Hari ini adalah hari ulangtahunmu ke-20.
Kau senang sekali karena pacarmu, Lee Woozi akan mengajakmu jalan-jalan seharian ini. Saking senang dan tidak sabarnya, semalam kau bahkan membuat daftar kegiatan yang akan kalian lakukan bersama.
Harusnya sih begitu. Namun untuk yang kesekian kalinya, Woozi mengingkari janjinya karena pekerjaannya.
"(Y/n), maaf sepertinya kegiatan hari ini harus kita tunda dulu..."
"Kenapa..?"
"Laguku harus selesai hari ini. Tolong mengertilah.."
"Ya sudahlah, apa boleh buat.. semangat yaa! Saranghae!"
"Terima kasih."
Tuut-
"Cih.. langsung dimatikan begitu saja.." keluhmu.
"Apa... Woozi sudah bosan denganku ya..." pikirmu.
Kau pun bangkit dan beranjak menuju dapur untuk membuat ramyun sederhana dan mengisi perutmu yang masih kosong. Setelah itu, kau beranjak menuju kamarmu dan berniat untuk tidur.
.
.
.
.
20.03 pm
Emang lagi manjahh lagi pengen dimanjahh—
*sfx:dering telpon
"-halo? Siapa?" kau mengangkt teleponmu dengan malas.
"(Y/n)? Kau baru bangun?"
"Wo-Woozi? Ke-kenapa nelpon?"
"Umm.. boleh minta tolong ngga?"
"Apa?"
"Boleh kau ke studioku sekarang? Aku butuh bantuanmu."
"Ha? Baiklah.."
"Ok, kututup ya. sampai ketemu di studio!"
Tuut—
"Huft.. lagi lagi dia menutupnya begitu saja.."
Kau segera beranjak dari tempat tidurmu dan memakai mantelmu, lalu memoles tipis wajahmu dengan bedak dan berjalan menuju studio tempat Woozi bekerja.
Sesampainya di studio, kau dibuat bingung dengan balon-balon dan lilin disekitarmu. "Waduh, kalo balonnya ngenain lilin, bakal meledak gak ya?" gumammu polos.
"It's still a boring morning
(Far away so far away far away so far away)
The distance between me and you has no progress
So far away (Far away so far away)Do you still think of me as the person before?
In your small eyes, I'm probably still a kid
This isn't the first time so what can I do?
I can't get over how you laugh in front of me
I can't just stay stillI wanna be your morning baby
From now on, be alright
Spend it together, morning baby
I want u to be my night
Everything you think of
Will become all of me
Look at me and be my lady
You're my twentiesDon't try to brush past it like it's nothing
If u want me yeah if u want me
I can give you my everything
If I'm in your heartWithout anyone knowing
I have changed
It's mixed up baby
I'm mixed up into you lady
I didn't know I'd be like this
Because it was always just a what if
(You're Oh)Do you still think of me as the person before?
In your small eyes, I'm probably still a kid
This isn't the first time so what can I do?
I can't get over how you laugh in front of me
I can't just stay stillI wanna be your morning baby
From now on, be alright
Spend it together, morning baby
I want u to be my night
Everything you think of
Will become all of me
Look at me and be my lady
You're my twentiesWhen you look at me, you're so beautiful
I want to tell you
All of you that I see
I want to cherish it
Just come to me
I want you to want me babyI wanna be your morning baby
From now on, be alright (until always)
I'll show you how I only think of youDon't try to brush past it like it's nothing
If u want me yeah if u want me
I can give you my everything
If I'm in your heart"Kau yang terkejut saat mendengar suara orang bernyanyi, langsung menoleh kebelakang. Rambut hitam yang disisir kebelakang hingga memperlihatkan dahinya, kemeja putih yang dibalut jas hitam, dan juga sebucket bunga digenggaman tangannya.
"Woozi? Tumben?"
"(Y/n)..." panggilnya.
"A-apa? tumben sekali kau berpenampilan seperti ini?"
Woozi yang terlihat gugup menghembuskan napasnya dan mulai berkata "aku ingin kau menjadi pagiku, dan aku ingin menjadi malammu. Lihatlah aku, dan jadilah gadisku. Jika kau menginginkanku, jika aku ada dihatimu, aku bisa memberimu semuanya. Dihari ulang tahunmu yang kedua puluh ini, aku ingin kau menerimaku. Kau... mau??" ucapnya panjang lebar.
Kau makin tercengang lagi. Woozi yang biasanya dingin dan tidak dapat mengekspresikan hatinya dengan benar, sangat berbeda dengan Woozi yang sekarang.
"Heii.... jawab dong, jangan diam saja, aku mulai malu nih,"
"Hah? A-apa? Tadi kau bilang apa?"
Dapat kau lihat wajah Woozi yang kesal.
"Jadi tadi aku bicara panjang lebar kau tidak mendengarnya?"
Sebenarnya kau mendengarnya. Sangat jelas.
"Hehe, maaf aku melamun. Bisa diulangi?" pintamu.
Woozi menghembuskan napasnya kasar dan berjalan mendekatimu sembari mengeluarkan sebuah kotak merah dalam sakunya.
"Intinya aku melamarmu. Kau mau menerimanya tidak?" dia membuka kotak itu yang ternyata berisi cincin.
"Tidak" jawabmu tanpa ragu.
"HE? Kenapa?"
Melihat wajah Woozi yang sangat kecewa membuatmu terkikik.
Kau segera mengecup pipinya dan berlari. "Tidak mungkin aku menolaknya kan? Dasar Woozi bodoh! Hahaha"
"Hei (Y/n)!"
THE END