[09] Serangan Balik Adik Kelas

1.2K 82 42
                                    

Bagian Sembilan
•Serangan Balik Adik Kelas•

"Kalau ngga suka ya jangan dipaksa. Setiap orang kan bebas berpendapat, termasuk dalam urusan hati." - Kenzie Aderald.

Suka? Voments dong 💓

Maaf ngaret update ya. Timpukin aja huhuhuu :))

Then enjoy sama ombaknya ❤

-Detak Memori-

"TAR, sumpah selera lo sekarang degem-degem kayak gitu?"

Tara mendengus sebal karenanya. Tadi saat dikoridor dia berpapasan dengan Ulli ketika bersama Kenzie tadi. Tentu saja sahabatnya yang satu itu tak akan tinggal diam saja melihatnya tadi. Yang ada makin meledeknya saja.

Benar saja Ulli begitu gencar menanyainya mengenai Kenzie tadi dengan hebohnya sembari mengguncang lengannya. "Maruk bener sih lo udah sama yang bule juga masih aja ngincer degem gitu, selera lo dari yang manly banget gitu pindah haluan sama yang imut ya?"

"Apaan sih, Ull?" Tara mendengus sebal karenanya.

"Ya buktinya aja dari Dewa sampai ke anak kelas sepuluh tadi. Gila ngga tuh?" tanyanya kembali heboh. "Namanya siapa sih?" tanyanya.

Tara menghela napasnya sembari melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas. Mengarah ke tempat duduknya yang diisi oleh Nida dan Risa yang asyik bergosip dengan Nats disana.

"Tar siapa sih?" Ulli masih saja heboh menanyainya sembari meletakan tasnya di bangku kosong samping Nats.

Mendengar celotehan cewek satu itu membuat Nats menaikan satu alisnya heran. "Kenapa deh?" tanyanya.

"Heboh banget lo, Ull." Risa gantian yang menyahut dengan nada tak habis pikirnya. "Si ketek anoa kenapa emangnya?" tanyanya juga.

"Udah deh, Ulli lagi random biarin aja kali." Tara segera menyahut yang membuat Ulli menepak bahunya tak terima. "Sakit ih, Ulll..."

Ulli memutar bola matanya malas. "Lah bodo amat," balasnya.

"Kenapa deh ya lo berdua?" Gantian Nida yang menyahut membuat Ulli tersenyum penuh arti ke arah Tara yang sudah asyik dengan ponselnya.

"Si Tara seleranya degem njir sekarang."

Mendengar perkataan Ulli barusan membuat Nats membuka mulutnya lebar. Merasa terkejut dengan kata sahabatnya itu. "Hah? Seriusan? Kok muntir segala sih?" tanyanya sembari terkekeh geli.

"Hooh dari yang bad boy kayak dia gitu pindah haluan sama degem. Ganteng lagi." Ulli menyahut dengan antusiasnya.

"Siapa sih, Tar?" Risa meledek dengan santainya.

Tara memutar bola matanya malas karenanya. "Anak buah lo, Da." jawabnya malas membuat semuanya menjadi makin rumit karena mereka pasti akan terus merecokinya.

"Haaa?? Siapa njir?" Nida membulatkan matanya, memasang tampang berpikirnya. "Ohh...I know si genter ya mesti?" tanyanya.

"Apaan sih, siapa?" Risa menolehkan kepalanya, merasa tidak paham.

"Itu anak Osis si Kenzie." Nida melanjutkan ucapannya tadi. "Naksir beneran sama lo kayaknya deh, Tar. Nanyain lo melulu."

"Waduuhh belum tau si Tara dia." Nats membalas dengan tawa kecilnya yang membuat Tara menepuk keningnya dengan gemas.

Detak memoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang