Maafkan kalo ada typo :)
Aurora POV
Emosi ku benar benar meledak saat ini, melihat Bryan dan wanita jalang didepan ku tengah berciuman. Lebih tepatnya wanita jalang itu yang tengah memaksa mencium bibir Bryan. Dengan Bryan duduk di kursi kebesaran nya dan wanita itu berada di pangkuan Bryan. Well, sudah lama ku rasa tangan dan kuku ku tidak aku gunakan untuk memberi tamparan atau cakaran pada seseorang. Aku benci seseorang menyentuh apa yang menjadi milik ku.
Aku bersyukur Angel membiarkan aku menguasai tubuh ini. Karna jika Angel yang menguasai tubuh ini, bisa dipastikan yang akan dia lakukan hanyalah menangis. Aku juga benci wanita lemah.
Bergegas, aku mendekati Bryan dan wanita jalang itu. Bryan dan wanita jalang itu bahkan tidak menyadari keberadaanku. Bagus sekali.
Dengan kekuatan penuh ku jambak rambut panjangnya itu."Akkhh... " wanita itu menjerit kesakitan dengan rambutnya yang masih di genggamanku, membuatnya seketika berdiri karna ku jambak rambutnya dan ciuman nya dengan Bryan terlepas. Itu yang aku ingin kan.
"Sayang..." dengan wajah kaget dan pucatnya Bryan memanggilku, tetapi tak ku hiraukan. Dia ingin menyentuhku tapi ku beri tatapan membunuh padanya dan dia mengurungkan niatnya menyentuhku. Di saat itu pula semakin ku eratkan jambakan ku pada rambut wanita itu, membuatnya semakin kesakitan. Dia salah memilih lawan.
"Siapa nama wanita jalang ini?" tanyaku pada Bryan, sedangkan wanita ini masih meringis kesakitan, tangannya bahkan kini berusaha melepaskan tanganku dari rambutnya. Dia pikir dia bisa melawanku?
"Christina, namanya Christina" jawab Bryan. Aku mengangguk anggukkan kepala ku. Nama yang bagus, tapi tidak sebagus sifatnya.
"Well, Christina. Berani sekali kau menyentuh Bryan. Kau pikir kau ini siapa hah?" di setiap perkataan yang aku lontarkan di setiap itu pula ku eratkan jambakan ku pada rambutnya. Christina bahkan sudah menangis, wajahnya semerah tomat. Karna menangis dan menahan sakit. Lucu sekali.
"Kenapa? Bryan itu milik ku" jawaban Christina tentu saja semakin membuat amarahku meluap luap."Diam, jalang. Aku bukan milikmu" Bryan bersuara dengan sangat dingin dan wajah yang datar. Berdiri disampingku.
Aku tersemyum sinis sambil menatap Christina. Perempuan tidak tau diri."Aku mencintaimu Bryan" Christina berbicara dengan wajah sesekali meringis kesakitan. Kali ini dia sudah tidak berusaha melepaskan tanganku dari rambutnya yang aku yakin ketika aku melepaskan tanganku dari rambutnya akan ada helaian helaian rambut yang jatuh.
"Tapi dia tidak mencintaimu" jawabku, memberi tatapan menusuk ku padanya.
"Diam kau jalang"Plaakkk
Wajah Christina terlempar ke samping ketika sebelah tanganku yang menganggur melayangkan tamparan di wajahnya yang terlalu tebal memakai make up itu. Ku lihat disudut bibir sebelah kanan nya mengeluarkan darah. Aku tersenyum tipis melihatnya, hasil karyaku.
Jangan salahkan aku jika aku menampar nya. Tadinya aku tidak berniat menamparnya, tetapi ternyata wanita jalang ini sangat berani. Dan lihat apa yang dia dapat dari ku.
Christina semakin terisak, karna kali ini dia tidak hanya menahan sakit di kepala tetapi juga di pipi dan bibir nya.Bryan diam sambil memijit pelipisnya melihat kelakuanku, dia tau aku Aurora dan dia pun tau tak akan bisa menghentikan ku.
"Pergi atau aku akan menghabisimu sekarang juga. Jangan meragukan perkataanku Christina, aku tidak pernah main main dengan perkataanku" ancamku pada Christina. Aku bisa saja menghabisinya. Tetapi tidak dengan tanganku. Mungkin aku akan menyuruh orang lain untuk melakukan itu.
Christina menepis tanganku yang masih berada di rambutnya dan sebelum dia benar benar meninggalkan ruangan Bryan, dia menyempatkan menatapku dengan penuh kebencian yang terlihat jelas di wajahnya. Aku tidak perduli.
Dan kini hanya ada aku dan Bryan diruangan yang luas dan elegan ini. Aku masih sangat amat marah pada nya.Bryan menggenggam kedua tanganku dengan kedua tangan nya.
"Sayang, kamu tau aku gak akan mungkin ciuman sama wanita lain" Bryan berkata dengan tatapan lembutnya. Sayang nya kali ini aku sangat marah padanya, jadi tidak akan berpengaruh apapun padaku."I hate you" kata ku sambil memberikan tatapan menusuk ku padanya, dan di balas dengan helaan nafas berat oleh Bryan.
"I love you too" aku memutar bola mataku malas mendengar jawabanya yang tidak sesuai dengan perkataanku itu. Aku lelah dan hanya ingin sendiri dulu saat ini.
Mengingat bibir pria yang aku cintai di cium oleh wanita lain membuat darahku serasa mendidih.Aku menarik tanganku dari genggaman Tangan Bryan.
"Aku mau sendiri dulu" Kata ku sambil akan berlalu pergi meninggalkan ruangan nya. Sekali lagi Bryan menghela nafas sambil memijit pelipisnya. Jika aku sedang tidak marah padanya, saat ini aku pasti sedang memijit pelipisnya."Oke, aku akan kasih kamu waktu buat sendiri. Tapi kamu harus pulang. Kalau enggak, aku akan kurung kamu" apa Bryan pikir aku takut dengan perkataan nya? Tentu saja tidak.
Bryan merapatkan tubuhnya ke tubuhku, lalu ku rasakan sebuah ciuman Di kening ku. Setelah Bryan melepaskan ciuman nya, aku langsung berlalu pergi dari hadapan nya tanpa mengatakan apapun lagi.
Jika Bryan pikir aku akan mematuhi perkataan nya, setelah apa yang Dia perbuat maka dia salah besar. Walaupun aku tau Dia juga tidak ingin dicium oleh Christina. Tapi aku sudah terlanjur marah.
Aku tidak merasakan keberadaan Angel disudut tergelapku. Aka rasa Angel benar benar sedih dengan apa yang Dia lihat tadi.
Well, itu berarti aku akan menguasai tubuh ini dalam waktu yang cukup lama."Aku akan membalas Bryan. Dan kau akan lihat Angel, apa yang bisa ku lakukan untuk membuat Bryan frustasi"
Jangan lupa tinggalkan jejak 😃 Vote & Komentarnya ya. Terimakasih 😃
KAMU SEDANG MEMBACA
Angela Aurora [On Hold]
General FictionBryan Jasper. seorang CEO di perusahaan milik keluarganya sendiri. Berumur 25 tahun, kaya raya yang kekayaan nya tidak akan habis bahkan sampai sepuluh turunan sekalipun. Tampan. Dingin kepada siapapun dan hanya akan bersikap hangat kepada gadisnya...