Yang masih bingung sama alur part ini, dimohon untuk mundur, karena sebagian part sebelum ini ada yang aku perbaiki. Terutama saat rencana pernikahan Lathifa-Arsyad. Terimakasih:)
******
"Jangan bikin aku khawatir, kamu itu sumbernya kebahagiaanku.. Kalau kamu terluka sedikit saja, aku juga akan merasakannya,"
******
Bulan demi bulan telah terlewati. Hari ini adalah hari dimana anak kelas XII meninggalkan sekolah tercinta. Mereka sudah lepas dari tanggung jawab sekolah. Dan sekaligus hari bahagia karena sudah lulus dari masa ujian nasional yang menegangkan.
"Kak Arsyad pakai jasnya.. Nanti telat," Titah Lathifa sambil merentangkan tangan Arsyad lalu memakaikan jas hitam ke tubuh Arsyad.
"Kamu gimana?" Tanya Arsyad bingung.
"Udah Lathifa gampang. Lagian Lathifa tinggal pakai sepatu terus sarapan. Kakak nih yang perlu Lathifa urus dulu.." Jawab Lathifa.
"Kamu kalau saya udah kuliah nanti di sekolah jangan nakal.. Saya udah gabisa lindungin kamu.." Ucap Arsyad. Ia mengingat dirinya yang sebentar lagi akan pergi dari sekolah itu dan memasuki area kampus.
"Iya kak Arsyad sayang.. Lathifa ga bakal nakal, apalagi dekat-dekat cowok.. Lathifa janjii.." Balas Lathifa sambil merapikan dasi lalu ke rambut.
"Kamu berbakat menjadi perias ya?" Tanya Arsyad sambil menatap Lathifa yang menaiki kursi kecil pendek agar sejajar dengan dirinya.
"Engga juga... Kalau Lathifa lagi pengen aja baru rajin soal beginian. Lagian untuk kakak apa sih yang engga, semua juga Lathifa berikan.." Goda Lathifa sambil menatap Arsyad yang sudah menjadi sangat tampan.
"Lathifa rusakin lagi boleh gak? Kok malah ganteng banget.. Jadi ga relaaaa," Protes Lathifa sambil mengarahkan tangannya ke arah Arsyad.
"Jangan dong.. Ini kan hasil kamu, harus diabadikan.. Sini tatap dulu.."
Arsyad menarik bahu Lathifa agar berdekatan padanya. Tersenyum dan mencubit gemas pipi Lathifa. "Cantik sekali ciptaan Allah yang satu ini.."
Lathifa menggigit bibirnya. Menahan rasa dag dig dug di jantungnya yang terasa ingin melompat-lompat.
"Jangan di gigit nanti berdarah.." Tangan Arsyad bergerak menyentuh bibir Lathifa dan membuat Lathifa tidak lagi menggigit bibirnya.
Perlakuan Arsyad semakin lama semakin membuatnya salah tingkah. Ia belum terbiasa dengan perlakuan Arsyad yang sebelumnya, dan di tambah lagi perlakuan baru-baru ini yang tidak terduga. Lama-lama ia akan menjadi jelly jika bersama Arsyad.
"Ayo sarapan.." Ajak Lathifa sambil menarik tangan Arsyad yang di bibirnya.
"Suapin yaa?"
Lathifa mendadak berhenti di tempat. Suapin? di depan keluarga? Rasanya ia ingin menghilang sekarang.
"Ta-tapi di meja makan ada keluargaa.." Protes Lathifa sambil menghentakkan kakinya sedikit kesal.
"Yaudah bawa sini aja sarapannya.." Usul Arsyad sambil tersenyum jail.
"Ihhh kok kak Arsyad makin manjaaa.." Lathifa mencubit pipi Arsyad gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lathifa [END]
Teen Fiction[Spiritual-Romance] [TERBIT] [COMPLETED] [Disarankan untuk membaca Assalamu'alaikum!! Wahai Imamku! terlebih dahulu, karena ini sequel dari cerita itu] Arsyad membersihkan darah segar yang mengalir di bibirnya dengan ibu jarinya. Tangannya bergerak...