V -- Vitamin Sea

440 81 28
                                    

"Sehun, ayo kita ke pantai."

"Diamlah, Jongin. Aku sedang pusing."

Sehun tidak mengerti, mengapa kekasihnya ini sejak beberapa hari yang lalu ingin sekali mengajaknya ke pantai? Padahal, sekarang mereka berdua tengah disibukkan oleh ujian sekolah. Banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan.

Memeriksa pekerjaan para siswa yang tidak sedikit, belum lagi jika yang diperiksa adalah soal uraian. Dan tidak main-main, yang ia periksa adalah rentetan rumus matematika.

Ditambah lagi kekasih tan-nya ini merengek ingin pergi ke pantai, padahal dirinya sendiri harus memeriksa tumpukan lembar jawaban juga. Ck, benar-benar.

Jongin mengabaikan tumpukan kertas yang harus ia periksa, ia memeluk Sehun dari belakang yang masih sibuk bergelut dengan hasil pekerjaan siswanya.

"Jangan terlalu memforsir dirimu. Ambil istirahat sejenak, hm? Lagipula, ujian masih berjalan selama seminggu. Kita bisa berangkat besok sesudah jam ujian berakhir, dan pulang di hari Minggu."

Sehun sudah tidak bisa berkonsentrasi ketika ia merasakan kecupan-kecupan nakal yang ditinggalkan Jongin di sekitar telinganya.

Ia hanya menghela napasnya dan mengakui kekalahannya, sebab semua yang dikatakan oleh Jongin itu benar dan ia tak dapat menyangkalnya lagi.

"Baiklah, kau menang. Kita berangkat besok ... akh! Jangan digigit!"

Jongin terkekeh, kemudian mengecup bekas gigitannya di bawah telinga Sehun dengan lembut.

"Ngomong-ngomong, kau mau ke pantai mana?" tanya Jongin, masih betah memeluk Sehun dari belakang.

"Terserah saja. Kau yang tentukan."

"Baiklah ... apakah Jeju pilihan yang bagus?"

Sehun berpikir sejenak, kemudian ia menganggukkan kepalanya.

"Great. Kita akan mencari penginapan yang ada di dekat pantai."

Sehun tak menanggapinya, dan Jongin tak masalah. Merasa bahwa malam sudah cukup larut, Sehun memutuskan untuk menyudahi pekerjaannya. Ia merapikan meja kerjanya dan mengembalikan semua alat tulis ke tempatnya semula.

"Kau tahu," bisik Jongin di telinganya.

"Apa?"

"Pasti menyenangkan duduk di tepi pantai ketika hari sudah malam. Kita bisa melihat bintang tanpa ada yang menghalanginya. Dan juga ...."

Jongin sengaja menggantung perkataannya, memancing rasa penasaran Sehun.

" ... aku penasaran, seperti apa rasanya bercinta di alam terbuka."

Wajah Sehun memerah. Ia memukul tangan Jongin yang tengah memeluknya.

"Jongin! Jangan bicara yang tidak-tidak!"

Jongin tertawa melihat reaksi Sehun yang sungguh sangat lucu.

"Aku hanya bercanda, sayang."

Sehun berdiri, membuat pelukan mereka terlepas. Kemudian ia berbalik dan menatap Jongin dengan alis yang saling bertautan, namun masih dengan wajah yang memerah.

"Bercandamu sungguh tidak lucu, Jongin."

Jongin hanya bisa terkekeh pelan mendengarnya. Ia membawa Sehun ke dalam gendongannya dan berjalan menuju tempat tidur.

• Alphabet | Kaihun • | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang