Chapter 28

776 105 19
                                    

Klik mulmed di atas guys..

Happy reding...

"Tuhan memang begitu baik pada ku, karna ia selalu memberikan ku kesempatan untuk terus bersama mu dan menjadi seseorang yang kau cintai, sungguh aku pria yang sangat beruntung..!"

Mondy sekarang tengah berdiri di gerbang rumah smith yang menjulang tinggi, ia sama sekali tidak masuk ke rumah smith. Mondy malah tengah asik memperhatikan raya yang sedang menyiram bunga bunga di taman rumah smith..

Sesekali raya tersenyum senang dan sesekali ia juga cemberut kesal, ekspresi raya yang seperti itu membuatnya gemas setengah gila..

Ingin rasanya mondy menarik raya ke depan penghulu, dan melangsungkan pernikahan detik itu juga...

Saat tengah memperhatikan pujaan hati semata wayangnya, tiba tiba seseorang datang mengganggu dan mengerjai raya kekasihnya..

Mondy kesal setengah gila, raya nya di colek, bahkan pipi tembem kekasihnya di cubit manja oleh smith si bulepotan..

Dengan langkah seribu mondy menghampiri smith dan raya yang tengah bergurau dengan sesekali raya memukul lengan kekar smith dengan tenaganya yang kecil..

"Aku tidak suka raya..!" Ungkap mondy setelah sampai di depan raya dan smith yang tengan bercanda..

Seketika tawa smith dan raya berhenti, raya hanya diam menunduk karna mondy menatapnya tajam.

"Cihhhh possesive sekali kau jadi pacar..!" Cibir smith pada mondy, yang tengah menahan amarahnya yang akan segera meledak karna kecemburuannya.

Mondy masih menatap tajam smith, bahkan mondy seperti ingin menerkam smith. Tapi tidak dengan smith ia malah menatap mondy dengan meledek dengan tangan menyilang di depan dada..

"Baiklah aku mau bicara padamu mondy..!"

Ucap raya memecah ketegangan yang sedang berlangsung, raya menarik mondy ke taman belakang rumah smith. Agar perkelahian kedua laki laki sama gila nya tidak terjadi..

"Kapan tanganku kau tarik, dan kau genggam raya..!" Lirih smith saat melihat raya menarik dan menggenggam tanga mondy..

"Rasanya sesak dan sakit..!" Lanjutnya lagi.

"Apa..!, kenapa bisa terjadi sepertu ini. Kenapa komplotan narkoba se-asia itu bisa tertangkap polisi..?"

Bagas emosi, ia tak habis fikir ternyata bisnis pengedaran narkobanya tercium oleh poslisi. Ia bisa hancur jika tertangkap dan sampai di penjara..

Dan sekarang ia tidak bisa mengancam ke dua orang tua mondy lagi, yang notabennya dullu yang membantunya dalam hal bisnis. Dan akhirnya ia hancurkan..Dan ia khianati.

"Kenapa papa berteriak..!"

Mawar kaget, saat mendengar sang papa berteriak keras dan emosi.

"Komplotan narkoba papa sudah tertangkap oleh polisi, dan pengedarannya pun sudah tercium oleh polisi..

"Lalu kita harus bagimana pah! Aku tidak mau smith benci gara gara masalah ini..!" Teriak mawar

"Kau ini mawar, smith lagi smith lagi. Hanya itu yang kamu fikirkan..!" Marah bagas..

Brugk..

Bagas berlalu meninggalkan mawar, yang sedang bertingkah seperti cacing ke panasan. Mawar tak pernah memikirkan masalah yang sedang di alami ayahnya....

"Bisa bisa, aku dan kak bella ikut tertangkap..!" Lirihnya cemas..





"Sudahlah mondy, kau ini selalu saja begitu jika cemburu padaku.."

"Hmmmm..!"

Raya dan mondy sekarang tengah duduk di bangku taman rumah smith, lebih tepanny raya yang tengah merayu mondy yang ngambek..

"Baik jika kamu seperti ini terus, lebih baik aku berpaling pada smith..!"

Raya beranjak dari dudukannya, baru saja tiga langkah ia melangkah. Mondy memeluknya dari belakang..

"Aku minta maaf..!"

Raya berbalik menghadap mondy, yang masih memeluknya..

"Tidak apa apa ello, aku memahaminya..!"

"Terima kasih..!"

"Baiklah sekarang kau harus duduk lagi dengan ku, menemamiku di sini.."

Mondy menarik lengan raya, dan mendudukannya di bangku taman.

"Untuk saat ini aku tidak ingin memikirkan apa apa raya..
Aku hanya ingin bersama mu..
Memiliki mu, dan juga menghabiskan waktu ku bersama mu.."

Ungkap mondy lembut, sembari tidur di pangkuan raya. Dengan inisiatif raya menyisir poni lempar kekasihnya yang menawan ini.

Raya tersenyum manis, saat mondy menangkup wajahnya dan mengusap lembut pipinya dengan ibu jari mondy..

"Jangan tunjukan senyum mu pada siapa pun, karna senyum manis mu khusus untuk ku raya.."

Raya hanya mengangguk menanggapinya..

"Raya.."! Panggil mondy lembut dan halus..

"Iya..!"

"Mungkin aku tak tau ini berapa kalinya aku ucapkan kata maaf padamu, jujur hatiku masih mengganjal jika aku belum bisa membahagiakanmu.."

Ungkap mondy tulus..

"Berapa kali pun kata maaf yang kau ucapkan, aku akan selalu memaafkan mu dengan lapang dada, jika kau meminta maaf padaku dengan tulus.."

Ungkap raya sambil tersenyum, dan menyusuri wajah tampan mondy yang terpejam karna sentuhan lembut yang ia berikan..

"Dasar gilla,dia yang berbicara tadi. Kenapa sekarang dia yang tidur.." gerutu raya yang melihat kekasihnya begitu nyenyak tidur di pangkuannya..


" Berapa kali pun, rasa kecewa yang kamu lakukan padaku. Aku akan tetap memaafkan mu, dan akan selalu ada di sampingmu,

Karna rasa kecewa ku sudah ku buang jauh jauh hanya karna cinta ku padamu.." Naraya Atta jelita..





Bersambung...!

Maaf kalo feel nya kurang dapet dan ini pendek..

Jangan lupa🌟 dan coment nya guys..! Koreksi typo

Salam RML😍

Maafkan Aku✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang