VIII

284 32 8
                                    

29 Agustus 2017, 06:08 PM

Hari ini Hyora dibawa keluar lagi. Entah kemana. Yang jelas, Hyora bahagia. Ia bahagia melihat senyuman di wajah Taehyung hari ini. Entah kenapa, seperti ada saja sesuatu yang spesial hari ini. Mungkin ulang tahunnya?

"Oppa."

"Hmm?"

"Apa Oppa pernah dipuji karena ketampanan Oppa?"

"Terlalu sering."

Hyora mengangguk dan merutuki dirinya sendiri dalam hati. Ya sudah pasti! Namanya juga Taehyung sudah tampan sejak lahir. Bahkan saudaranya juga sering dipuji seperti itu, terutama oleh ahjumma yang menjual sayur di pasar itu. Berkat ketampanan saudaranya, mereka sering mendapat diskon untuk sayur-sayur yang mereka beli. Lumayan.

Taehyung terkekeh. "Apa aku lebih tampan dari Oppa-mu?"

"A-A-A-Aku.. Aku.. Aku tidak tahu."

Jawaban Hyora yang disertai dengan pipi yang memerah dan suara yang semakin mengecil itu berhasil membuat Taehyung tertawa lepas.

"Nanti saat kita sampai," kata Taehyung, "sapalah Noona-ku. Ucapkan selamat ulang tahun untuknya, dan jangan tanyakan namanya."

Hyora mengernyit tak mengerti namun mengangguk. Noona-nya Taehyung, ya? Seingatnya, Taehyung memakan—membunuh seluruh keluarganya, bukan? Lalu Noona ini siapa?

"Kita sudah sampai," kata Taehyung setelah lewat beberapa saat. Ia menginjak rem dan tersenyum saat melihat Hyora di sebelahnya melamun. "Hei, kita sudah sampai," ulangnya lagi.

"Eh? Iya, iya." Hyora segera melepas seatbelt dan turun dari mobil, mengikuti Taehyung.

"Noona!" Taehyung membunyikan bel rumah beberapa kali. Menganggap Sang Pemilik Rumah tidak mendengarnya, ia mengetuk pintu itu dengan keras. "Noona!"

Pintu kayu itu dibuka dan menampilkan seorang wanita yang lebih pendek dari Taehyung namun lebih tinggi dari Hyora yang tersenyum manis. "Taehyung-ah, watni?"

*watni? (왔니?) : sebuah sapaan yang khusus digunakan oleh wanita, jika pria : watnya? (왔냐?), jika umum : wasseo? (왔어?)

Heol. Bahkan cara wanita itu menyapa Taehyung saja sudah menunjukkan kalau mereka itu dekat dan wanita itu lemah lembut, juga manis.

"Noona, saengil chukhahae!" teriak Taehyung sambil memeluknya. Wanita itu tertawa dan membalas pelukan Taehyung yang tubuhnya sampai membungkuk karena perbedaan tinggi. (Noona, selamat ulang tahun!)

Taehyung tak pernah berteriak sesenang itu. Jadi, Noona yang satu ini memang spesial untuk Taehyung, ya?

"Iya, terima kasih," ucap wanita itu. Ia melirik ke arah Hyora yang berdiri di belakang Taehyung dan tersenyum, "Ucapkan apa yang ingin kau ucapkan."

Sontak saja Hyora terkejut. Bagaimana wanita itu bisa tahu?

Ah, iya. 'Kan, dia sedang berulang tahun! Pantas saja ia tahu Hyora ingin mengucapkannya namun malu karena ini pertama kali mereka bertemu.

"Sae-Saengil chukhahamnida, Eonni!" ucap Hyora dengan kaku dan membuat wanita itu tertawa.

"Namaku Youngmi dan tak usah sesopan itu. Kenalan Taehyung adalah kenalanku juga," kata wanita itu, "terima kasih sudah datang."

Yah, sebenarnya Youngmi juga tidak usah berterima kasih pada Hyora. Toh, tadi ia disuruh ikut oleh Taehyung.

"I-Iya," jawab Hyora untuk menunjukkan kesopanan.

"Lovely," bisik Youngmi kepada Taehyung yang membuat pria itu tersenyum bangga.

Di ruang makan Youngmi sudah ada Jaerin dan juga Jaehyun. Mereka berdua sebenarnya tertangkap basah oleh Taehyung dan Youngmi sedang melakukan itu. Kebetulan, Hyora ini sedang melamun jadi ia tak benar-benar melihat adegan tersebut. Entah harusnya sangat disayangkan atau bersyukur.

"Ayo, makan!" ajak Youngmi sambil menaruh nasi di piring tamunya. Ia terlihat bahagia, begitu pun dengan yang lainnya.

Tapi yang namanya bahagia itu, bisa dipalsukan.


Park Hyora berumur 16 tahun saat pertama kali menemui kenalan Taehyung.

Dark Cell -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang