J -- Jangan

553 115 4
                                    

.

🍬


.

Sehun melipat scarf berwarna abu-abu yang ada di pangkuannya. Kemudian menyerahkannya pada Jongin yang diterima dengan senang hati. Jongin memberikan senyumannya pada Sehun sebelum mengucapkan terima kasih.

Sehun hanya bisa membalasnya dengan sebuah senyuman kecil. Tangannya saling bertautan guna menahan dirinya sendiri dari perasaan sedih yang membuncah.

"Sehun,"

Jongin meraih kedua tangannya, kemudian mengecupnya. Ia masih tersenyum pada Sehun. Sementara Sehun masih diam, meski sekarang ia balas menatap Jongin.

"Jangan seperti ini. Aku jadi berat meninggalkanmu."

Sehun tetap diam. Ia menundukkan kepalanya dengan tangan yang masih digenggam oleh Jongin. Ia juga tetap diam ketika Jongin membawanya ke dalam pelukannya. Namun, perlahan ia membalas pelukan Jongin dan membenamkan wajahnya pada dada Jongin.

"Jika bisa, aku tidak ingin kau pergi. Salahkah aku jika menjadi egois, Jongin-ah?" tanya Sehun. Meski suaranya sedikit teredam, Jongin masih bisa mendengarnya.

"Terkadang, menjadi sedikit egois tidak ada salahnya." jawab Jongin sembari mengusap punggung Sehun dengan lembut.

"Namun, aku yakin kau mengerti Sehun. Kita sudah membicarakan ini, 'kan? Kepergianku takkan lama, dan kepergianku ini untuk kita berdua. Bersabarlah."

Sehun memejamkan matanya erat-erat. Ia menghirup aroma tubuh Jongin yang menenangkan, yang akan ia rindukan selama pria ini pergi.

"Harusnya aku tidak seperti ini, Jongin. Seharusnya aku mengantarmu dengan senyuman, bukannya menahanmu begini. Maafkan aku."

Jongin tersenyum, tangannya masih mengusap punggung Sehun dengan lembut.

"Aku mengerti. Lagipula, siapa yang menginginkan sebuah perpisahan? Tidak ada, Sehunna. Semua akan baik-baik saja, ku jamin. Aku dan kau pasti bisa melalui ini. Empat tahun bukan waktu yang lama, tapi bukan juga waktu yang sebentar."

Sehun menjauhkan dirinya dari pelukan Jongin agar ia bisa menatap mata Jongin. Kini ia tersenyum manis, kemudian memberi kecupan singkat di bibir Jongin. Setelah itu ia kembali memeluk Jongin. Kali ini lebih erat karena ia merasa malu akan tindakannya tadi.

"Aku menyayangimu." gumam Sehun.

Jongin terkekeh geli. Sehunnya ini sangat menggemaskan. Membuatnya ingin tinggal di sampingnya selamanya. Tapi ia sudah memutuskan hal ini. Ia akan merantau ke negeri orang untuk menuntut ilmu. Ini adalah impiannya, maka ia akan meraihnya.

Dan ia sangat beruntung memiliki Sehun. Pemuda dalam dekapannya ini sangat mengerti dirinya. Terkadang, Sehun lebih mengenalnya dibanding dirinya sendiri.

"Aku sangat menyangimu, Sehunnie. Kau mau menungguku, 'kan?"

"Hmm, aku akan menunggumu. Tapi ...."

Jongin menunggu Sehun untuk melanjutkan perkataannya.

"Tapi apa?"

"Jangan pernah berpaling dariku."

Jongin tertawa pelan. Ia sudah bilang kalau Sehun ini sangat menggemaskan, bukan?

"Tidak akan. Pegang janjiku."

Sehun melepaskan pelukan mereka. Kemudian menidurkan kepalanya di atas paha Jongin. Ia ingin menikmati masa-masa ini, sebelum Jongin pergi besok.

"Kalau kamu kangen, kamu bakal ngapain?" tanya Sehun sambil memainkan kancing blazer yang dikenakan Jongin.

"Telponan sama kamu? Atau vidcall-an? Atau pulang kesini? Entahlah."

Sehun mengerucutkan bibirnya. "Kok jawabnya gitu?"

"Lalu, aku harus jawab apa?"

Sehun tidak menjawab. Ia malah memeluk pinggang Jongin dan menyembunyikan wajahnya di perutnya. Jongin terkadang bingung dengan sifat Sehun yang random begini. Jadi ia hanya tertawa pelan sambil mengusap rambut Sehun. Lagipula, Sehun sangat manis ketika bertingkah clingy seperti ini.

"Jonginnie lapar ya?" tanya Sehun beberapa saat kemudian. Ia tertawa pelan mendengar perut Jongin yang berbunyi.

"Ah, sekarang jam makan malam ya. Kau mau makan apa?"

"Makan diluar, boleh ya? Aku lagi pengen makan di restonya Luhan hyung."

"Baiklah. Ayo bangun."

.

.

.

END

.

A/N :

Part ini garing banget, sumpah T.T gatau lagi ah, aku kehabisan ide untuk huruf J wkwkwk /timpuk diri sendiri/

Semoga suka ya hehe

.

Updated : 18/05/19

• Alphabet | Kaihun • | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang