E -- Effort

1.2K 161 76
                                    

Uh..., hai.

Aku Kim Jongin. Dan aku ingin membagikan ceritaku pada kalian semua tentang usaha kerasku.

Usaha keras yang begitu menguras keringat, serta jiwa dan raga.

Usaha apa sih? Jualan cireng? Bukan, sis.

Jualan diri? Lah apalagi itu. Bukan juga :(

Ini usaha yang mengerahkan hidup dan matiku. Terserah kalian mau bilang aku berlebihan atau apalah.

Jadi, usaha yang kumaksud disini adalah ....

.
.
.
.
.
.
.

... menjinakkan ayahnya Sehun.

.
🍬
.

Semuanya berawal dari pernyataan cintaku pada Oh Sehun. Dia menerimanya dengan senang hati dan berkata bahwa ia juga menyukaiku sejak lama.

Betapa indahnya hari itu, saat mengetahui bahwa pujaan hatiku juga memiliki rasa yang sama.

Aku ingin menariknya ke dalam pelukanku, sebelum ponselnya berdering dan ia memutar tubuhnya membelakangiku.

"Ya. Halo, papa?"

"..."

"Iya. Kelasku hari ini sudah selesai."

"..."

"Hmm, iya pa."

Aku maju selangkah lebih dekat dengan Sehun. Aku tau menguping itu tidak baik. Tapi aku penasaran dengan watak ayahnya Sehun melalui caranya berbicara.

... calon mertua, bray.

Lumayan kedengeran sih kalo gini. Kemudian, samar-samar aku mendengar pria di seberang sana berbicara lagi.

"Cepat pulang. Papa tau kamu lagi pdkt dengan temanmu yang dekil itu, 'kan?"

A-apa? Dekil?

Refleks, aku langsung menundukkan kepala, memeriksa penampilanku. Kemudian membaui ketiakku.

Wangi kok. Aku mandi tiap hari. Pakaianku juga rapi, bukan pakaian compang-camping.

Apa yang salah, mak? Apa?

"Ck, papa gaboleh gitu, ah! Sehun ngambek sama papa. Jongin itu gak dekil, kok."

"Terserahlah. Cepat pulang. Dalam waktu setengah jam, jika kamu belum menginjakkan kaki di rumah, kamu akan tahu akibatnya."

"Papa!"

Aku segera mundur beberapa langkah saat Sehun mengomel pelan sambil mengutak-atik ponselnya. Kemudian ia menyimpan benda persegi itu ke dalam kantung celananya dan memutar tubuhnya ke arahku.

"Umm, Jongin, aku harus pulang sekarang."

"Baiklah. Ayo ku antar."

Aku mengulurkan tanganku pada Sehun. Sehun tersenyum malu sebelum meraih tanganku dan kami berjalan menuju parkiran sambil bergandengan tangan.

• Alphabet | Kaihun • | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang