TDOAW || Part (11)

82 14 5
                                    

"Gomawo,"ucap Jungkook ketika Hani memberikannya sebotol air mineral. Dengan cepat Jungkook meneguk air mineral itu hingga habis tak tersisa.

"Cih jangan senang dulu,air itu sudah ku suntikan sianida tadi!"sinis Taehyung karena cemburu melihat Hani dan Jungkook begitu akrab.

Bukannya kaget Jungkook malah menghabiskan air  mineral itu hingga tak tersisa satu tetes pun,dia tak peduli jika yang dikatakan Taehyung benar, toh kalaupun dia mati karena air itu tidak apa-apa asalkan itu semua dari Jung Hani. Terdengar dramatis tapi itulah Jeon Jungkook.

"Air nya begitu manis mungkin karena bidadari yang memberikannya makanya efek racun sianida dari itu tak bekerja,"jawab Jungkook dengan asal,membuat semburat merah di wajah Hani terlihat karena bualan namja kelinci itu...sedangkan Taehyung hanya mencibir tak jelas dan berakting ingin muntah akibat kata-kata Jungkook.

"Kook! Ayo kita bermain main basket!"ajak Taehyung dengan semangat.

"Tidak! Tidak! Jungkook baru saja selesai tes dia pasti lelah sebaiknya kau istirahat saja dulu."

"Aku ini laki-laki pantang bagiku menolak tantangan seseorang,tenang saja lagipula tes nya tidak terlalu berat. Cukup dengan kau tersenyum saja lelahku akan hilang!"ucap Jungkook membuat pipi Hani merona. Sedangkan Taehyung hanya bisa mencibir dengan wajah kesalnya.

"Yak!! Dia adalah  yeoja ku jangan menggodanya kelinci!!"

***

"Ayo kookie-ya ,kalahkan alien menyebalkan itu!!"seru Hani saat Jungkook mengambil alih bola basket dari Taehyung. Taehyung yang mendengar seruan Hani memasang wajah masamnya,lalu melanjutkan permainannya.

Hani tertawa senang melihat ekspresi Taehyung saat dirinya menyebut 'alien menyebalkan' . Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap sedu ke arah mereka bertiga,tangannya terkepal kuat hingga kuku jarinya memutih, raut kesal terlihat di wajahnya.

"Bagaimana dia akan kembali menyukaimu jika kau disini hanya melihat mereka bahagia sedangkan kau...kau diam tanpa berbuat sesuatu. Bodoh!"

"Tutup mulutmu!"

"Jika aku menutup mulutku siapa yang akan menyadarkanmu dari kebodohanmu sendiri,Eonni. Semakin kau diam,semakin mereka akan tertawa lepas diatas kesedihan bodoh mu itu."

"Bisakah kau bersikap lebih sopan pada seniormu,"ucapnya menggeram kesal.

"Kau akan menyesal jika hanya diam seperti orang idiot yang menantikan dia datang kepadamu,Hyuri!"jawabnya dengan tenang lalu pergi meninggalkan Hyuri yang masih bergulat dengan pikirannya sendiri.

Hyuri kembali menatap mereka yang sedang menikmati kebahagian,sedangkan dia....diam dan terus mengumpat tak beguna.

"Draw!"ucap Hani yang tak suka karena sedari jungkook terus kecolongan karena  terus menatapnya membuat namja itu tidak fokus.

"Satu ronde lagi!"seru Taehyung dengan senang.

"Yang menang boleh mengantarkan Hani pulang!"lanjutnya membuat Hani membulatkan matanya.

Belum sempat protes sesuatu memaksa untuk Hani segera berlari ke toilet.

"Aku ke toilet dulu!!"keduanya sempat menegok ke arah Hani sebentar lalu tersenyum geli bersamaan melihat tingkah laku Hani yang menggemaskan,berlari dengan wajah menahan sesuatu yang akan keluar.

-
-
-
-
-
-

"Ahh,leganya...."ucap hani yang baru keluar toilet berniat membersihkan tangannya di wastafel ,wajahnya begitu kusam di pantulan cermin.

"Senang bisa bermain-main sayang?"saliva Hani tercekat saat mendengar suara itu.... Park Jimin

Dia tak menyadari bahwa sedari tadi Jimin berdiri menyeder di dinding toilet dengan tangan yang menyilang di dadanya,melihat aktifitas Hani sejak keluar dari toilet.

Hani berbalik menatap Jimin yang mendekatinya,dia berusaha untuk tidak gugup dan takut dengan memasang wajah tenang.

"Untuk apa kau disini?!"

"Untuk melihat kekasihku yang mulai nakal."

"Pergilah!Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu Park Jimin!"usir Hani secara blak-blakan membuat Jimin tertawa geli.

"Aku juga tidak ingin berdebat,tapi hanya ingin bermain  denganmu,sayang."

"Berhentilah bicara seperti orang idiot Park,atau aku akan teriak!!"ancam Hani,berusaha tetap tenang.

"Sepertinya aku harus lebih dulu bermain dengan bibir pedas dan juga manis mu itu,chagi-ya"

DEGH

Orang bodoh pun tahu apa maksud dari perkataan Jimin itu,wajah khawatir Hani tidak bisa disembunyikan lagi. Sekolah mulai berangsur sepi atau mungkin hanya ada dia,Jimin,dan dua orang yang sedang beradu Basket itu.

Jimin terus berjalan mendekatinya,Hani berusaha mundur tapi pinggangnya sudah menyentuh wastafel !.

"Apa yang kau lakukan?!"ucap Hani dengan cemas,dia takut Jimin melukainya.

"Mencoba memberi hukuman pada kekasih tersayangku."

"Jangan mendekat,atau aku akan membunuhmu!"

Jimin memeluk pinggang Hani dengan cepat,jarak keduanya begitu dekat.

Dahi dan hidung mereka bersatu hingga tak menyisakan jarak se-inci pun. Hani menutup matanya takut saat Jimin memiring kan kepalanya dan......

***

Akoeh kambek gaiss,semoga suka sama part absurd ini.

Masih setia sama cerita kann jangan siderr yaaa

Dont forget to vote+comment

I Purple U💙

The Disappointment Of a WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang