Mian, aku baru bisa update.. soalnya sekarang udah pulang sore..habis pulang langsung pingsun.
-Mian yang sebesar-besarnya-
~~~~~~~~~~~~~
Satu persatu pergi, begitulah keadaan sekarang ini. Bunda pergi lebih dahulu dari hidup kami, aku sangat sedih melihat kesedihan di mata Mas Rashif. Kesedihannya yang kupikir berlipat-lipat karena rasa bersalahnya.
Hmm.. Untung saja dia tidak sendirian, untung saja ada Lisa yang menguatkannya.
Meskipun saat itu Lisa menyalahkannya.
Setelahnya. Tentang Akira. Mbak Akira. Entahlah, tiba-tiba saja dia menghilang dari kehidupan kami. Kata Lisa, mungkin Akira menyerah tanpa syarat.
Hloo..menyerah atas apa? Mas Rashif? Ya harus dong. Secara, mas Rashif sudah menikah. Apa masih ada keinginan dia buat dekat dengan suami orang?
Meskipun saat itu Aku tidak terima dan selalu cemburu dengan kehadiran mbak Akira. Karena kenapa? Pesonanya terlalu menjulang, mengungguli kepercayaan diriku. Aku selalu saja sedikit menciut jika Mas Rashif dekat dengannya. Sedikit? Atau banyak malah. Makanya saat itu aku marah.
Tapi yang perlu kalian tau, Akira tak sejahat kelihatannya. Hanya terkadang seram untuk membayangkan dia dekat lagi sama mas Rashif, karena aku tahu dia punya masa lalu dengan Mas Rashif. Sedangkan aku tidak.
Haha.. Ketakutan yang kekanak-kanakan.
Dan peperangannya dengan Lisa membuat semuanya terlihat lebih menyeramkan lagi.
Oh iya.. dan Lisa juga akhirnya pergi dari keseharian kami. Aku tidak bilang dia pergi dari kehidupan kami karena hatinya masih disini. Sengaja dia tinggalkan, mungkin supaya kehadirannya masih terasa jelas disini. Padahal aku tahu pasti dia tak jelas-jelas merasakan kami ada bersamanya.
Alana yang dia tinggalkan bersama kami mulai tumbuh. Dan begitulah awal mula aku memperkenalkan diriku dalam dunia ibu-ibu. Bagaimana beratnya ibu membesarkan aku, aku mempelajarinya segera. Bahkan sesekali aku menangis.
Seberat inikah?
Sebentar-sebentar aku khawatir kenapa Alana menangis. Setelah kuperiksa ternyata dia buang air kecil. Setelahnya dia menangis lagi, saat kuperiksa ternyata dia buang air besar. Tak lama kemudian dia menangis, dan sepertinya dia lapar. Menerka-nerka kebutuhan Alana membuat Mas Rashif sering cemburu.
Ada ada saja.
Sedikit kehilangan perhatian saja cemburu dia.
---
Alana mengerjap-erjapkan kedua matanya, seolah meneliti siapa dan apapun yang ada disekelilingnya. Lalu tiba-tiba menyunggingkan senyum manisnya. Beberapa kali aku mengayun-ayunkan bantal tidurnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/131513188-288-k670850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah dengan separuh bayangmu✔️
SpiritualBayangan.. apa gerangan hebatmu, duhai bayangan? kalaupun kupeluk erat, tak kan ada rasa yang tertinggal. Lalu? Haruskah aku terus mengejar bayangmu? yang semakin ku kejar, akan semakin jauh.