Jomblo itu.....

302 33 10
                                    

Dami turun dari kamar dengan terlihat kusut, kantong matanya bahkan sangat kelihatan. Iya, dia susah sekali tidur semalam.

Dan itu semua di karena desahan kedua kamar di sebelahnya. Iya, kamar Jiyong itu memang di pojok kanan, kamar di sebelahnya itu kamar dami, tapi di pojok kanannya lagi itu kamar orang tua mereka.

Jadilah telinga dami terkontaminasi dengan suara desahan bersautan dari kiri dan kanan. Padahal dia sudah pake earphone, udah nyalain lagu. Tapi ya gitu, suara desahan dua kamar mampu mengalahkan suara lagu yg ingin menyelamatkan telinga dami :)

Dami duduk di meja makan. Dan dia semakin menghela nafas berat ketika tidak ada makanan yg tersedia. Padahal ini sudah jam sembilan pagi. Sungguh perutnya keroncongan sekali.

Dami akhirnya dengan malas membuat ramyeon instan seadanya. Intinya yg penting makan lhah ya. Pas dami udah selesai bikin. Dia langsung senyum puas, setidaknya perutnya sudah bisa terisi.

Dami akhirnya mulai makan ramyeon, dan dia melihat papanya dan Jiyong turun bersama, tanpa istri mereka.

"Hooaeemm.. badan papa rasanya seger banget Ji.."

"emmm.. Badan Jiyong juga pa.. Mama mana?"

"Masih tidur dia.. Chaerin mana?"

"Chaerin mana?" -Jiyong-

"Masih tidur juga pa.."

Dami menggerutu dalam hati melihat kedua pria yg selama ini menemani hidupnya itu.

'Dasar menyebalkan!'

'Pake ngomong seger segala. Iya mereka seger, lha gue? matanya bulet kayak burger' Keluh batin Dami.

"Dih.. Pagi pagi makan ramyeon.."

Dami mengacuhkan ucapan Jiyong dan asyik menyantap mienya.

"Kok g ada makanan dam?" -Papa-

"Udah tau g ada pembantu, dami juga g bisa masak. Terus yg masa teh saha?" -Dami-

"Makanya dong belajar masak.. Nanti kalo nikah suamimu kamu kasih makan apa?" -Papa-

"Hallah kok pake ngomong suami pa.. Pacar aja kakak g punya" -Jiyong-

"Diem kamu! Kakak ini Jomblo yg mulia ya.."

"Mana ada jomblo mulia?"

"Iya.. Saya tuh jomblo yg mulia.. Dekatnya sama Allah saja" -Dami-

"Hemeh.. Bilang aja kamu g laku" -Papa-

"Isshh papa nih ya.. Anaknya bukannya di belain juga"

"Wkwkwkwk" -Jiyong-

"Apa perlu papa jodohin kamu juga?"

"G mau.. Ogah di jodoh jodohin.. Dikira Dami apaan coba"

Jiyong menanak nasi di magic com. Kemudian ia mengambil beberapa lembar roti dan juga selai. Tuan Kwon mengambil kopi sachet untuk dirinya dan juga Jiyong.

"Kopi Ji?"

"G pa.. Jiyong biasa minum susu.."

"Lhah.. Pagi pagi gitu?"

"Iya... Chaerin bikininnya susu kalo pagi, teh kalo siang, jarang kopi mah.."

"Oallah.." Tuan Kwon pun mengembalikan satu sachet ke tempatnya dan membuat kopi untuk dirinya sendiri.

Sedangkan Jiyong mengambil susu yg ada di kulkas dan menaruhnya di gelas.

"Kakak tuh ya.. Jangan kelamaan jomblo kak.. Inget umur"

"Apasih lu mah.. Gue juga masih muda"

"Muda muda.. Umur kakak mau kepala 3 dikata muda"

Dami langsung cemberut dan memenuhi mulutnya dengan mie instan.

"Bener kata Jiyong dami.. Kamu harusnya cepet nikah.. Jangan pendidikan doang yg di kejar.." Dami menghabiskan ramyeon yg ada di mulutnya dan menjawab

"Terus, dami juga kudu ngejar cowo gitu?"

"Ya g gitu juga lhah kak.. Tapi liat deh cowo cowo yg pengen deket ama kakak.. Jan di push terus"

"Denger ya Ji.. Jomblo itu tuh enak.."

"Mau main kemana mana tu g ada yg larang.."

"Mau gandeng sana sini juga fine fine aja.."

"Ih kek cabe.. Gandeng sana sini" -Jiyong-

"Ih elu mah.."

"Toh kakak juga mandiri.. Apa apa bisa sendiri"

"Iya.. Ntar pas liat orang pacaran, langsung ae gerutu dalam hati.. Bilangnya ihh mesra mesraan kok di pinggir jalan, padahal situ syirik" -Jiyong-

"Ih g ya.."

"Status hubungan kakak itu tuh ya.. menurut gue satu kak"

"Apaan coba?"

"Menunggu keajaiban.. Wkwkwkwk"

"Njir lu ah"

"Hahahaha menunggu keajaiban.. Oallah Ji-Ji" -Tuan Kwon-

"Kan bener pa.. Coba deh.. Dari sekian banyak yg deket ama kak Dami, nyampeg sekarang juga g ada yg nembak kan.. Berarti kak Dami kudu nunggu keajaiban dulu.. Wkwkwk"

"Dasar adek laknat!"

Ting

Jiyong terkikik geli, ia berjalan ke arah magic com dan tersenyum saat nasinya sudah matang. Jiyong mengambil beberapa bahan mentah, kemudian mengirisnya.

"Lo bisa masak Ji?"

"Bisa dong..."

"Kan Chaerin bisa masak.. Kenapa g nyuruh dia aja?"

"Saya tuh sebagai suami yg baik.. Ya bakal masakin juga buat istri saat istri saya kelelahan.. "

"Nah.. Bagus itu Ji.." -Tuan Kwon-

"Iya dong pa.."

"Masakin buat papa mama juga ya.."

"Wkwkwk siap papa.."

"Tuh dam.. Liat Jiyong.. Kalo kamu punya suami cem Jiyong kan enak.. Kamu capek, suami mu bisa masakin kamu.."

"Tauk lhah pa.. Taukk!!" Ucap Dami sembari menghabiskan ramyeonnya.

"Tau g kak? Jomblo itu artinya apa?"

"Apaan?"

"Jomblo itu sekumpulan manusia..." Damai mendengarkan ucapan Jiyong dengan seksama.

"Yg ingin membentuk tata dunia baru dengan menghapuskan istilah Malam minggu dari peradaban.. Wkwkwk"

"Bener g kak? Wkwkwk"

"Kan tiap malming orang pacaran pada keluar.. Terus pacaran.. Gandengan mesra mesraan.. Yg jomblo mah apa.. Paling juga mesra mesraan ama guling dan berhalusinasi.. Wkwkwkwl"

"Adek kampreeettt!!!!"

숨겨진 결혼 (Secret Marriage) [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang