ENAM

96 18 1
                                    

JAKARTA, Masih Kamis, 8 September

KRYSTAL puas luar biasa. Puas. Puas. Puas.

Ia menghabiskan bakso kuahnya, bakmi pangsitnya, segelas es teh manis, dan segunung es campur berwarna pink yang amat lezat. Kedua temannya kontan memelototi Krystal dengan heran.

“Laper, Krys?” Tanya Amber heran.

“He-eh!” Jawab Krystal sambil menikmati esnya.

“Nggak makan berapa abad Krys?” Sambung Luna lebay.

“Mmmm… tadi pagi nggak sarapan,” Balas Krystal sambil tetap menunduk tidak tergiur candaan Luna. Ia teringat percakapan singkat dengan ibunya yang kacau dan sesaat esnya terasa pahit.

“Susu?” Tanya Luna lagi. Teman-temannya sudah tahu Krystal tidak bisa kalau tidak minum susu setiap pagi.

Krystal menggeleng sebagai jawaban. Kedua temannya bertatapan.

Krystal menghabiskan suapan terakhir esnya yang sudah mencair, kemudian bersandar pada kursi sambil bernapas lega sambil mengelus-elus perutnya.

“Huuuaaahhh… kenyaaaaaang…,” Desah Krystal lepas dengan nada puas.

“Krys, lo ada masalah?” Tanya Amber tiba-tiba berubah serius. Ia menurunkan tangan yang tadi mengganjal dagunya dan menatap Krystal dalam-dalam.

Krystal tertegun.

Masalah?

Di kepalanya berkelebat bayangan Taemin, surat kaleng di lacinya, ayahnya…, ibunya…, lalu cowok buronan itu…, kemudian ia teringat lagu yang dinyanyikan Kai.

 I know you need a friend 
Someone you can talk to

Krystal mendongak, menatap kedua temannya, kemudian menggeleng sambil tersenyum kecil.

“Nggak kok! Kalian bingung kenapa gue nggak masuk sekolah? Jadi gini ceritanya, kemarin tuh gue masuk angin gara-gara telat makan. Jadi hari ini gue nggak enak badan. Tapi sekarang udah sembuh kok!” Kata Krystal menjelaskan.

Alasan itu setengah benar, walau sebenarnya bukan karena telat makan, melainkan tidak makan. Namun tentu saja Krystal tidak akan bilang begitu pada teman-temannya.

Amber dan Luna tampak kecewa dengan penjelasan itu, namun mau tidak mau mereka harus percaya karena Krystal tidak berkata apa-apa lagi. Krystal bukan cewek yang bisa dipaksa jika sudah memutuskan tidak akan menceritakan masalahnya pada siapa pun. Walau begitu, baik Luna mau pun Amber tahu Krystal sedang punya masalah yang lebih besar dari pada sekadar telat makan.

Siapa pun bisa melihat perubahan pada wajah Krystal beberapa hari belakangan ini. Tidak, sebenarnya bukan baru-baru ini mereka menyadarinya. Tak lama sejak Krystal jadian dengan Taemin, kadang-kadang cewek itu tampak melamun sendiri dengan wajah sedih. Krystal pasti sedang menghadapi masalah dengan penggemar Taemin yang agresif.

Keduanya juga curiga kali ini bukan itu saja yang sedang menghantui pikiran Krystal. Ia tampak semakin kurus dan kehilangan senyum lepas yang biasanya selalu terlihat di wajahnya. Sinar matanya yang indah sekarang meredup dan samar-samar tampak sedih. Mungkin ada masalah lain yang lebih berat dari sekadar diganggu penggemar Taemin. Luna dan Amber penasaran, tapi mereka ingin Krystal sendiri yang menceritakannya. Lagi pula sorot mata Krystal menunjukkan ia belum siap bercerita. Mungkin suatu saat nanti, Krystal bisa membukakan hatinya pada mereka.

Krystal merasa tidak enak karena kebisuan yang muncul di antara mereka. Ia melonjak berdiri.

“Pesen makanan buat dibawa pulang ah!” Serunya, kemudian menghampiri bapak pemilik warung.

De BURON KAISTAL Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang