Jangan terlalu berharap pada ciptaannya sedangkan lupa akan penciptanya, ingatlah Allah akan cemburu jika kita berharap selain padanya... Allah yang mampu membolak balikan hati hamba hambanya. Dan teguran Allah dengan membuat kita kecewa karena harapan itu...
Semenjak kehadiran Bang Chandra rasanya dirumah terlalu riuh akan nama dan tentangnya. Apalagi Mama dan Daffa yang selalu menyebut namanya disetiap pembicaraan. Dan sampai saat ini juga aku gak pernah tau wajah ia yang sebenarnya. Walau aku dengannya sering bertemu tanpa sengaja atau karena suatu urusan. Aku tak pernah memperhatikan wajahnya begitu juga dengan ia.
Bertemu namun hanya sekilas terlihat. Aku tau tak mungkin aku menatapnya begitu juga dengan ia tak mungkin menatapku terlalu lama karena belum ada ikatan halal antara aku dan ia. Aku sadar hadirnya rasa dari mata turun ke hati. Begitu juga dengan zina yang muncul dari tatapan mata. Aku juga tak ingin harapan harapan yang ada di hati ini muncul untuknya. Cukup sudah rasa harap ini muncul untuk Kak Rizky dan Pak Nanda waktu itu yang membuat harapan ini luntur dan kecewa.
Saat ini aku selalu berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, aku meminta agar Allah selalu menguatkan hatiku, atas segala rasa gundah di hati. Aku meminta pada Allah untuk selalu membantuku dalam menjaga hati ini agar harapan harapan ini tak muncul untuknya yang bukan makhromku, aku memohon untuk selalu membantuku menjaga hati ini agar tak jatuh pada kondisi yang sama seperti yang sebelumnya.
Walau aku berharap ia adalah pilihan terakhir dari Allah untukku, namun ku kembalikan semuanya pada rabbku karena ia yang lebih tau segalanya yang terbaik untuk hambanya...
.
.
.
Hari Raya Idul fitri pun tiba, ketika selesai sholat Ied mataku terhenti oleh sosok wanita berkisar 45 tahunan yang selalu kulihat ketika sholat terawih maupun subuh di mussholah dekat rumah. Saat sholat terawih maupun shubuh ntah mengapa wanita itu selalu mengambil posisi tepat di belakangku atau disampingku. Mungkin sebuah kebetulan namun tak ada yang kebetulan jika ini emang takdir dari sang maha kuasa.Ia adalah ibu dari Bang Chandra. Aku mengetahui ibunya ketika aku mengantarkan pesanan Bang Chandra ke kiosnya saat itu ibunya juga datang mengantarkan makanan untuknya. Salaman di akhir sholat sudah menjadi tradisi. Dan ketika bersalaman dengan ibunya bang Chandra menjadi hal istimewa untukku.
Saat untuk terakhir sholat terawih dan esoknya sudah lebaran rasa ini sungguh sangat menyedihkan untukku. Ntah mengapa begitu sedih, mungkin aku tak bisa bertemu kembali dengan ibunya.
Diakhir subuh pun seperti itu, namun kali ini berbeda. Saat aku keluar dari mussholah terlebih dahulu ternyata ibunya di belakangku ntah mengapa aku tak menyadarinya jika ayah tak berkata padaku
"Ciie nduk ayu tadi jalan pulang bareng sama mertua " ucap ayah meledekku.
"Ih ayah apaan sihh " gerutuku kesal padahal dalam hati berkata " Aamiin ".
"Tadi ibunya Chandra mau nyamain jalannya sama nduk ayu, cuma ayah liatin eh langsung berhenti pura pura nungguin temennya gitu" ucap ayahku menjelaskan.
"Masa sih yahh " jawabku.
"Iyaloh " jawab ayah.
"Mm.. Kenapa ibu gak bilang sih negur gitu biar pulangnya bareng " ucapku dalam hati sambil tersenyum.
Aku fikir subuh itu menjadi terakhir aku bisa berjumpa dengannya. Namun Allah berkehendak lain Allah membuatku bertemu kembali dengan sosok ibunya di Masjid loteng. Aku hanya melihat ibunya tanpa ada Bang Chandra, adik dan papanya. Penuh tanda tanya disini. Namun biarlah waktu yang menjawab.
Waktu halal bihalal pun tiba aku dan keluarga segera pergi kerumah rumah saudara yang ada di gedung johor.
Mama melihatku sibuk dengan masker yang akan ku kenakan."Bill pakai aja lah Niqabnya kan beli gamis itu sekalian sama niqabnya untuk apa gak di pakai udah di beli ? " ucap mama.
"Bener nihh billa pakai, tapi selanjutnya billa tetap pakai niqab boleh? " jawabku untuk menyakinkan.
"Iya boleh... Yaudah buruan bill " ucap mama. Akupun segera masuk dan mengambil niqab bandana.
.
.
Dalam perjalanan aku menduga akan mendapat tatapan tatapan serius dari para saudara. Dan ternyata benar. Semua menatapku dengan tatapan menyelidik. Namun tak apa itu adalah tantangan untukku mampu mempertahankannya atau tidak.Dari itu aku putuskan untuk bercadar. Dan jujur itu membuatku lebih nyaman dalam beraktivitas.
Part ini emang cuma dikit karena belum ada pengalaman yang seru.
Jangan bosan baca ya guys..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku Dan Hadirnya Ia
EspiritualSemua akan indah pada waktunya percayalah. Mungkin saat ini dirimu sedang di beri Allah ujian dengan berkali kali kekecewaan sebagai peringatan bahwa Allah maha pencemburu dan hatimu jatuh cinta kepada selainnya. Tapi yakinlah bahwa Allah sudah memp...