KAYLA - 5 -

1.6K 62 0
                                    

Jadi temen boleh, tapi jangan
demen nanti ribet jadinya.

- Kayla

Pas gua buka pintu.

"Lah, ngapain?"

"Nih. Kue dari mama gue" kata Ghandi sambil nyodorin plastik isi kue.

"Makasih, mau masuk dulu gak"

"Gua mau main, cuma g ada temen"

"Emang pada kemana"

"Pada sibuk katanya"

"Ke taman komplek aja ya, jam segini juga udah ramai kok. Banyak pedagang juga, jadi g terlalu sepi" jelas gua.

"Boleh, ayo" kata Ghandi tetep pake nada dingin walau ngomongnya udah g terlalu irit.

"Bentar ya gue naro kue dulu, lo duduk dulu aja"

Gua pun naro kue sambil ganti baju yang lebih layak. Setelah selesai gua sama Ghandi berangkat ke taman naik motornya Ghandi.

"Ayo duduk" kata gua sambil duduk di salah satu kursi yang ada di taman ini.

"Lo kenapa, ada masalah?"

"Kok lo tau sih"

"Gua cuma nebak aja"

"Gue cuma bingung aja" kata Ghandi.

"Kenapa" tanya gue.

"Kakak gue bilang, gue berubah, tapi gue ngerasa gue g berubah"

"Dua tahun yang lalu gue masih smp, gue membuat kesalahan. Waktu itu hari ulang tahun gue yang ke 13, gue ngerengek rengek ke pantai sama ortu gue, mereka nurutin kemauan gue. Gue, ortu sama ketiga kakak gue--"

"Eh, bentar dehh. Lo kan cuma punya kakak kembar yaitu levina sama levino. Kok itu tiga?"

"Makannya kalo orang lagi ngomong jangan dipotong potong"

"Oh okee, ayo lanjutin"

''Jadi kita sampai di pantai Kuta, Bali, nahh waktu itu bola pantai gue hanyut ke laut. Gue minta ambilin sama kakak pertama gue, namanya Rangga Adiputra. Dia ngambilin bola gue tapi pas dia mau balik ada ombak yang nyeret dia. Setelah ombaknya surut kakak gue udah g ada, dia terseret sama arus, sampai sekarang dia belum juga ketemu. Gue juga g tau dia masih hidup atau udah g ada"

"Innalillahii, sabar ya Ghan" dia senyum doang ke gua.

"Disitu gua ngerasa bersalah banget, coba aja gua g minta ke pantai, pasti g bakal ada kejadian kaya gini. Kata mereka gue berubah, gua mulai menutup diri dari siapapun, jadi dingin, cuek, jadi badboy. Padahal gue masih Ghandi yang dulu"

"Lo kaya gitu karna g mau ada orang lain yang sama kaya ka Rangga kan, lo menutup diri, agar lo g membuat kesalahan yang sama" kata gua, dan dia ngangguk membenarkan perkataan gua sambil menunduk.

"Lo jangan terlalu ngerasa bersalah Ghan, itu g baik. Ka Rangga hilang itu udah takdirnya, lo itu cuma perantaranya" kata gua lagi

"Tapi--"

"Udah deh g usah tapi tapian. Intinya lo itu harus bangkit dari rasa bersalah lo dan berubah jadi Ghandi yang dulu"

"Kalo gitu lo bantuin gua" katanya pake nada yang maksa.

KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang