9.2 - Reputation

9.5K 1.1K 89
                                    

Pertanyaan itu selalu berputar dalam pikiranku; apakah kita diam-diam saling mencintai satu sama lain?

- Song For Love 

Song 17: Honey - Kehlani

Maaf karena baru update. Don't forget to vote and happy reading ^^

...


Sea hanya bisa duduk terdiam di samping Calvin sambil melontarkan pandangan sinis pada Calvin yang sedari tadi selalu mengeluh kesakitan di bagian dahi dan kepalanya yang katanya jadi terasa pusing karena Sea timpuk berkali-kali dengan majalah yang menggunakan cover dirinya dan Calvin.

Sekarang mereka sudah kembali ke penthouse Calvin setelah Gill buru-buru memanggil tiga bodyguard untuk membantu meredamkan amarah Sea dan juga membantu Sea serta Calvin keluar dari supermarket dengan aman, terhindar dari para wartawan.

Walaupun nyatanya itu semua sia-sia. Karena para wartawan makin mencecar pertanyaan pada Calvin dan Sea. Tentang; kenapa mereka bisa bertengkar di supermarket?

"Astaga, kepalaku pusing sekali, Gill. Rasanya berkunang-kunang." Keluh Calvin penuh drama dan langsung merebahkan kepalanya di paha Sea.

"Jangan disini!" Teriak Sea karena dia cukup terkejut oleh tingkah spontan Calvin.

"Aduh-duh, kepalaku pusing..."

Melihat itu Gill berdecak kesal. "Karena ulahmu, Sea! Beritamu dengan Calvin menjadi makan panas." Gill menatap Sea dengan jengkel. "Aku jadi mengeluarkan uang untuk ganti rugi majalah yang rusak karena kau melemparkannya pada Calvin."

Sea mendesis kesal. "Kenapa aku bisa terbawa-bawa oleh skandal Calvin?"

"Itu karena kau terus bersamaku." Jawab Calvin sambil menutupi mata dengan lengannya sendiri. "Semua wanita asing yang dekat denganku dalam tiga kali, akan dianggap sebagai wanita spesial bagi para wartawan dan netizen di luar sana."

"Sejak kapan?"

"Sejak kau keluar dari gedung penthouse bersama Calvin dan tiba-tiba saja Calvin mencium bibirmu di dalam mobil, tertangkap kamera paparazzi, lalu liburan kalian di Bali dan boom! Semuanya heboh begitu saja." Terang Gill.

Refleks, mulut Sea terbuka sedikit karena tidak percaya. Dengan berita seperti itu saja dan dia sudah menjadi incaran para paparazzi?!

"Fuck you, Cal." Desis Sea sembari memelototi Calvin yang masih meletakkan kepalanya di pangkuan paha Sea.

Mendengar itu sontak Calvin kembali membuka matanya, membuat tatapan keduanya kembali beradu. "Apa kau bilang?"

"Fuck-you!"

Calvin terkekeh, "Okay, fuck me then. I'm ready."

"Sial, kau benar-benar menyebalkan!" Sea dengan refleks langsung mendorong kepala Calvin dari pahanya dan seketika bunyi bedebam keras mulai terdengar.

Karena tubuh gagah Calvin terjatuh dari sofa. "Argh! Damn!"

"Cal?!" Gill bahkan sampai langsung berdiri dari duduknya. "Kau baik-baik saja, bro?!"

Sedangkan Sea sampai memejamkan matanya ketika mendengar kepala Calvin yang terantuk meja dihadapannya dengan cukup keras.

Sekarang, giliran Calvin yang mengumpat keras. "Sial, kepalaku benar-benar pusing sekarang!"

"Astaga, maaf!" Dan Sea langsung panik sambil menarik lengan Calvin, membantunya untuk berdiri. "Kau baik-baik saj—uh, sepertinya tidak."

Calvin meringis kesakitan sambil memegangi dahinya saat dia duduk di sofa. "Batalkan penampilanku nanti malam, Gill. Aku pusing."

Song For Love [terbit di aplikasi DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang