Terasa cepat berlalu, hari berganti lagi. Belajar dari kejadian kemarin, berbekal catatan Benji dan penjelasan apa maksud yang dituju, Kanya dengan inisiatif nya mengecek teras depan rumah berharap ada surat beserta catatan yang ke #2 dari Benji.
Dia membuka daun pintu utama, tidak ada siapapun disana. Ia keluar untuk memastikan ada surat untuknya. Berjongkok untuk mencari kekolong meja teras dan mengintip di bawah keset welcome nya. Tidak ada apapun disana.
Entahlah, mungkin Benji tidak mengirimkan surat hari itu.
"KORANNN HARIANN..." Teriak seseorang yang entah dimana
Dikompleknya memang masih ada tukang koran yang suka keliling. Kanya melirik kearah seorang lelaki paruh baya yang berdiri diambang pintu pagar rumahnya.
"Kenapa pak?" Tanya Kanya, tapi ia masih berada di teras
"Ini, koran hariannya" ucapnya
"Maaf tapi keluarga saya tidak berlangganan koran"
"Tapi mulai dari sekarang akan berlangganan"
"Bapak kata siapa?"
"Ada seorang anak muda lelaki, katanya rumah ini akan berlangganan koran dalam 3 hari kedepan"
"Siapa?"
"Entah, saya tidak menanyakan namanya. Saya buru buru. Punten" kata bapak penjual koran itu yang lekas pergi tak lupa melempar gulungan koran ke halaman rumah Kanya
Kanya menggambil gulungan koran itu, dan membawanya masuk kerumah. Tidak ada yang ia pikirkan dan tidak menyadari apa yang ada di dalam koran itu
"Bi, sejak kapan kita jadi langganan koran?" Tanya Kanya ke pembantunya itu sambil membawa koran yang tadi
"Ah engga kok, ibu sama bapak juga gak pernah bilang. Lagian kamu tau sendiri, keluarga ini kan paling gak suka sama baca. Apa lagi baca koran" jelasnya
Kanya berpikir sebentar, mengiyakan lalu tidak mengabaikan gulungan koran itu
Tapi entah insting atau apa, dia terduduk di sofa dan membuka gulungan koran itu.
Lagi lagi ada kertas yang terjatuh dari sana. Secarik kertas dan surat bertuliskan #2. Dan, apa ini? Mawar? Ia baru sadar didalam gulungan itu ada setangkai bunga mawar
"Ah, dia lagi" gumamnya
Di kertas itu bertuliskan
"Hei, sabar, ini masih yang kedua untuk kamu mengerti. Seperti saranku yang sebelumnya, jangan membaca surat itu sampai pada bagian akhir. Aku butuh waktu. Untuk menjelaskan semuanya. Kamu tidak akan mengerti jika sekalipun aku ceritakan. #2"Kanya memandang tak mengerti kepada catatan itu dan surat dalam amplop. Seperti saran dari sang pengirim 'Benji menurutnya' Kanya tidak akan membaca suratnya sebelum catatannya membolehkan untuk membaca semua kiriman suratnya. Mawarnya pun ia taruh di dalam kamarnya.
****
Seperti yang sebelumnya, hari hari kemarin dengan tanda tanya ada apa yang terjadi sebenarnya.
Hari harinya dipenuhi dengan kiriman mawar beserta surat dan catatan 'jangan dibaca sebelum usai'. Sudah biasa ia lalui, kejadian aneh dan tak biasa pasti menuju pada pemberian surat itu.
Entah apa yang ingin Benji beritahu kan. Kanya juga tidak mengerti.
"Hehe, aku lagi. Bosan tidak? Tetaplah menunggu seperti ini. Ingat kata kataku. Jangan membacanya. #3"
KAMU SEDANG MEMBACA
IDLE
Teen FictionApa diam mu bisa menjelaskan semuanya? ~Hanya orang lemah yang berhenti berjuang sebelum mendapatkan cintanya~ ⛔Slow update ^cerita belum ending^ •••• Dilarang copast✔ #44 in humor [12/02/2017] #61 in humor [08, februari 2017] ©2016 by jesicasptni® ...