SEBELAS

105 21 0
                                    

KESOKKAN harinya. Krystal memandangi dirinya di cermin. Ia mengusap dahinya pelan. Perbannya sudah dibuka, namun masih terlihat benjolan berwarna kebiruan yang saking sakitnya sampai berdenyut-denyut seperti jantung tambahan jika dipegang.

Kemudian pandangan mata Krystal bergeser.

Cewek berpipi cekung itu...

Waktu itu Krystal masih mempertanyakan siapa dia. Namun kini Krystal sudah yakin, itulah dirinya.

Yah, sejelek-jeleknya Krystal, bukan berarti siapa pun boleh melukainya, kan?

Taemin pun tidak berhak melukai hatinya.

Kalau mau diibaratkan, Taemin hanya secuil ikan teri di sebelah sirip ikan hiu. Tentu saja yang terakhir disebut itu melambangkan Kai. Siapa lagi?

Krystal sampai tidak habis pikir, mengapa dulu ia bisa-bisa tergila-gila pada Taemin. Krystal mengelu-elukan cowok itu dan memandangnya sebagai makhluk langkah dengan segala pesona, mengacuhkan saran teman-temannya untuk putus walaupun Taemin sudah melukai hati Krystal berkali-kali.

Hmm... Oke, Taemin memang cakep. Tapi dia sama sekali nggak keren.
Kai jauuuuuuh... Lebih keren daripada Taemin.

Krystal mengaku kalah pada tingginya selera Luna dan Amber tentang cowok—setidaknya mereka lebih memilih Kai daripada Taemin.

Tidak seperti Krystal yang selama ini dibutakan oleh cinta sepihak.
Tetapi sekarang Krystal sudah tidak bisa dibodohi lagi oleh cowok manapun. Sudah nggak zaman cewek dibodohi cowok.

“Taemin?” Krystal mencibir pada dirinya sendiri di cermin. “Siapa tuh?”

***

Cowok itu sama sekali tidak tampak merasa bersalah. Buktinya saja, Krystal menemukan dia duduk di meja sambil mendengarkan musik lewat loudspeaker handphone-nya. Teman-teman bandnya (kecuali cewek lipgloss) berkeliling di sekitar Taemin, tertawa-tawa.

Taemin tidak menyadari kehadiran Krystal, karena ia memunggungi pintu masuk kelas. Ia terus saja nyerocos.

“...Kayak preman pasar! Dateng-dateng langsung ngomel nggak jelas! Nggak pantes buat gue lah! Nggak pantes buat dia lah! Nggak ngerti! Gue tuh orang!” Taemin menirukan gaya orang gila dan segera disambut tawa menggelak teman-teman bandnya.

“Tuh cewek nggak lo sambit?” Tanya salah satu teman bandnya sambil nyengir dan mengangkat alis.

Kelihatan sekali cowok itu sedang tebar pesona pada cewek-cewek yang mengobrol di pojok kelas.

Heh, cengiran Kai jaaauuuuuuh lebih keren, tau!

“Ya nggak lah! Kan ada si ehm! Masa’ gue berantem sih? Nggak cool dong!” Balas Taemin sambil menyibakkan rambut. Kata-katanya segera disambut siulan dan cemooh bercanda teman-temannya.

Krystal yang sedang bersembunyi sambil menguping di antara gerombolan cewek mencibirkan bibir dengan jijik. Namun ia masih menahan diri.

“Gimana? Asyik, nggak?” Tanya temen Taemin.

“Mmmh... nikmat tuh bibir...”

Krystal semakin jijik melihat mata Taemin yang merem-melek.

“Hmmm… Nyam... Nyam... Nyam... Ketagihan gue!”

Krystal berbalik kasihan kepada cewek surat kaleng itu. Cewek itu sudah tergila-gila pada cowok yang salah, yang seenaknya saja ngomongin ciuman mereka ke semua temannya dengan suara keras, kemudian menertawakannya.

“Mau dong! Bajingan lo, santapan enak nggak bagi-bagi!”

Teman-temannya menyerang Taemin dengan dorongan. Taemin mengangkat tangannya, membela diri.

De BURON KAISTAL Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang