The sun's warmth touches her skin for the first time after a long time
The wind grazes her hair softly
My hand holds hers
A sweet smile of hers adorns her face
Everything will be okay
Today will be okay❁⃘*.゚
Suara alarm bergema di kamar bertembok biru muda itu. Gadis pirang yang berbaring di atas tempat tidur menggeliat malas merasa terganggu dengan suara alarm itu. Gadis itu membuka kedua matanya perlahan dan meregangkan tubuhnya.
"Huaaaaahhhhhmmmmmhhh!!!! Sudah pagi ya? Padahal aku masih mau tidur," gumam Catherine. "Aku bermimpi aneh. Aku bermimpi berada di universe lain dan aku harus memecahkan suatu kasus untuk bisa kembali."
Gadis pirang itu duduk dan menguap lebar sambil mengucek matanya. Lalu kedua matanya terbelalak karena matanya menangkap sosok serba hitam yang berdiri di pojok kamarnya.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!" Catherine spontan berteriak. Anehnya, sosok serba hitam itu juga itu terkejut.
"Hu-Huwaa! Catherine Lindberg! Tenanglah! Ini aku, Altair!" sahut Altair.
Catherine menatap Altair beberapa detik. "Si-siapa?" Catherine diam sejenak lalu akhirnya ia mengingat siapa Altair. "Oooh! Yang ngakunya Dewa Kematian itu!"
"Aku benar-benar Dewa Kematian," ucap Altair.
Catherine hanya membalas dengan dengusan. "Kamu ngapain ke sini?"
"Ah, ada yang ingin aku beri tahu sebelum kamu pergi bekerja. Saat aku datang, kamu masih tidur. Kukira kamu sudah bangun. Jadi, aku menunggumu bangun di sini."
"Hah? Berapa lama kau menunggu?"
Altair merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah pocket watch. "10 menit. Tak kusangka kamu suka bangun siang."
"Bi-Biarin!!" balas Catherine dengan wajah memerah. "Bagaimana kamu bisa masuk? Semua jendela dan pintu kan aku kunci."
"Aku bisa teleportasi ke mana pun yang aku mau. Pintu dan jendela yang terkunci bukan halangan."
Catherine menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia masih tidak percaya Altair bisa melakukan itu. Catherine beranjak dari tempat tidur dan berdiri di depan Altair dengan melipat lengannya di dada.
"Lain kali, jangan sembarangan masuk ke kamar seorang gadis!" ucap Catherine. "Sekarang tunggulah di luar. Kalau ingin bicara, tunggu aku sampai selesai siap-siap."
"Ma-Maaf," ucap Altair yang menundukkan kepalanya. "Aku akan menunggumu di ruang depan."
Altair lalu menghilang dengan sekejap di depan mata Catherine. Tentu saja Catherine terkejut melihatnya. Namun Catherine hanya menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Dasar orang aneh."
__________________
15 menit kemudian, Catherine keluar dari kamarnya dalam keadaan bersih dan rapi. Ia memakai pakaian kerjanya. Rambutnya juga sudah disisir dan diikat dengan rapi.
Catherine melihat Altair yang duduk di sofa tempat mereka berbicara semalam. Altair hanya diam sambil menatap televisi yang tidak menyala. Catherine berdehem agar kehadirannya disadari Altair.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAT AND CAT
Mystery / ThrillerCatherine Lindberg, seorang polisi wanita yang memiliki rasa keadilan yang kuat, terbangun di sebuah ruang kelas di sekolah yang sepi. Ia tidak ingat bagaimana ia bisa ke sana. Lingkungan di sekitarnya pun menjadi aneh. Tidak ada seorang pun yang m...