Empat

4.9K 226 3
                                    

Stand by me nal parabwajwo
Ajik sarangeul morujiman
Stand by me nal jikyobwajwo
Ajik sarange sotul-jiman

Aku menyalakan lagu kesukaanku saat aku mempersiapkan sarapan pagi untuk Mas Rashif. Dari perbincangan di hotel kemarin, aku tau kalau Mas Rashif menyukai masakan apapun, bahkan yang pedas-pedas. Dan kemarin ibu membawakan kami banyak lauk, sehingga tinggal kuhangatkan untuk sarapan. Aku juga membuatkan teh hangat untuk Mas Rashif.

"Pagi han, sedang apa kau?" tanya Mas Rashif yang baru saja keluar dari kamar. Dia mengusap-usap matanya, sambil menguap.

"Selamat pagi Mas..aku menyiapkan sarapan." jawabku sambil memberikan teh hangat kepada Mas Rashif. Mas Rashif lalu duduk di dekat meja dapur.

"Maaf ya..habis subuh aku tidur lagi. Soalnya nanti jam sepuluh aku ada rapat, han. Terus langsung masuk sampai jam setengah sepuluh." jelas mas Rashif sambil menyeruput teh hangat.

"Tidak apa. Berarti hari ini mulai kerja mas?" tanyaku sambil membawa masakan ke meja makan. Mas Rashif mengangguk sambil mengekoriku ke meja makan.

"Aku lapar han, boleh aku makan?"ucap Mas Rashif yang sudah duduk di meja makan.

"Belum mandi ya? Mandi dulu gih mas." aku masih mengelap piringbdan gelas.

"Harus yaa? Nanti ajaa..sekalian mau berangkat."ucap Mas Rashif lagi.

"Pak dokter masak males mandi."ledekku pada Mas Rashif.

"Bukan males han. Tapi biar lebih efektif aja." Mas Rashif lalu mengerucutkan bibir nya. Kenapa dia sangat manis? Membuatku tak bisa menolak permintaannya, jadi aku membiarkan Mas Rashif makan. Dan aku juga menemaninya.

"Kamu kuliah hari ini han?" tanya Mas Rashif saat aku membersihkan meja makan. Aku mengangguk.

"Masuk jam berapa? Aku antar ya."

"Jam 9 mas, habis ini aku siap-siap. Nanti mas kesiangan kalau nganter, kan nggak searah."

"Nggak papa han, rapatnya jam sepuluh. Santai. Aku boleh pinjem handphone kamu?"

"Buat?"

"Nge save nomerku. Takutnya nanti kalau kamu lupa password kamu malah tidur di luar lagi."

"Oh..iya..itu penting banget." jawabku sambil terkekeh. "Didekat ranjang, ambil aja. Habis itu buruan mandi ya mas."

Lalu mas Rashif berjalan masuk ke kamar sambil mengacungkan jempolnya, mengiyakan perintahku. Aku dengan segera membersihkan sisa makanan. Kemudian bersiap-siap berangkat ke kampus.

---

Dalam perjalanan menuju kampus Aku dan mas Rashif berbincang-bincang.

"Tadi aku udah save nomor, nanti kabari aku ya han?"

"Kabari apa?"

"Ya apa gitu.."

"Hehe..iya.."

"Maaf, aku nanti pulang malem, kamu nggak usah nungguin. Jangan lupa makan."

Aku tersenyum melihat perhatian Mas Rashif padaku. "Pesannya banyak amat, kayak ibu."

Sesampai kami di halaman kampus, aku mencium tangan mas Rashif dan berpamitan dengan nya. Hari ini aku akan kembali menjadi Zura, sang mahasiswi tapi dengan status yang lain.

Menikah dengan separuh bayangmu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang