6 - Jeno, Tolong Sadar!

3.2K 483 52
                                    

Vomment juseyooo...

*

*

*

Alarm dari kamar Haechan dan Felix sudah berdering tidak karuan sejak beberapa menit yang lalu. Tapi, baik Haechan maupun Felix, sama-sama tidak ada yang mengambil inisiatif untuk bangun.

"Eungg,"

Itu Felix. Ia menggeliat kesal karena deringan alarm menyakiti indera pendengarannya. Masih dengan mata tertutup, ia berusaha bergerak untuk mematikan alarm.

Pernapasannya sedikit tidak normal. Terasa tersumbat dan ada rasa tercekik di lehernya.

Felix baru menyadari itu ketika ia merasa kesusahan untuk bergerak dan mematikan alarmnya. Dengan rasa terpaksa, ia membuka matanya dan mendapati lehernya justru terasa makin tercekik ketika ia akan menjerit minta tolong.

Jeno dengan wujud separuh werewolfnya tengah mencekik lehernya kuat-kuat tanpa ampun.

Cepat-cepat pemuda Lee kelahiran Australia itu melempar kelereng yang selalu berada di bawah bantalnya ke arah Haechan yang masih tidur menungging dengan lelapnya--bahkan anak sungai di ujung bibirnya memberitahu semua orang kalau dia sangat pulas.

"Hngg.. apa sih, Fel--HEH ITU NGAPAIN SI JENO NYEKIK FELIX?!" Pemuda berkulit tan itu segera menyambar tongkatnya, merapalkan mantra, dan menggiring Jeno keluar dari kamarnya dengan sihirnya. "HYUNG, INI SI JENO LEPAS DARI KANDANG, YA AMPUN, MANA UDAH NYEKIK SI FELIX PULA?!!"

Semua penghuni yang awalnya masih terlelap terpaksa bangun mendengar lengkingan Haechan yang tidak main-main. Dan begitu mereka melihat Jeno dengan wujud separuh werewolfnya tengah berjuang melawan kungkungan sihir Haechan, mereka cepat-cepat membawa Jeno ke ruang isolasi rumah itu--dengan arahan Jaehyun sebagai pemilik rumah, tentunya.

"Kekuatan werewolf Jeno terlalu kuat jika tidak dikendalikan," Taeyong berujar sambil memijat pelipisnya pelan. Mau bagaimanapun, semua kejadian yang berhubungan dengan kekuatan abnormal 9 anak itu tentunya berada di bawah tanggung jawab Taeyong sebagai pengurus utama, "Selama dia belum bisa mengendalikannya sebaik Hyunjin, kurasa ruang isolasi ini cocok untuknya."

Jinyoung tersedak ludahnya sendiri, "Yang benar saja, hyung? Apa nggak terlalu kejam?" Tanyanya diikuti anggukan setuju dari Renjun yang sedari tadi mengekorinya.

"Bukan masalah kejam atau tidaknya, Jinyoung," Jaehyun menghela napas, "kita juga bisa-bisa tewas karena dia yang tidak sadar diri dengan transformasinya. Sedikit mengingatkan kalau kau lupa, ini sudah ke-10 kalinya dia lepas kendali sejak hari pertama kalian di sini."

"Apa tidak ada cara lain, hyung?" Tanya Felix sambil menggosok lehernya dan sesekali menggeram rendah untuk mengembalikan suaranya yang susah keluar akibat dicekik tadi.

"Untuk saat ini hanya isolasi solusi kita." Jawab Doyoung. Dia yang daritadi paling kerepotan untuk merusak pikiran Jeno agar mereka bisa lebih gampang diseret ke ruang kaca ini. Kepalanya sampai pening saking terlalu lama menggunakan kekuatannya.

*
*
*

Seungmin celingukan mencari sosok yang daritadi ia tunggu di kantin. Dan bukannya berhasil menemukan, yang ia lihat justru makin banyak siswa dan siswi yang masuk ke kantin, dan yang ia tunggu masih tidak tampak batang hidungnya.

M A G I C ! - NCT x W1 x SK (00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang