kali ini sudut pandangnya pake 'kamu' yhaa
.
.
"Hei! Kemabalikan handphoneku!"
"Tidak mauu~~"
Astaga.. rasanya aku ingin mematahkan kakinya sekarang juga..
Lee Seokmin, tetanggamu itu terus mengganggumu sejak kau merebut posisinya yang ranking 1 di kelas.
"Kembalikan sebelum-" Ancammu terputus.
"Sebelum ap-"
"Awas-"
BRUAK!
Seokmin terjatuh dari tangga karena ia larinya mundur-mundur.
"Mampus!" Kau mengambil handphonemu yang terlempar, untung saja handphonemu dipasang anti crack
Ketika kau melewatinya, ia menahan kakimu.
"(Y/n),, sakiitt.." Ucapnya meringis.
By the way, ini sekolah udah sepi, hanya beberapa orang saja.
"Siapa suruh mengambil privasi milik orang lain, huh." Dumelmu.
Namun meskipun begitu, kau masih punya hati dan memapahnya ke UKS.
Gila.. dia berat juga.. batinmu.
-UKS-
Kau mendudukkannya di atas ranjang, dan mencari alat P3K.
"Luruskan kakimu!" Titahmu. Seokmin menurut.
Kau mulai beraksi dengan alat-alat P3K. Sesekali Seokmin merintih. Kau mendelik tajam kearahnya, akhirnya dia diam dan kau kembali fokus mengobati lukanya.
Tanpa tahu bahwa Seokmin sedang menatapmu dengan tatapan memuja.
-skip-
Setelah mengurus Seokmin dan mengantarnya pulang, kaupun sampai di rumah dengan selamat.
Setelah kau mandi dan berganti baju, handphonemu bergetar tanda ada pesan yang masuk.
Kau pun mengambil benda gepeng itu dan membukanya.
Kuda
Hei
Buka jendelamu.
(Y/N)
Apaan sih
Kuda
Sudah, nurut aja
Kau yang penasaran pun membuka jendela kamarmu yang berhadapan langsung dengan jendela kamar Seokmin.
"Hei." Sapanya.
"Apa sih?" Jawabmu jutek.
"Mm.. anu.."
"Apaan? Anu? Jangan ambigu deh!"
