Maaf kalo ada typo!
"Kakek!! " jerit Angel ketika ia sedang menuruni tangga. Menuju ruang tamu dan mendapati sang Kakek sudah berada dirumah dengan koper di samping sofa yang tengah diduduki sang Kakek. Bersama Bryan dengan setelan kantor nya. Tersenyum melihat tingkah Angel.
"Hai cucu opa" sapa Kakek Jose pada Angel yang sudah berdiri didepan nya. Angel membungkuk kan badan nya lalu mencium pipi kanan Kakeknya. Memberikan senyum termanis nya pada sang Kakek.
"Kakek kok gak bilang mau pulang hari ini, kan bisa Angel jemput". Kata Angel, duduk disamping kakeknya dan menggelayut manja dilengan Kakeknya. Melihat itu membuat Bryan tersenyum tipis, nyaris tak terlihat.
"Surprise sayang". Jawab Kakek sambil mengelus lembut rambut panjang Angel. "Angel kok gak masuk sekolah? " tanya Kakek heran. Pasalnya ini adalah hari masuk sekolah.
"Dia mau bolos Kek". Kali ini Bryan buka suara. Membuat Angel mendengus. "Kok bolos, kenapa?" tanya kakek, memberikan pandangan ingin taunya. Angel lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Kakeknya, berbisik. Bryan menatap Angel dan Kakeknya penuh curiga.
"Ngomongin apa kalian? " tanya Bryan ketika Kakeknya memberikan jempolnya pada Angel, membuatnya semakin curiga."Ada deh!" Jawaban Angel membuat Bryan memicingkan matanya pada Angel.
"Awas kamu kalo bikin ulah lagi". Ancam Bryan pada Angela, dan di balas dengan senyuman yang sangat manis oleh Angela. Semakin membuat Bryan curiga.
"Udah sana, ke kantor". Usir Angela, membuat Bryan mendengus.
"Kalau kamu lupa sayang, aku Bosnya sayang". Kata Bryan dengan senyum pongah nya. Membuat Angela cemberut.
"Udah udah, Bryan kamu berangkat sana". Kakek menengahi agar tidak terjadi perang antara Bryan dan Angela. Bryan lalu bangkit dari duduknya menuju Angel, memberikan ciuman singkat di pipi Angel sebelum berangkat ke kantor."Dia bahkan melupakan hari ulang tahun nya sendiri" Kakek berucap ketika Bryan sudah benar benar berangkat ke kantor. Tidak habis fikir dengan Bryan, yang bahkan melupakan hari ulang tahun nya sendiri. Angel yang mendengar ucapan Kakeknya pun tersenyum.
"Jam 9 nanti, aku akan membeli kue di toko biasa dan akan ke kantornya memberikan kejutan Kek". Kata Angel sambil melirik jam tangan mahal yang melingkar indah di tangan kirinya. Jam masih menunjuk kan pukul setengah delapan pagi.
"Dan sekarang aku hanya ingin bermanja manja dengan Kakek". Mendengar itu membuat Kakeknya tersenyum lembut. Menarik cucu kesayangan nya kedalam pelukan nya.🍂🍂🍂
Angela POV
Saat ini aku sedang menuju ke kantor Bryan dengan sekotak kue di pangkuanku. Menggunakan gaun tanpa lengan, selutut berwarna peach. Bersama Rudolf, orang kepercayaan Bryan, yang di tugaskan untuk menemaniku dan mengawasiku kemanapun aku pergi kecuali ke sekolah tentu saja.
Sebenarnya aku bisa berkendara sendiri kemanapun aku mau, tetapi Bryan bersikukuh menyuruh Rudolf untuk menemaniku kemana pun aku pergi dengan alasan aku memiliki Aurora yang kapan saja bisa mengambil alih tubuh ini dan berbuat ulah. Dengan berat hati aku menerima keputusannya, karna aku berfikir itu juga demi diriku. Karna jika Aurora sudah mengambil alih tubuh ini, maka tidak ada siapapun yang bisa menghentikan nya kecuali Bryan.
Kami. Aku dan Aurora mencintai Bryan, karena itu kami berdua tunduk padanya. Bryan pun mencintai ku, aku tau dari sorot matanya. Beruntungnya aku memiliki lelaki seperti Bryan, yang mau menerima kondisiku. Dia bahkan juga bisa mencintai dan menerima Aurora.
"Kita sudah sampai Nona". Kata Rudolf sambil membuka pintu mobil yang aku tumpangi. Membuatku keluar dari lamunanku yang entah berama lama ku lakukan sampai aku tak sadar bahwa aku sudah berada didepan pintu utama Perusahaan Bryan. Aku keluar, lalu Rudolf membungkuk hormat padaku. Membuatku memutar bola mata ku jengah. Aku tak suka diperlakukan seperti itu didepan umum. Membuatku menjadi pusat perhatian.
"Saya mau bertemu dengan pak Bryan" aku benci berbasa basi, tapi aku harus melakukan nya mengingat karyawan didepanku yang bertugas sebagai resepsionis ini adalah karyawan baru. Jadi dia pasti belum mengenalku.
"Pak Bryan nya ada Bu, tapi Beliau sedang menerima tamu". Jawabnya dengan wajah yang terlihat jelas tidak menyukai ku. Apa dia pikir aku peduli.
"Baiklah aku akan naik, dan menunggu nya disana". Jawab ku dengan santai tak terpengaruh dengan perlakuan nya. Berjalan santai menuju lift yang akan membawaku ke Bryan. Jelas aku tak akan menunggu Bryan di ruang tunggu. Bryan tak akan pernah dan bisa menolak ku jika yang bertamu Perdana Menteri sekalipun. Ingat, dia terlalu mencintai ku.Ting...
Pintu lift terbuka, aku sampai di lantai di mana ruangan Bryan berada. Aku segera melangkah kan kaki ku mendekati ruangan nya. Ketika aku sudah semakin dekat dengan ruanganya, Sekretaris Bryan. Monica. Tersenyum ramah padaku. Dia mengenal diriku, jadi dia tak akan menghentikan langkahku memasuki ruangan Bryan.
Membuka pintu ruangan itu.
"Ian. What the..." melihat pemandangan didepan mata ku, membuat amarahku ingin meledak saat itu juga. Memejakan mata, aku berharap Aurora mengambil alih tubuh ini.Kritik dan saranya ya! Terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angela Aurora [On Hold]
General FictionBryan Jasper. seorang CEO di perusahaan milik keluarganya sendiri. Berumur 25 tahun, kaya raya yang kekayaan nya tidak akan habis bahkan sampai sepuluh turunan sekalipun. Tampan. Dingin kepada siapapun dan hanya akan bersikap hangat kepada gadisnya...