Chapter 13

2.2K 123 18
                                    


Se Hyun terdiam, entah apa yang membuatnya ragu kali ini terhadap Sehun. Hatinya mengatakan jika laki-laki di hadapannya itu sedang berbohong. Sebenarnya siapa sosok Lauren sesungguhnya? Pertanyaan itu terus saja berputar di kepalanya.

Sehun yang melihat gurat keraguan dari wajah gadis kesayangannya meraih tangan Se Hyun lalu menggenggamnya erat.

"Percayalah, Lauren sungguh bukan putriku. Aku dan mantan istriku hanya menikah sebentar, jadi tidak mungkin memiliki seorang anak" ucap Sehun berusaha meyakinkan Se Hyun.

"Entahlah, aku tidak tahu harus mempercayaimu atau tidak? Satu yang harus kau tahu, keberadaan Lauren bukanlah sesuatu yang aku permasalahkan. Hanya kejujuranmu yang aku pertanyakan" jawab Se Hyun.

Sehun beranjak dari duduknya mengahampiri Se Hyun lalu duduk tepat di sampingnya.

"Kau boleh berfikir apa pun tentangku tapi jangan pernah sekali pun kau meragukan cinta yang aku miliki untukmu. Asal kau tahu, semua tentangmu adalah segalanya bagiku" ucap Sehun lalu mencium tangan Se Hyun dengan lembut.

Hati Se Hyun mencelos mendengar kata-kata yang keluar dari bibir Sehun. Laki-laki itu memang terlihat kejam bahkan sering bersikap kasar terhadap dirinya tapi satu yang dia tahu terlepas dari semuanya seorang Oh Sehun telah berhasil membuatnya merasa nyaman dan di lindungi.

Gadis itu mendaratkan kepalanya di pundak Sehun, tanpa menjawab sepatah kata pun atas ucapan lelakinya. Buliran bening berhasil lolos dari pelupuk matanya.

"Kenapa kau menangis?" tanya Sehun mulai khawatir, dia membelai lembut pipi mulus kekasihnya.

"Biarkan seperti ini untuk beberapa saat aku mohon" pinta Se Hyun sedikit meremas kemeja Sehun.

Air matanya mengalir kian deras, mengingat sikap sang Ayah yang selalu saja menyakitinya bahkan tak pernah mengakui keberadaannya. Untuk sekedar melihat wajah Se Hyun saja Tn. Park sepertinya enggan dan jijik.

"Kau tidak perlu takut lagi, karena aku selalu berada di sisimu. Kau tidak sendiri sayang" Sehun berusaha menenangkan Se Hyun, di sertai belaian lembut pada surai indahnya.
.
.
Makanan yang mereka pesan akhirnya datang, namun Se Hyun masih tak bergeming. Sehun yang mengerti hanya terus berusaha untuk membuatnya tenang, seraya mendaratkan ciuman penuh kasih di pucuk kepala gadis kesayangannya.

Di tengah keheningan ponsel Sehun berdering, ternyata itu panggilan dari Chanyeol. Se Hyun yang mengetahuinya, hanya terdiam. Dia sudah mengetahui Chanyeol mengubungi Sehun pasti mempertanyakan dirinya yang pergi tanpa berpamitan pada sang kakak sebelum berangkat ke Amerika.

Benar saja saat Sehun menjawab panggilannya Chanyeol langsung membentak dan marah-marah padanya. Dia menyalahkan Sehun, karena Se Hyun pergi begitu saja tanpa mengabarinya.

"Dasar brengsek kau Oh Sehun, apa maksud dan tujuanmu sebenarnya menginginkan adikku? Bahkan sekarang kau sudah berani menciptakan jarak di antara aku dan Se Hyun" ucap Chanyeol dengan kemarahan yang membumbung tinggi.

"Hei bung, apa maksudmu? Kenapa kau menyalahkanku? Seharusnya kau berpikir dan mencari tahu alasan kenapa adikmu tidak berpamitan padamu?"

Se Hyun yang mendengar ucapan Sehun sudah bisa menebak jika Chanyeol menyalahkannya, gadis itu mengulurkan tangan meminta Sehun menyerahkan ponsel miliknya.

"Kau tidak usah berdalih, sekarang aku semakin yakin jika kau ... " Ucapan Chanyeol terputus karena Se Hyun mengambil alih ponsel Sehun.

"Ini aku Se Hyun, maaf jika aku bertindak tidak sopan terhadap kakak. Ini salahku, bukan kesalahan Sehun. Ada sesuatu yang membuatku ingin segera meninggalkan Indonesia, maka dari itu aku tidak sempat berpamitan padamu"

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang