“Apaan sih Lo? Mau lo apa sih Nya? Ribet banget tau ga? Ngurusin hidup orang lain mulu, hidup sendiri aja belum tentu keurus kan lo! lo pikir gue bakal diem aja lo ceramahin dari tadi? Engga Nya, Ga sama sekali Kanya sang ketua kelas teladan!!!” Benji tersenyum miring seolah melecehkan keberadaan Kanya disini.
“ Mau gue? Lo nanya mau gue apa? Mau gue sekarang lo balik ke kelas sebelum Pak kumis dateng!, Bakal mampus lagi Lo kaya kemaren diocehin sampe jam pelajaran selesai! Mau kaya gitu lagi? Ayo ah, balik ke kelas! GAK PAKE LAMA! GERAK CEPET SEDIKIT BISA GAK SIH? Lemot banget lu.” omel gadis itu
Tanpa pikir panjang, Kanya menarik tangan Benji untuk segera bergegas meninggalkan taman belakang sekolah
Kanya menyelusuri lorong lorong dengan amarah yang sudah melebihi batas, berada didekat orang itu hanya membuatnya naik darah. Ia menyesal sudah meladeni perkataan Benji barusan.
“Kalian dihukum! Kalian telah membolos pelajaran Bapak selama
30 menit. Bapak kasih keringanan pilihan, kalian mau nulis rumus
matimatika 1000 halaman atau ikut bapa ke ruang BK?” ucap Pak kumis dengan logat khas Medan dan air liur yang bermuncratan kemana mana, matanya menatap Benji dan Kanya
bergantian, horror banget sumpah.Benji mengacungkan tangannya “pilihan ke-dua aja pak!” dengan seenaknya ia memutuskan pilihan tanpa konfirmasi sama orang yang disebelahnya
“ihh kok gitu.. Egois banget lo Ben ga musyawarah dulu sama
gue!! Makan nih pilihan ke-dua!” bisik Kanya tak terima. Ia menginjak kaki Benji untuk meluapkan emosinya“ADUUHH, kaki gue! Sakit tau! Dasar Kanya idiot!” Benji mengelus ngelus kaki kirinya yang diinjak Kanya tadi
“Sorry! Sengaja.” cibir Kanya
“Sudah sudah tidak usah bertengkar!. Ikut bapak ke ruang BK menemui Bu Grey! SE-KA-RANG!” pak kumis menarik kuping kedua anak itu membuat Kanya dan Benji meringis kesakitan
Hanya ada gumaman kecil saat pak kumis menarik kuping keduanya, mereka saling mengalahkan satu sama lain. Kejadian itu menjadi bahan tontonan siswa siswi yang sedang olahraga di lapangan. Kanya menahan malu
Didepan ruang BK Kanya dan Benji berdiri sekarang, mereka masih sibuk mengelus elus kuping yang memerah dan enggan untuk menatap satu sama lain
Baru saja mereka duduk. Bu Grey langsung menggebrak meja membuat keduanya kaget.
“Kalian lagi kalian lagi! Kanya!, Kamu sebagai ketua kelas tidak becus sekali! Ngurusin bawahan aja tidak bisa. Kamu juga ngapain ikut ikutan bolos sama Benji? Orang salah diikutin orang bener dijauhin! Dasar anak aneh! Kalian akan ibu hukum membersihkan daun kering di Taman belakang sekolah sampai jam istirahat! Apa kalian sadar kalian itu sudah bolak balik masuk ruang BK gara gara kasus yang terbelit oleh kalian. Apa perlu ibu ingatkan lagi yang kesekian kalinya? Kalian sudah 10X! masuk ruang BK gara gara bolos di pelajaran matimatika, bolos di pelajaran pkn, bolos dipelajaran bahasa Indonesia, tertangkap basah sedang dikantin saat jam pelajaran, merusak madding, tertangkap di taman belakang sekolah saat guru sedang tidak ada dikelas, diperpustakaan sambil makan eskrim vanilla, dan masih banyak lagi ibu
sampai lupa saking banyaknya. Apa kalian tidak kapok sering ibu hukum membersihkan perpustakaan, membersihkan toilet, menyapu musolla, hormat bendera ditengah lapangan, satu minggu di scors, nambah jam pelajaran 2 jam, lari keliling lapangan 4X, dan masih banyak lagi. Hukuman itu tidaklah membuat kalian jera? Ibu tidak mengerti apa yang kalian inginkan. Ada ya murid yang jalan pikirannya seperti kalian berdua ini? Aneh ibu. Kamu juga! Benji! Ngapain kamu ngajarin anak orang jadi gak bener
gitu? Ga baik itu! Itu lagi! Sepatu kamu! Sekarang hari senin seharusnya menggunakan sepatu hitam! Kok kamu malah pake sepatu biru? Taati peraturan yang ada! Hargai sekolah ini Ben!” cerocos Bu Grey yang mungkin dapat membuat lansia stroke ditempat.Dengan ciri khasnya Bu Grey yaitu nyerocos dengan nada lumayan tinggi, seolah olah harus dia yang ngomong duluan dan kita harus nanggepin dengan cara ‘iyain’ biar cepet
“Tapi bu, Kanya tidak pernah salah! Itu semua salah si Benji! Saya mencarinya saat dia tidak ada di kelas dan saat itu juga saya jadi ikut ikutan masuk BK atas kesalah pahaman! Andaikan bulan bisa ngomong bu, pasti dia akan membela saya!” spontan Kanya membela dirinya yang ke seratus kalinya diruang BK itu
Seperti biasa, ucapannya tidak dapat membantu masalah ini. “Cukup Kanya, dari ulah kalian berdua itu alasannya begitu terus! Tidak bisa diandalkan! Kamu itu salah Kanya! Kamu ketua kelas masa kamu bisa terjerumus juga kedalam hal hal negative ini, kamu harusnya memberi contoh buat teman teman yang lainnya bukan malah kaya gini.”
Hingga saat ini wajah Benji tidak terpampang muka bersalah, ia enjoy di ruang BK.
"Tuh anak gak ada takutnya banget sama guru killer" batin Kanya
Benji ngangguk ngangguk dan sesekali geleng geleng kepala tidak jelas, Bu Grey mengganggap Benji merespon ucapannya padahal Benji sedang mendengarkan musik nge-beatnya dari earphone yang ia pakai dari tadi. Kanya sudah memberitahunya untuk melepas earphonenya itu, tetapi jika memang dasarnya kepala batu, mau dikasih tau bagaimanapun juga ia akan tetap dipendiriannya
Sementara Kanya? Dia keringat dingin, dengan wajah yang sudah memucat dan memelas. Ia merasa jantungnya berdetak kencang layaknya sedang berlari maraton.
Ini adalah kesepuluh kalinya Kanya masuk BK karena ulah Benji. Namanya sudah tercatat 10X di BK hanya karena kesalah pahaman.
Kanya menyumpah serapah kepada Benji jika saja 1X lagi namanya tercatat di BK, ia tidak akan Sudi untuk memaafkannya
-----•••••••••
TnF Ig: jesicaiii01
KAMU SEDANG MEMBACA
IDLE
Novela JuvenilApa diam mu bisa menjelaskan semuanya? ~Hanya orang lemah yang berhenti berjuang sebelum mendapatkan cintanya~ ⛔Slow update ^cerita belum ending^ •••• Dilarang copast✔ #44 in humor [12/02/2017] #61 in humor [08, februari 2017] ©2016 by jesicasptni® ...