Ketika aku diharuskan untuk memilih,
Dia, atau sahabatku?
.
.
.
Flashback On
"Ju, traktir aku ya?" Pintaku.
"Elah, gamau ah"
"Plis, dompetku ketinggalan di kamar.."
"Hmm.. boleh, tapi aku ada permintaan "
"Yess! Apapun itu bakal kukabulin Yujuku sayangg"
"Jijik, jangan panggil sayang ah, yaudah kamu mau beli apa?" Tanyanya.
"Hmm... Baso, batagor, siomay, sama es jeruk!"
"Buset, jangan mentang-mentang ditraktir kamu jadi khilaf!"
"Hehe, kali-kali Ju,," Jawabku sambil nyengir kuda
"Yaudah, kamu cari tempat duduk aja ya, aku pesenin dulu"
"Asique, makin cinta sama kamu,"
"Jijik"
Flashback Off
Akupun memilih meja yang paling pojok, biar kalo ngegosip ga begitu kedengeran.
-skip-
Pas aku sama Yuju lagi asik asik makan sembil ngomongin cabe-cabean di sekolah, dia datang.
Ya, dia. Joshua Hong, cinta pertamaku yang gapernah kuceritain ke siapapun kecuali ke DK.
Bisa dibilang aku dekat dengan Joshua, karena Yuju sahabatku, otomatis dia juga dekat dengannya.
Dan yang bikin aku berbunga-bunga, kita ternyata punya perasaan yang sama!
Dia nyatain perasaannya ke aku beberapa hari lalu, tapi kita gak pacaran.
"Hei! Boleh gabung ga?"
"Eh? Oh Josh! Gabung sini!" Jawab Yuju antusias.
Joshua Cuma senyum terus duduk disebrang meja,
"Gimana kabar kalian?" Tanyanya pada kami, tetapi dengan mata terarah kepadaku.
"Ba-"
"Baik Josh, kalo kamu?" Potong Yuju.
"Baik juga." Jawabnya sambil tersenyum.
"Tadi ulangan bisa gak?" Tanyanya lagi, dan lagi-lagi, matanya kearahku.
"Syukurlah, lanc-"
Belum selesai aku bicara, Yuju motong lagi,
"Susah banget... aku pusing" Jawabnya.
Pokoknya setiap mau ngomong, selalu dipotong sama Yuju. Yasudah, akhirnya aku diam saja.
Mereke berdua ngobrol, aku sibuk dengan makananku.
-Kelas-
"(y/n)" Panggil Yuju.
"Apa say?"
"Masih inget permintaan aku sebelum nraktir kamu ga?"
"Oh iya, kamu mau apa?"
"Yakin nih, semua bakal kamu kabulin?"
"Iya Yujuuuu"
