[14] Kecewa

973 71 44
                                    

Bagian Empat Belas



"Sayangnya kadang hati itu yang paling tau. Sekalipun kamu berusaha bohong, bilang benci, aku ngga suka. Hati tetap tahu, bahwa sebenarnya arti kalimat itu bilang rindu, aku suka."

Haloooo... ada yang kangen ngga??

Welcome back to Bibang 👑






Then.... enjoy.



-DETAK MEMORI-







"OY, PACAR LO PADA RIBUT NJIR SAMA ANAK KELAS SEPULUH!"




Mendengar suara heboh Rere barusan membuat Tara dan teman-temannya yang sedang berkumpul di kantin pagi ini jadi menatap gadis itu dengan tatapan herannya.

"Siapa?"

Nats bertanya dengan satu alisnya yang terangkat seakan heran sendiri yang membuat Rere jadi gemas menatapnya.

"Ya pacar lo geble!" decak gadis itu gemas sendiri. "Harris, Arsya, sama Damar!"

Tara mendengkus mendengarnya. "Gue ngga punya pacar anjir," cibirnya kesal yang membuat Rere menyentil keningnya pelan.

"Ah, bodo amat lah." ujarnya sebal. "Samperin sana deh, ya... ngga bonyok parah palingan, tapi mereka kayaknya lagi marah banget. Apalagi Arsya ngamuk."

"Ada apaan sih?" tanya Nida masih dengan kalemnya menyendok kuah sotonya.

Rere menghela napasnya pelan. Menatap pada teman-teman sekelasnya yang nampak begitu santai begini. "Itu ada anak kelas sepuluh yang cepu, ngejelekin anak-anak BiGen, ya jelas mereka bertiga ngga terima. Katanya sih udah didiemin sama Harris, tapi malah makin jadi. Ya gitu ujungnya, tempur juga."

"Oh..." Risa menganguk kecil yang membuat Rere makin menatapnya heran.

"Bentar deh," ujarnya sembari menatap kelima gadis itu yang masih asyik melahap makanan masing-masing seakan tidak terjadi apa-apa. Padahal jelas pacar mereka yang menjadi hot news pagi ini. "Lo pada kok kalem banget sih?" ujarnya menunjuk pada Tara, Nats dan Nida.

Nats menatap Rere dengan santainya. "Lah masa harus teriak-teriak?"

"Ck, ngga gitu juga," balasnya cepat. "Tapi kan itu mereka bertigakan pacar lo pada anying, tuh juga tuh si Fabian juga keseret ke BK palingan, dan respon kalian cuma santai asyik-asyik makan gini?"


"Lah gue mah santuy," decak Tara. "Gue kan free, jomblo mah bebas shay."



Rere mengusap wajahnya lelah. "Lo bukannya sama si Arsya?" ujarnya dengan tepat yang membuat Tara mendengkus. "Banyak kali yang ngira lo rujuk."



"Dih, lo kata dia suami gue main rujuk aja," decaknya kesal. "Udahlah, Re. Biarin kalau mereka mau main gebuk juga urusan mereka sendiri, gue mah bodo amat."

Nida menganguk kecil. "Cowok mah biasa kali mainnya gitu, lagian Damar juga ngga begitu hobi gebuk-gebukan."

"Ya emang sih, dia tadi ngga ikutan," ujar Rere dengan nada lelahnya. Tapi gadis itu masih melempar tatapan pada Nats. "Elo tuh, Nats. Masih aja kalem? Pacar lo boss geng sekolah gitu, lagi berantem dan lo kalem aja?"

Detak memoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang