Jungkook sangat panik, ia langsung membawa Hoseok kerumah sakit. Disaat perjalanan Jungkook terus menggenggam tangan Hoseok erat, dan merapalkan doa.
Setelah sampai dirumah sakit, langsung saja Jungkook membayar taksi yang tadi ia tumpangi. Dan menggendong Hoseok di punggungnya.
"PANGGIL DOKTER KIM SEKARANG!!!" Teriak Jungkook pada suster yang menghampiri Jungkook. Suster itu pun langsung memanggil dokter Kim tersebut.
Beberapa menit kemudian, suster kembali dan menyuruh Jungkook langsung keruangannya.
"Hoseok Hyung. Kau tak akan kenapa napa ok..." Gumam Jungkook sambil berlari menuju ruangan dokter Kim.
*****
Jungkook menunggu didepan ruangan dokter Kim. Ia terus berdoa, mengharapkan semoga Hoseok baik baik saja. Pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan dipikirannya.
'Ada apa dengan Hoseok Hyung?'
'Apa yang menyebabkan dia seperti ini?'
'Apa Hoseok Hyung makan dengan baik? Tidur dengan baik?'
Dan lainnya. Jungkook sibuk mengendalikan pertanyaan dalam pikirannya, yang membuatnya menjadi melamun. Sehingga sebuah tepukan dibahu kanannya, membuat ia tersadar.
"Jungkook-ssi? Kau baik baik saja?" Ujar Dokter Kim. Jungkook tersenyum tipis, lalu mengangguk pelan.
"Ya, tentu. Ah, bagaimana dengan Hoseok Hyung?" Tanya Jungkook dengan nada yang sangat kentara akan kekhawatiran.
"Hoseok-ssi.. untuk saat ini.. um, baik baik saja. Pingsan tadi, mungkin karena disebabkan oleh pusing karena telat untuk meminum obatnya, terlalu lelah, karena dia belum makan seharian ini, tidur tak teratur, dan mungkin juga disebabkan karena penyakitnya kambuh.." Jelas sang Dokter. Jungkook terdiam.
'P-penyakit?' pikiran Jungkook makin berkeliaran. Ada apa dengan Hoseok Hyungnya?!
"Um, baiklah Jungkook-ssi apa ada yang ingin anda tanyakan lagi? Jika tidak, saya pamit untuk memeriksa pasien yang lain" ujar Dokter Kim.
"O-oh, baiklah.. Terimakasih Dokter. Ah, apa aku boleh masuk?"
"Tentu. Baiklah, saya pamit"
Jungkook menarik napasnya dalam saat memegang knop pintu yang dingin itu. 'Ayo Jungkook!'
"Hyung.." lirih Jungkook saat masuk kedalam ruangan. Ia menggigit bibirnya, melihat Hoseok di infus dan terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit ini.
Hoseok menoleh, dan tersenyum lemah "Terimakasih Kookie.." Jungkook tersenyum tipis, lalu duduk dikursi yang ada didekat ranjang Hoseok.
"Kau kenapa Hyung? Kenapa kau bisa seperti ini? Kenapa kau tak memberitauku? Kenapa kau.. k-kenapa.." Jungkook menggenggam tangan Hoseok erat.
"Tak apa Kook, aku baik baik saja.. sungguh.. jangan terlalu khawatir, aku bukan anak kecil lagi"
"Tapi Hyung adalah Hyungku! Jadi aku berhak untuk tau!" Sentak Jungkook pelan. Hoseok tersenyum tipis, lalu mengelus kepala Jungkook lembut.
"Ya.. ya.. cerewet sekali eoh? Hahaha, nanti aku akan memberitaumu.. tapi tidak sekarang ok?"
"Hm, baiklah.. Hyung istirahat saja. Aku akan duduk disofa sana.. kalau Hyung membutuhkanku, panggil saja. Oh, kau belum makan Hyung! Astaga, dimana obatmu? Ayo cepat makan dulu" ujar Jungkook, lalu segera memanggil suster untuk membawakan makanan.
"Astaga Kook.. kau ini, jangan terlalu seperti in--" ucapan Hoseok terpotong, karena Jungkook memasukkan sepotong apel kedalam mulut Hoseok.
"Jangan banyak bicara Hyung! Kau diam saja, aku yang akan melakukan segalanya untukmu ok? Tak ada penolakkan!"
Hoseok cemberut, tetapi ia tetap melakukan apa yang Jungkook katakan. Saat makanan datang, Jungkook menyuapinya. Hoseok tersenyum melihat perlakuan Jungkook yang perhatian padanya.
"Cha! Selesai.. ayo sekarang Hyung harus istirahat ok?"
"Ya ya.. baiklah.."
Jungkook tersenyum, lalu ia pun membaringkan dirinya disofa dekat ranjang Hoseok.
*****
Seorang namja terus mengetuk pintu rumah yang ada dihadapannya. Sudah 2 jam dia berdiri. Hujan turun lagi, ia tak perduli dengan air hujan yang telah membasahi dirinya. Perasaan khawatir mulai menggerayapinya
"Dimana kau Hyung?"
*
*
*
*
*
*
*
*
"Aku akan menunggumu, sampai kapanpun. Aku akan menunggumu, untuk menebus rasa sakit yang pernah kuperbuat dahulu. Hyung. Maafkan aku"
*****
TBC~~
KAMU SEDANG MEMBACA
How about me? -Jihope-
Fanfiction"Bagaimana denganku Hyung?" "Maafkan aku Jimin-ah.." "Kenapa kau pergi begitu cepat? Hyung.. Aku menyayangimu" "Nado Jimin-ah.. Selamat tinggal" Hari yang cerah, mendadak menghilang. Ketika, sang matahari ikut pergi. Meninggalkan rasa sakit dan p...