Chapter 10

2.4K 139 7
                                    


Sehun saat ini berada di ruang kerjanya, di lemparnya beberapa barang yang terdapat di atas meja.
Dia merasa sangat kesal dengan sikap Se Hyun. Bagaimana bisa gadis itu masih berkeinginan untuk bertemu dengan Tn. Park? yang sudah jelas-jelas hanya bisa menyakiti hatinya.

"Aargghhhh !!! Kenapa? Kenapa? kau tidak juga mengerti dengan alasanku membawamu tinggal bersamaku. Aku tidak ingin si tua bangka itu terus menyakitimu, melukai perasaanmu. Tidak bisakah kau menyadari itu?" ucap Sehun sambil meremas rambutnya.

Sehun tidak ingin melihat Se Hyun terus tersakiti oleh sikap Tn. Park Ayah kandungnya sendiri. Bagaimana pun Se Hyun saat ini adalah wanita yang sangat di cintainya. Wanita yang paling berharga dalam kehidupan seorang Oh Sehun.

Meski terkadang sikapnya yang selalu kasar terhadap Se Hyun tapi di balik itu ada cinta dan kasih sayang yang teramat besar di dalam hatinya. Dari saat pertama kali mereka bertemu, sejak itulah hati dan fikiran Oh Sehun hanya tertuju pada satu wanita yaitu Se Hyun.

Tidak mudah bagi seorang Oh Sehun untuk jatuh cinta pada sosok wanita. Hanya ada dua nama yang berhasil mengisi relung hatinya. Satu nama wanita di masa lalunya dan satu nama wanita di masa sekarang yaitu Se Hyun. Berbagai cara akan Sehun lakukan untuk bisa melindungi Se Hyun dari siapa pun yang ingin menyakitinya, tidak terkecuali Tn. Park yang notabene Ayah kandung Se Hyun.

Jika dulu dia tidak bisa melindungi bahkan menggapai cintanya namun tidak untuk saat ini. Se Hyun sudah menjadi miliknya, dia segalanya dalam kehidupan si duda tampan Oh Sehun.
.
.
Se Hyun masih saja terus menangis sepeninggal Sehun tadi. Dia benar-benar kecewa dengan sikap otoriter Sehun yang sudah di luar batas. Walaupun Tn. Park selalu saja menyakiti hatinya, tapi beliau tetaplah Ayah kandung Se Hyun.

Jadi seburuk apapun sikapnya terhadap Se Hyun sebagai seorang anak dia selalu merasa khawatir dan ingin tahu dengan keadaan Tn. Park.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku ingin melihat Ayah sebelum pergi ke Amerika" bathin Se Hyun, dengan air mata yang terus menetes membasahi wajah cantiknya.

Se Hyun masih tidak habis fikir ada manusia seperti Oh Sehun di dunia ini. Laki-laki otoriter yang egois, yang hanya bisa memerintah dan selalu memaksakan kehendaknya sendiri
.
.
Sehun memasuki kamarnya dia melihat sosok Se Hyun masih terus menangis di tepi tempat tidur seperti tadi. Sehun mulai mendekat ke arahnya. Sungguh bukan niat hati Sehun untuk menyakiti Se Hyun terlebih dia adalah gadisnya.

"Aku fikir kau cerdas, bisa memahami apa maksud dan tujuanku membawamu ke mansion ini, tapi ternyata tidak" ucap Sehun.

Se Hyun cukup di buat terkejut dengan kehadiran sosok Sehun secara tiba-tiba. Dia menyeka air matanya dengan kasar.

"Terserah kau mau menilaiku seperti apa, baik buruknya Ayah beliau tetap orang tuaku"

"Bukankah kau sendiri yang bilang?  kau bersedia menerimaku karena berharap mendapat perlindungan dariku dan aku melakukannya"

"Bukan seperti ini caranya, kondisi Ayah dalam keadaan sakit tapi ... ya sudah di sini aku tidak berhak apapun" ucap Se Hyun lalu beranjak dari tempat tidur, dia hendak kembali ke kamarnya namun naas tangan Se Hyun di raih oleh Sehun.

"Mau ke mana? Siapa yang mengizinkanmu meninggalkan kamar ini?"

Hati Se Hyun mulai di landa rasa takut mendengar ucapan Oh Sehun barusan. Laki-laki itu tidak berniat untuk melakukannya lagi bukan? fikirnya.

"A-aku akan kembali ke kamarku, jadi tolong lepaskan aku" pinta Se Hyun sembari berusaha melepaskan cengkraman tangan kekar Oh Sehun.

Bukannya melepaskan Sehun justru menarik tangan Se Hyun lalu meraih pinggang gadis itu sampai akhirnya tubuh mereka saling menempel.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang