"Laaa.. buruann nanti kita telatt..." Seru salah seorang diantara ketiga cewek yang sedang berlari kencang.
"Iyaaa Nisaa.. Aku capekk.." Balas cewek yang di panggil Lathifa.
"Lagian apa yang di telatin sih Nis? Kan ini lagi istirahat.." Keluh gadis bernama Fatimah.
"Gue tau Faa.. Maksud gue itu nanti kita telat mesen terus gak dapet bangku.." Jelas Nisa.
"Nisa mah gitu.. Gemesin.." seru Lathifa dengan tatapan mengarah ke Nisa.
"Gue emang gemesin.. Thanks.." Bangga Nisa.
"Gemesin apanya La?" tanya Fatimah bingung.
"Gemes pengen nabok!" Seru Lathifa kesal dan berjalan mundur.
"Laa.. Jangan mundur.. Ada co-"
Bruk!
Ucapan Fatimah terhenti karena kejadiannya sudah terjadi. Lathifa menabrak seseorang yang kini menatap Lathifa dengan pandangan bingung.
"Wok" lanjut Fatimah pelan.
"Aduhh..." Ringis Lathifa pelan sambil mengusap pinggulnya.
"Maaf.." Ucap cowok itu pelan. Pandangannya sudah teralihkan saat Lathifa mendongak melihat cowok itu.
'Astagfirullah.. Ganteng ya Allah..' batinnya.
"Mm... Saya yang salah kak.. Saya yang minta maaf.." Ucap Lathifa sambil berdiri dan menangkupkan kedua tanganya.
"Tidak papa.. Saya permisi ya.." Pamit Cowok itu dengan menundukkan pandangannya berlalu pergi meninggalkan ketiga gadis itu.
"Ya Allah.. Ketua rohisnya ganteng banget.. Masya allah.. Jodoh gua kali yak?? Semoga aja deh.." Ucap Nisa panjang lebar.
"Ngawur kamu.. Ngomong-ngomong namanya siapa ya? gue lupa.." Ucap Fatimah.
"Kak Arsyad Fat.." Jawab Nisa.
"Yang kembar itu ya???" tanya Lathifa antusias.
"Iya.. Kak Arsyd ketua rohis, sedangkan kembarannya Kak Irsyad ketua OSIS. Hebat bener tuh.." Jawab Nisa.
Lathifa berdecak kagum. Lalu, di usapkannya telapak tangannya ke wajahnya dan mengucapkan istigfar sebanyak-banyaknya.
****
"Ada apa lo bang?? Tumben diem aja.." Ucap Irsyad membuyarkan segala lamunan Arsyad.
"Gak papa.." Jawab Arsyad singkat.
Irsyad hanya mengangguk paham dan beranjak dari posisinya. Meninggalkan Arsyad sendirian di meja ruangan anak rohis. Pikirannya melayang ke arah gadis yang ditabraknya dan menabraknya.
"Lathifa Az-Zahra, namanya cantik.. Secantik orangnya.." Gumamnya sambil menyunggingkan seulas senyuman.
Tapi senyuman itu hanya mempu bertahan selama dua menit. Setelah itu, lunturlah senyuman itu dari bibirnya. Tergantikan dengan ucapan istigfar yang berulang kali di ucapkan.
Arsyad mengambil buku hadist dan menyibukkan dirinya dengan buku itu. Ntah itu dibacanya dengan pasti, ataukah hanya sebagai bahan untuk membantunya memikirkan Lathifa lebih jauh..
Ntahlah.. Hanya dia dan Allah saja yang tau..
****************
Assalamu'alaikum temen-temen...
Ini dia sequel tentang anaknya Althaf dan Azfa yang pertama. Kita mulai dengan Arsyad dulu yaa..
Semoga kalian sukaaa...
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lathifa [END]
Teen Fiction[Spiritual-Romance] [TERBIT] [COMPLETED] [Disarankan untuk membaca Assalamu'alaikum!! Wahai Imamku! terlebih dahulu, karena ini sequel dari cerita itu] Arsyad membersihkan darah segar yang mengalir di bibirnya dengan ibu jarinya. Tangannya bergerak...