Chapter 09

2.4K 137 3
                                    

Se Hyun masih terdiam, dia enggan menjawab Sehun yang terus memanggilnya. Air matanya terus mengalir dari saat dia terbangun tadi pagi. Se Hyun benar-benar merasa kotor. Apa yang terjadi di antara Sehun dengan dirinya adalah sebuah kesalahan. Se Hyun sungguh merasa menjadi wanita jalang.

Jika saja Lay tidak mengiriminya  pesan seperti itu, Sehun tidak mungkin marah seperti semalam dan semuanya pasti akan baik-baik saja.

Sekarang Se Hyun kehilangan ponselnya, dia tidak bisa menghubungi siapapun untuk sekedar menghiburnya. Se Hyun terus saja menangis. Haruskah dia menyesali kehidupannya?

Sehun berhasil membuka pintu kamar Se Hyun dengan kunci duplikat.

Di lihatnya Se Hyun terbaring di tempat tidur dengan isakan tangis yang bisa Sehun dengar saat membuka pintu kamar.

Sehun menghampiri di mana Se Hyun berada, dia membangunkan Se Hyun secara paksa.

"Bangun Se Hyun !!!" Sehun berteriak karena merasa kesal dengan Se Hyun yang mengabaikannya bahkan membiarkannya menunggu cukup lama di meja makan.

Se Hyun masih terdiam, dia tidak mejawab sepatah katapun.

"Kau mulai berani menentangku heh?" Sehun meraih tangan Se Hyun dengan kasar untuk bangkit dari tidurnya.

"Awhh, sakit. Lepaskan tanganku Sehun lepaskan" pintanya dengan tetesan air mata yang terus saja mengalir deras.

Sehun mencengkram wajah Se Hyun.

"Kenapa kau menangis?apa kau marah karena aku telah melempar ponselmu? atau kau marah karena kita melakukannya semalam?"

Air mata Se Hyun mengalir deras, bagaimana bisa laki-laki yang ada di hadapannya saat ini tidak sedikitpun merasa bersalah karena telah mengambil kesucian Se Hyun.

"Apa lagi yang kau inginkan?kau telah mendapatkannya bukan?" tanya Se Hyun dengan pilu.

"Aku melakukannya karena itu semua kesalahanmu, jika kau tidak melukai harga diriku itu mungkin tidak akan pernah terjadi"

"Kau mengatakan jika aku melukai harga dirimu, lalu apa yang kau lakukan terhadapku? kau telah mengambil semuanya dariku Sehun"

"Itu hukuman untukmu, bukankah kau tahu jika aku mendapatkanmu dengan imbalan yang tak sedikit heh? dan kau telah lancang bermain di belakangku"

"Jika itu karena uang yang kau berikan untuk Ayahku, bukankah itu sebanding dengan apa yang aku korbankan seperti yang tertera di surat perjanjian kita?tapi jika kau menuduhku bermain di belakangmu itu salah Tn. Oh Sehun"

"Kau menyalahkanku atas apa yang tejadi heh? Hai nona, semua itu ada bukti. Pintar sekali kau berkilah"

"Bukti apa? Apa pesan itu cukup sebagai bukti untukmu?tanpa mendengar penjelasanku ataupun Lay?"

"Jika tidak ada yang terjadi di antara kalian, tidak mungkin dia mengirim pesan seperti itu. Jelas-jelas dia memiliki perasaan untukmu"

"Kau bisa menilai seperti itu dari sudut pandangmu sebagai Lay. Lalu kenapa kau tidak menilai dari sudut pandangku? Jika sungguh aku memiliki perasaan yang sama terhadapnya, tidak mungkin aku berada di sini dan menyerahkan diriku padamu Tn. Oh Sehun"

"Jadi kau menyalahkanku hemm?bagaimana aku bisa yakin jika kau tidak memiliki perasaan yang sama dengannya? Kau di sini karena Ayahmu bukan karena keinginanmu untuk bersamaku"

"Ya, aku di sini memang demi Ayahku. Aku di sini karena aku menjual diriku demi materi, supaya kau bisa membantu Ayahku. Tapi apa kau fikir itu mudah untukku menerima semua ini? hidup dalam semua aturanmu. Laki-laki asing yang sama sekali tidak aku kenal sebelumnya. Tapi ada satu harapan kecil dari semua keputusanku untuk hidup bersamamu. Setidaknya aku tidak akan menerima caci maki dari Ayah setelah menjadi milikmu. Meski aku sangat menyayanginya, tapi aku tetap manusia biasa yang bisa merasakan sakit. Lay memang menyukaiku tapi tidak dengan perasaanku. Aku hanya bersimpati padanya, karena dia laki-laki yang baik tidak lebih. Aku datang padamu karena aku yakin kau bisa melindungiku" jelas Se Hyun panjang lebar dengan derai air mata yang kian menderas.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang