12 - Seungmin dan Laju

2.1K 384 17
                                    

.

.

.

Votement juseyooo >,<

.

.

.

Andaikan ia bisa menghindar sepersekian detik yang lalu, mungkin jidat seorang Kim Seungmin tidak akan memerah seperti itu.

Dan mungkin tawa Felix dan Han tidak akan terdengar menggelegar.

Mungkin juga seorang Lee Minho tidak akan tertawa hingga suara 'ngik ngik' yang mengilukan terdengar dari napasnya.

"Kenapa sih, aduh," pemuda Lee itu terhuyung ke depan nyaris jatuh nyusruk akibat menahan tawanya yang sesekali menyelip keluar dari bibirnya, "kenapa adik tingkat vampirku ini payah semua?!!!"

Han mencibir, "Memangnya hyung vampir jenius?"

"Ya, ngga sih."

Felix refleks menahan gerakan Han yang jelas terbaca akan menyerbu Minho dengan pukulan ganasnya.

"Aku itu udah mengikuti instruksi Minho-hyung dengan benar!" Sentak Seungmin dongkol. Kakinya bergerak acak menendangi batu-batu kerikil di sekitarnya. "Ato mungkin, HYUNG SENGAJA KASIH INSTRUKSI NGAWUR, YA?!!"

Minho gelagapan ketika telunjuk Seungmin menunjuknya sadis.

Tidak, tenang saja.

Segemes apapun Minho pada 9 adik tingkatnya ini, dia tidak akan sampai hati untuk mengusilinya seketerlaluan itu.

"Coba, kamu fokus dulu." Minho berujar tenang sembari berjalan mendekati pemuda Kim tersebut. "Pandangannya lurus, pikirannya fokus, dan lajunya dikendalikan."

Seungmin langsung menatap heran pada salah satu kakak tingkat asuhnya itu.

Kesambet apa seorang Lee Minho mendadak bijak nan tenang seperti itu.

"Tuh kan," telunjuk Minho menuding Seungmin penuh tuduh, "baru diajarin saja kau sudah tidak fokus. Jangan salahkan aku kalau percobaan kedua kau masuk sumur."

"Ngga akan, ya!"

Minho mendengus, "Ya sudah, sana dicoba dulu ajarannya. Nanti kalau kamu udah bisa, berarti ajaranku sejak tadi tidak salah."

Anggukan kepala Seungmin menandakan bahwa pemuda Kim tersebut mengiyakan perintah Minho barusan.

*

*

*

Pemuda Lee dengan kulit tan nampak celingukan mencari seseorang yang tiba-tiba saja tidak ada di depan matanya.

"Ngga boleeeehhhh," suara rengekan terdengar dari arah danau belakang sekolah.

Ya, pertempuran mereka tadi memang ada di area sekolah, tepatnya di belakang gedung lawas. Makanya, tidak heran kan kalau Jeno, Jinyoung, Haechan dan Renjun merasa aneh melihat ada makhluk yang seharusnya hancur terkena dinding pelindung sekolah kini ada di depan mata mereka.

M A G I C ! - NCT x W1 x SK (00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang