22.1 - Old Memories

9K 1.1K 150
                                    

Remembering you is easy. I do it everyday, but missing you is a heartache that never goes away

- Song For Love

Song: When I Was Your Man - Bruno Mars

Happy reading and don't forget to vote ^^

...

Calvin hanya duduk diam sambil berpangku tangan, menatap kosong ke ruang rekamannya yang luas.

Begitu sepi, tidak ada orang malam ini di rumahnya yang terletak di Beverly Hills. Kecuali para penjaga di depan rumah dan pelayan yang ada di bagian belakang rumah.

Tapi musik yang pernah Calvin bikin untuk Sea terus mengalun memenuhi studio rekaman Calvin ini. Membuat Calvin selalu mengingat Sea, Bermuda dan membuatnya ingin menghubungi wanita itu.

Calvin sudah menatap ponselnya, tinggal menekan layar dan kemudian panggilannya akan terhubung. Namun ketika pintu studio-nya terbuka, Calvin langsung meletakkan kembali ponselnya.

"Lagu yang bagus." Wanita itu kembali datang, duduk di sofa yang ada di belakang kursi Calvin. "Aku baru mendengar lagu ini."

"Lagu ini memang baru aku tulis." Calvin kemudian mengusap wajahnya. "Untuk seseorang," lanjutnya.

Wanita itu tersenyum, "kemudian akan rilis?"

"Entahlah, Steff. Aku tidak tahu, lebih baik aku rilis atau tidak. Sudah ada banyak lagu lain yang baru rilis kemarin. Sudah satu album, dan aku kembali tinggal menghadiri beberapa acara dan tampil untuk promosi."

"Kau kembali memaksakan diri."

Calvin kemudian memutar kursinya, menatap Steffani yang duduk di sofa sambil bersedekap di depan dada. Kedua alisnya bertautan, menatap Calvin tidak suka dan bibir wanita itu mengerucut sebal.

Tapi wajah segar dan cantik itu masih tetap teringat oleh ingatan Calvin. Masih berwajah sembilan belas tahun walaupun kini Calvin sudah berumur dua puluh tujuh tahun. Seharusnya, Steffani sudah berumur tiga puluh tahun sekarang.

"Kau memang awet muda, ya." Puji Calvin tanpa menyadari bahwa halusinasinya kembali datang.

Wajah sebal Steffani lenyap. Kakaknya itu menghela napas dan kemudian tersenyum tipis. Steffani kemudian berdiri, melangkah kearah IMac Calvin yang terhubung kearah radio.

Kemudian lagu dari Bruno Mars yang berjudul When I Was Your Man mengalun lembut memenuhi ruang studio Calvin.

Membuat Calvin langsung mendengkus kesal dan Steffani hanya mengedikkan bahu-nya. Sampai kemudian Steffani melangkah kearah Calvin dan mengulurkan tangannya.

"Jangan mulai, Steff."

"Oh, c'mon." Steffani langsung menarik tangan Calvin, membuat Calvin jadi berdiri dengan malas-malasan.

Steffani lalu mengalungkan lengannya di leher Calvin dan Calvin mulai memeluk Steffani dan mulai berdansa.

Berdansa dengan perlahan walaupun lagunya benar-benar membuat patah hati. Membuat kepala Calvin seakan makin pecah saja.

"Kenapa kau memilih lagu ini, Steff?" Gumam Calvin di ceruk leher Steffani.

"Aku tidak ingin kau menyerah seperti lagu ini." Jawabnya. "Aku selalu melihatmu, Calvin. Dan aku yakin tidak salah bahwa kau begitu mencintai wanita itu dan... anak kalian berdua."

Song For Love [terbit di aplikasi DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang