalan. Dengan diikuti namja itu, oh dan tak lupa dengan uluran tangannya juga yang masih setia.
Mereka terus berjalan. Hingga tanpa sadar, mereka berada dihalte. Hoseok menoleh.
"Jung Hoseok" lalu menjabat tangan Jimin.
Jimin tersenyum tulus. "Semoga kita bisa terus bersama"
Hoseok mengernyit heran. Apa maksud namja aneh ini? Tapi, Hoseok tak menghiraukannya.
"Ya.." Jimin tersenyum, saat mendengar jawaban dari Hoseok.
*****
Sekarang, hujan telah tidak lagi turun dengan deras. Hanya menyisakan rintik rintik kecilnya. Hoseok tersenyum tipis, melihat langit yang sudah tak terlalu berduka lagi. Menghela napas yang terdengar begitu berat, ia mulai berdiri dari duduknya. Dan siap melangkah pergi. Hingga sebuah tangan menahannya.
"Aku ikut Hyung.." Hoseok ini pelupa atau bagaimana sih? Sehingga ia melupakan orang yang beberapa saat yang lalu mengajaknya berkenalan.
"Heol! Kau tak punya rumah? Aish, pulang saja kerumahmu." Ujar Hoseok, setengah emosi. Jimin hanya menyengir.
"Ayolah... Ya, ya, ya.." mohon Jimin kepada Hoseok. Hoseok hanya mendengus sebal. Gitu gitu juga, Hoseok masih punya hati.
"Hah... Ya sudah, ayo" balas Hoseok, kemudian berjalan duluan. Dengan diikuti Jimin.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
How about me? -Jihope-
Fanfiction"Bagaimana denganku Hyung?" "Maafkan aku Jimin-ah.." "Kenapa kau pergi begitu cepat? Hyung.. Aku menyayangimu" "Nado Jimin-ah.. Selamat tinggal" Hari yang cerah, mendadak menghilang. Ketika, sang matahari ikut pergi. Meninggalkan rasa sakit dan p...