Hoseok sudah bisa keluar dari rumah sakit. Setelah diberi berbagai macam nasehat oleh dokter Kim. Hoseok hanya mengangguk lemah. Sekarang Hoseok telah mendapatkan obatnya kembali.
"Huh... Kau tau Hyung? Kau telah membuatku ke kenyangan gara gara sarapan tadi pagi." Omel Jungkook saat menuntun Hoseok berjalan menuju keparkiran.
Hoseok tertawa mengingat kejadian sarapan tadi pagi. Ia memesankan banyak sekali makanan untuk Jungkook. Bukan salahnya, salahkan Jungkook yang hanya mengangguk angguk.
"Hehe.. maaf Kookie.." Jungkook hanya menghela napas lelah.
Tadi, setelah selesai sarapan. Jungkook pulang kerumahnya untuk mengambil mobilnya.
"Ya sudah.. masuklah Hyung.." ujar Jungkook saat sudah berdiri disamping mobilnya.
*****
Perjalanan mereka dipenuhi oleh canda tawa keduanya.
"Hyung, kau tak boleh bekerja dulu. Atau kau tak usah bekerja lagi. Kau harus memperhatikan kesehatan. Tidur yang cukup. Makan yang teratur. Jangan lupa minum obatmu. Kalau ada apa apa hubungi aku. Atau perlu, aku membeli apartment didekat rumahmu itu? Agar aku bisa leluasa memantaumu. Dan kau akan baik baik sa---" ucapan Jungkook terpotong oleh Hoseok yang kini telah hampir menangis.
Jungkook menghentikan mobilnya dipinggir jalan. "Hyung... Kau kenapa?"
"Jungkook-ah... Terimakasih banyak, kau telah bersamaku, menemaniku, melindungiku, menjagaku, terus berdiri dihadapanku, terus ada disisiku, dan kau tak pernah menuntutku untuk membalas perbuatanmu itu.. terimakasih banyak Kook.." air mata itu tak terbendung lagi, air mata yang sedari tadi ia tahan kini meluncur dengan bebasnya.
Jungkook tersenyum sendu, "Hyung, kau itu sudah seperti kakakku. Kau itu sudah seperti malaikat yang datang kedalam hidupku. Kau itu sudah seperti cahaya yang menerangi jalanku. Dan kau itu seperti mutiara yang telah lama aku cari, dan saat aku sudah mendapatkannya. Bukankah, harus aku jaga dan aku sayangi? Bukan begitu Hyung?"
Hoseok tersenyum dengan air mata yang masih mengalir, lalu memeluk Jungkook sekilas.
"Terimakasih Kook.. ya sudah ayo lanjutkan perjalanannya" ucap Hoseok. Jungkook tersenyum lalu kembali mengemudikan mobilnya.
Saat sampai didepan rumah Hoseok, Jungkook turun dari mobilnya lalu membantu Hoseok yang masih sedikit lemas keluar dari dalam mobilnya.
"Hyung apa kau masih pu---" lagi lagi ucapan Jungkook terpotong oleh Hoseok.
"JIMIN!!!"
Jungkook terdiam mendengar nama itu, ditambah lagi saat Hoseok lari dari tuntunannya dan menghampiri seorang namja yang hampir jatuh jika tidak Hoseok tahan tubuhnya dari belakang.
"J-jimin... Jim... Jim sadar Jim!!! Jungkook!! Bantu aku!!" Panik Hoseok. Jungkook tersadar. Lalu segera membantu Hoseok untuk mengangkat namja itu kedalam rumah Hoseok.
'Jimin?' pikiran Jungkook terus melayang. Dia menatap wajah namja yang kini telah dibaringkan diatas sofa milik Hoseok.
"Jungkook-ah... Bisakah kau ambilkan air hangat dan kain? Juga bawakan obat penurun demam, dan minyak hangat.. seperti nya Jimin hujan hujanan.. astaga.... Park Jimin pabo! Yak! Jeon Jungkook! Kau dengar aku tidak!?"
Jungkook mengerjap mendengar sentakan Hoseok, ia langsung mengambil apa yang dibutuhkan Hoseok tadi.
'Park Jimin? B-benarkah dia? A-apa.. apa.. yang terjadi disini? Hoseok Hyung m-mengingatnya? Apa ini?'
"Kook!! Sudah belum?!!" Teriakan Hoseok membuatnya kembali tersadar.
"O-oh! Tunggu sebentar Hyung..."
Tak lama, Jungkook kembali. Ia melihat Hoseok yang sedang mengusapkan tangannya pada tangan milik Jimin.
"I-ini Hyung.." Hoseok menoleh, dengan cekatan ia mengompres Jimin, dan mengusapkan minyak hangat pada leher Jimin.
"Jim... Kenapa kau bisa seperti ini huh?" Gumam Hoseok. Ia melihat Jungkook yang sedang menatap Jimin dengan pandangan bertanya tanya.
"Kook? Ada apa?" Tanya Hoseok
"H-hm? Aku? Aku tak apa Hyung.." jawab Jungkook dengan senyuman sendunya.
"Oh? Baiklah.."
"Hyung..."
"Kenapa Kook?"
"U-um aniyeo.. hehe.."
"Aish.. kau aneh"
Jungkook hanya tersenyum, lalu duduk didekat Hoseok.
*
*
*
*
*
*
*
*
"Hyung... Ada apa denganmu? Kenapa.. k-kenapa? Aku tak mengerti. Hyung.. tenang saja, aku tak akan pergi dan meninggalkanmu. Aku.. aku akan tetap berada disisimu"
*****
TBC~~
KAMU SEDANG MEMBACA
How about me? -Jihope-
Fanfiction"Bagaimana denganku Hyung?" "Maafkan aku Jimin-ah.." "Kenapa kau pergi begitu cepat? Hyung.. Aku menyayangimu" "Nado Jimin-ah.. Selamat tinggal" Hari yang cerah, mendadak menghilang. Ketika, sang matahari ikut pergi. Meninggalkan rasa sakit dan p...