SATU

249 18 0
                                    

JAKARTA- Senin, 5 September

KRYSTAL menggigit-gigit sedotannya sambil melirik sekilas ke arah Luna dengan bibir dicibirkan. Es jeruk Krystal sudah nyaris habis, namun makanan pesanan Luna sama sekali belum disentuh. Padahal tidak ada yang salah dengan mi ayam itu. Bahkan tanpa harus mencicipinya, Krystal bisa merasakan bakmi itu dilidahnya. Dagingnya yang besar-besar dan kecoklatan tampak gurih, baunya membuat air liur menetes, dan sudah ada semangkuk sambal super pedas yang tersedia untuk membuat acara makan menjadi lebih ramai dengan desahan-desahan hot.

Namun tampaknya Luna tidak tertarik sama sekali. Buktinya, Luna masih setia berkutat dengan koran kriminal yang dibentangkan menutupi dirinya.

"Lun?"

Tidak ada jawaban.

"Lun."

Masih tidak ada jawaban.

"LUNA."

Idem.

"Lun, Lun, Lun, Lun, Lun, Lun, Lun,, Lun, Lun..."

"Apaan sih??!!" Akhirnya Luna tampak terganggu dengan suara aneh Krystal, kemudian menurunkan korannya dan menatap Krystal penuh dendam.

"Lagi ngapain sih?" Krystal bertanya penasaran.

"Iya tumben lo baca Koran. Makananpun dicuekin. Padahal biasanya lo makan kayak orang gak di kasih makan seminggu," Sambung Amber asal.

"Enak aja! Jadi maksud lo, gue gembul?" Dahi Luna bekernyit menatap Amber.

Amber menjulurkan lidah.

Luna membalasnya, kemudian dengan cuek segera berkutat lagi dengan korannya. "Jangan ganggu dulu deh, lagi seru."

"Seru? Gue baru tahu ada berita di koran yang menurut lo seru," Komentar Amber bingung, tidak mematuhi permintaan Luna.

Luna kembali menurunkan korannya dan menatap kedua temannya dengan mata berbinar-binar. "Denger ya, sebagai generasi penerus Bangsa, penting dong mengetahui kondisi Negara kita sendiri! Salah satunya gue baca Koran," Jawab Luna berlagak menggurui.

Ambet tertawa terbahak-bahak mendengarnya. "Sejak kapan lo ketularan guru kewarganegaraan kita?"

"Yeee... pada belom baca sih!" Balas Luna membela diri. "Ini nih lebih seru daripada berita artis yang ngerebutin harta gono-gini sama mantan suaminya."

"Berita seru apaan sih?" Tanya Amber penasaran.

Luna memperlihatkan halaman koran yang tadi sedang dibacanya.

Amber menjerit. "Ooohhh... tentang pembunuhan itu, ya?! Yang cowoknya keren, kan? Ikutan baca dong!"

Amber segera bersemangat dan segera pindah duduk ke sebelah Luna. Kemudian sosok mereka berdua segera menghilang di balik koran.

Krystal memandang kedua sahabatnya sambil ternganga lebar.

Yang Krystal tahu, koran adalah bacaan terakhir yang akan disantap Luna selain buku catatan Sejarah-nya. Mungkin memang benar ada berita yang lebih dari menarik. Krystal sendiri memang suka ketinggalan info, hanya tahu segelintir kabar tentang kejadian hangat yang sedang terjadi. Entah dari cerita Bi Ima tentang perceraian artis anu atau kebetulan melewati TV yang sedang menyala saat menayangkan liputan tentang perkawinan artis lain. Dia mungkin juga tahu dari judul koran yang sepintas lalu dilihatnya setiap kali mobilnya berhenti di lampu merah dan penjual koran mulai merajalela beraksi.

"Pembunuhan kan berita biasa," Kata
Krystal bingung.

Amber dan Luna menggeser koran mereka dan melongo menatap Krystal. Wajah mereka terlihat bingung, kasihan, sekaligus kaget

De BURON KAISTAL Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang