Krunk Bear

412 32 24
                                    

Chaerin terdiam beberapa saat sebelum membuka apartemennya. Entah kenapa, ia yakin saat ini Jiyong menunggu dirinya di rumah.

"Huftt.. Im ok" lirih Chaerin pada dirinya sendiri. Ia pun segera membuka pintu apartemen, dan benar saja, baru saja ia masuk ke dalam apartemen, ia sudah melihat Jiyong yg melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kamu dari mana?" Tanya Jiyong. Chaerin yg awalnya hanya menatap Jiyong langsung melepas kedua sepatunya dan melewati Jiyong begitu saja. Di taruhnya sepatu Chaerin di rak sepatu dan langsung masuk ke dalam kamar.

Jiyong berdecak, ia mengikuti Chaerin masuk ke dalam kamar, dan melihat jam di tangannya yg menunjukkan pukul dua belas malam.

Ya, Chaerin pulang tengah malam, dan bahkan Jiyong tak bisa menghubungi ponselnya sejak pagi.

"Kwon Chaerin! Kau darimana saja?" Bentak Jiyong saat melihat Chaerin yg sedang memilih baju di wardrobe mereka. Sejenak tubuh Chaerin menegang karena bentakan Jiyong. Tapi ia kembali rileks di detik berikutnya.

"Bukan urusanmu" Sahut Chaerin sembari menutup pintu wardrobe dan kembali hendak melewati Jiyong. Tapi Jiyong menahan lengan Chaerin. Chaerin mau tak mau akhirnya berbalik. Dan menatap tajam Jiyong.

"Kamu habis dari mana?"

"Memang apa urusannya denganmu? Hah!" Hardik Chaerin penuh emosi.

"Aku ini suamimu Chae" Suara Jiyong melemah, tapi pegangannya pada lengan Chaerin tak mengendur sama sekali.

Chaerin menhentakkan tangannya hingga pegangan Jiyong padanya terlepas.

"Asal lo inget aja ya, dari awal pertama kita ketemu, kita udah sepakat buat g ngurusin hidup masing masing! Dan pernikahan kita itu sembunyi sembunyi kan? So what? Lo g berhak ngatur ngatur hidup gue!" Bentak Chaerin pada Jiyong.

Seketika Jiyong merasa menyesal telah membuat kesepakatan seperti itu di awal pertemuan mereka.

Chaerin kembali berbalik dan langsung memasuki kamar mandi, meninggalkan Jiyong yg terpaku karena bentakannya.

Jiyong akhirnya memilih keluar dari kamar. Sedang Chaerin langsung terduduk lemas di balik pintu kamar mandi. Kedua tangannya bergetar setelah membentak Jiyong. Dan ia kembali menangis dalam diam untuk sesaat.

'Stop Chae.. G boleh nangis! You're strong v!' Kuat batin Chaerin.

Jiyong terduduk di meja makan. Otaknya terus menerus mengulang kembali kalimat Chaerin tadi.

Jiyong akhirnya merogoh kantongnya. Di ambilnya sekotak rokok dan korek.

Dan untuk pertama kalinya, ia merokok di dalam apartemennya.

Kepalanya terasa pening.

Bukan hanya masalah Chaerin, tapi papanya sudah mulai meminta bantuannya untuk memegang salah satu cabang perusahaannya.

Belum lagi tugas kuliah yg menumpuk dan menunggu untuk di kerjakan, juga skripsi yg sedang ia kejar. Ya, Jiyong sedang berusaha untuk lulus secepatnya.

Ia tak mau putus kuliah begitu saja saat papanya meminta bantuannya.

Jiyong akhirnya berdiri, dan masuk ke dalam ruangan belajar yg tergabung dengan perpustakaan itu.

Di keluarkannya semua tugas yg sudah menunggu dirinya. Lalu ia mengerjakan tugas sembari mengisap rokok di tangannya.

Chaerin keluar dari kamar mandi, tapi ia tak mendapatkan Jiyong di kamarnya. Ia tak tau kemana perginya Jiyong malam malam seperti ini.

Tapi Chaerin berusaha tidak perduli.

Sungguh, hatinya masih terlalu sakit hanya untuk menatap Jiyong. Jadi Chaerin lebih memilih untuk tidur.




숨겨진 결혼 (Secret Marriage) [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang