Hari sudah hampir pagi, Hoseok mengerjapkan matanya menatap jam dinding yang ada dihadapannya '4.25'. Lalu menatap orang yang kemarin menolongnya, yang sedang tertidur lelap disofa.
Hoseok menghela napas berat. Ia turun dari atas ranjangnya, saat kakinya menyentuh lantai. Ia merasa beku hingga sekujur tubuhnya. Dingin.
Hoseok mulai berjalan, setelah sandal rumah sakit ini ia temukan didalam lemari kecil disamping ranjangnya. Ia berjalan menuju kamar mandi yang ada didalam ruangan itu.
"Huuuhh... Dingin sekali hari ini" gumamnya saat menyuci wajahnya didalam kamar mandi.
*Tok tok*
"Hyung? Kau didalam?"
Hoseok sedikit tersentak saat mendengar bunyi ketukan pintu itu.
"Oh? Ya.. Kookie. Tunggu, aku akan keluar."Jungkook menunggu didepan pintu kamar mandi, sedari tadi dia mengamati Hoseok. Sebenarnya ia tak bisa tidur lagi, setelah tengah malam tadi ia bermimpi buruk.
"Kenapa kau tak meminta bantuanku eoh?" Ujar Jungkook saat Hoseok sudah keluar.
"Yak! Aku lebih tua darimu! Panggil aku Hyu--" protes Hoseok.
"Diamlah Hyung. Kau banyak bicara" ucap Jungkook sedikit dingin.
Hah... Jungkook itu sudah lelah kawan! Mendengar omelan omelan seorang Jung Hoseok!
Jungkook menghela napasnya pelan, lalu menuntun Hoseok untuk kembali keranjangnya.
"Hyung, ini masih pagi. Kenapa kau bangun?" Tanya Jungkook, saat Hoseok telah duduk diatas ranjang nya.
"Hehehe... Tak apa, aku hanya... Ingin ke kamar mandi" jawab Hoseok.
"Hah... Ya sudah, tidur lagi sana.." ucap Jungkook
"Tak mau~ aku akan berjalan jalan disekitar rumah sakit ini" balas Hoseok.
"Aish Hyung! Kau ini... Nanti saja! Ishh.. ini masih jam 5 pagi.. masih gelap" gemas Jungkook pada Hoseok.
"Hehe.. ya sudah, um.. Kookie-ya~~ hehehe... Aku ingin sarapan.. eotte?"
"Astaga, kau seperti anak kecil Hyung... Hahahaha, baiklah ayo.. kau sudah merasa baikkan? Kau ingin makan dikantin rumah sakit, atau aku panggilkan suster?"
Hoseok sedikit cengo dengan pertanyaan Jungkook yang beruntun, "Um.. ya.. um.. dikantin.. saja"
Jungkook mengangguk, "Tapi, sebentar lagi ya Hyung.. pasti kantinnya belum buka" Hoseok pun tersenyum, lalu mengangguk.
*****
'6.15' Jungkook dan Hoseok, telah berada dalam kantin rumah sakit yang sangat sepi. Bagaimana tak sepi? Jika mereka saja adalah pelanggan pertama yang ada dalam kantin itu. Sejujurnya... Kantin itu belum ada yang buka..
Hah, dasar saja seorang Jung Hoseok yang terus memaksa kepada Jeon Jungkook agar cepat cepat kekantin. Karena takut makanan disana habis. Astagaaaa!! Jungkook ingin sekali mencubit Hoseok, jika saja Hoseok sedang tak sakit.
"Hhh... Kau liat sendiri kan Hyung? Kantin ini belum ada yang berjuaaaaalllaaaaannnnn!!!! Astagaaaa Hoseokkkk!!!" Sebal Jungkook
"Hehehehehehehehe.... Maaf Kookie, sebentar lagi"
"Huft, baiklah.." serah Jungkook.
'6.45' kantin rumah sakit ini baru ada yang membuka. Hoseok tersenyum, lalu segera menghampiri salah satu kedai dikantin itu.
Oh, infusan Hoseok telah dilepas oleh suster saat ia akan keluar. Sebenarnya... Hoseok memaksa. Katanya sih, agar ia jalannya bebas. Hah... Dan saat itu, Jungkook hanya terus terusan menghela napas.
Jungkook mengikuti Hoseok yang memesan makanan. Ia hanya mengangguk dan menggeleng saat Hoseok menanyakan makanan pada Jungkook.
"Aish, sudah belum Hyung?"
"Hehe... Sudah sudah.." merekapun kembali duduk ditempat tadi.
"Kook-ah.. bagaimana dengan pekerjaanku?"
"Tenang saja Hyung. Aku sudah menghubungi bossmu."
Hoseok mengangguk, lalu ia melamun. Memikirkan orang yang menyuruhnya untuk mengingatnya.
'Park Jimin...' Hoseok terus mengucapkan nama itu didalam hatinya. Entah mengapa Hoseok saat ini, ingin bertemu dengan Park Jimin. Ia ingin melihat wajah Park Jimin lagi. Ia ingin mengingat seorang Park Jimin.
"Yak Hoseok Hyung.. ayo makanlah" ujar Jungkook membuyarkan lamunan Hoseok.
"Oh? Iya iya..." Hoseok langsung memakan makanannya dalam diam. Jungkook tak mengerti, tiba tiba saja Hyungnya ini jadi pendiam seperti ini.
*
*
*
*
*
*
*
*
"Aku tak bisa mengingatmu. Jika kau tak ada dihadapanku"
*****
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
How about me? -Jihope-
Fanfiction"Bagaimana denganku Hyung?" "Maafkan aku Jimin-ah.." "Kenapa kau pergi begitu cepat? Hyung.. Aku menyayangimu" "Nado Jimin-ah.. Selamat tinggal" Hari yang cerah, mendadak menghilang. Ketika, sang matahari ikut pergi. Meninggalkan rasa sakit dan p...