Mobil Honda jazz milik Benji membelah jalan raya ibukota yang tidak pernah tidur dengan kecepatan standar.
Suara alunan musik memecah keheningan suasana didalam mobil pada malam ini. Malam ini tak seperti malam biasanya yang penuh dengan canda tawa, hanya kesunyian dan kegugupan yang terpancar dari wajah kedua belah pihak.
"Ben?" Panggil Kanya memecah keheningan
"Apa sayang?" Ucap Benji masih terfokus pada jalan raya yang mulai padat
"Kita mau kemana si? Kok dari tadi gak nyampe nyampe?" Tanya Kanya sambil meneliti setiap sudut wajah Benji
"Kemana aja nanti juga kamu tau" jawab Benji lalu tersenyum
"Serius ih" decak Kanya
"Kamu mau aku seriusin? Yaudah nanti lulus SMA kita kawin ya biar hubungan kita tambah serius" ujar Benji lalu terkekeh kecil
"Lucu kali kaya gitu" sinis Kanya
"Makasih, gue emang lucu bawaan dari lahir hehe"
"Ih najis, muka jelek gini dibilang lucu? Lucu pala lu peang kali ah"
"Jelek jelek gini juga elo suka kan sama gue?"
"Dih geer!"
"Gausah Muna dong sayangg kuu"
"Bodo si yaa bodo"
"Yaudah, berhubung Lo tadi minta diseriusin besok kita ijab Kabul terus ngurus pernikahan di KUA ya?"
"Amit amit yaallah ih gue kawin sama cowo model beginian"
"Ah elo suka Muna. Ngaku aja kali kalo udah kebelet kawin sama gua yang keren bin ganteng ini, iya kan iya kann?:v"
"Iyain aja ah biar lo bahagia"
"Bercanda bareng Lo juga gue udah bahagia tingkat dewa. Gue ngerasa gue adalah cowok paling beruntung di dunia ini, Lo tau ga kenapa?"
"Hmm.. Gak tau, kenapa emang?"
"Gue cowo paling beruntung karena gue bisa milikin Lo, ngejalanin hubungan sama Lo, bisa diperhatiin sama bidadari surga setiap hari. Lo terlalu sempurna buat gue Nya"
"Lo itu paling bisa ya Ben"
"Bisa apa?"
"Bisa bikin gue terbang, baper, senyum senyum sendiri. Lo itu penentu mood gue, mood gue kadang ancur gara gara Lo, kadang juga Lo ngebalikin mood gue jadi semangat lagi. Hehe"
"Udahh sampee" ucap Benji sambil menginjak pedal rem
"Kita dimana?" Tanya Kanya
"Di cafe favorit gue di Kebayoran lama" jawab Benji lalu mematikan mesin mobil.
Kanya hanya berdeham. Mereka berjalan beriringan memasuki kafe yang tersohor itu.
💈💈💈💈💈💈💈💈💈💈💈💈💈💈
"Bibir Lo tuh Ben" ucap kanya sambil menunjuk nunjuk ke arah bibir Benji yang belepotan
"Mana?" Benji mengelap bibirnya asal
"Ish, malah nambah belepotan bego" Kanya ngambil tisu yang ada di dalam tasnya
"Lo itu ya makan kaya bocah banget, belepotan kemana mana! Baru pertama kali dikasih makan ya? Atau baru pertama kali makan kaya beginian? Ah norak si Lo! Tuh kan jadi belepotan gini! Gak enak diliat orang kesannya tuh elo kampungan" Kanya mengelap bibir Benji perlahan
"Ehh Nya"
"Ma maap Ben, reflek"
"Gapapa kali"

KAMU SEDANG MEMBACA
IDLE
Teen FictionApa diam mu bisa menjelaskan semuanya? ~Hanya orang lemah yang berhenti berjuang sebelum mendapatkan cintanya~ ⛔Slow update ^cerita belum ending^ •••• Dilarang copast✔ #44 in humor [12/02/2017] #61 in humor [08, februari 2017] ©2016 by jesicasptni® ...