Prolog

26.4K 2K 140
                                    

Jeonghan memutar kenop pintu, mengintip secara hati hati lelaki yang ada di dalam ruangan sana.
Sama saja, tidak ada waktu senggang, lelaki itu masih berkutik dengan laptop yang menyala tepat di depan wajahnya. Matanya serius, memancarkan sosok yang tegas.

Ia masuk dengan perlahan, mengaitkan kedua tangannya di belakang, datang secara malu malu. Hari ini Jeonghan ingin memberi kejutan kecil pada suaminya itu.

"Sayang a—"

Chring chring~

Seungcheol mendesis. Ia mengangkat telepon itu dengan tidak sabaran. Lalu, ia letakkan di antara telinga dan bahu sementara tangannya kembali mengetuk keyboard laptop—terlalu sibuk hanya untuk mengetahui istrinya memanggil.

"Sayang, sebe—"

"Gue kan udah bilang, gue nggak mau bekerja sama dengan dia! Investor itu mencurigakan dan gue nggak akan membuang buang waktu untuk ditipu dengan orang asing!"tukas Seungcheol final. Ia menutup telepon dan berdecak keras. Apapun di otaknya buyar, ia menutup laptopnya kasar.

Jeonghan mendekat, memeluk Seungcheol dari belakang membuat sang suami terkejut.

"Sejak kapan ada di sini, angel?" Ia memutar kursinya menjadi berhadapan dengan Jeonghan. Matanya menoleh ke pintu yang terbuka, kemudian menatap sang lelaki cantik lagi. "Astaga, jadi kamu dengar aku marah marah tadi?"

Yang ditanya mengangguk manis. Ia tertawa kecil ketika Seungcheol melingkarkan tangannya di pinggang Jeonghan dan membenamkan wajahnya di perut istrinya.

Seungcheol menggerutu tidak jelas membuat Jeonghan mengusap lembut surai hitam sang suami. "Kamu pasti capek. Ayo mandi dulu, terus makan. Aku udah siapin menu kesukaan kamu."

Choi itu mengangguk lesu—dia juga sudah lapar dan lengket. Ia bangkit, menggandeng tangan dan menyenderkan kepalanya ke atas bahu istrinya dengan manja. Jika sudah seperti ini, Jeonghan pun hanya tergelak geli melihat kelakuan sang kepala keluarga.

Sebelum benar benar masuk kamar mandi dengan handuk yang tergantung di leher Seungcheol, ia berhasil menoleh ke Jeonghan ketika istrinya itu menyebut namanya dengan lembut.

"Ini... em," Jeonghan mendadak gugup. Ia mengeluarkan benda kecil bergaris dua dan menunjukkannya pada Seungcheol.

Awalnya si suami hanya mengedipkan matanya berkali kali karena tidak paham, tapi ketika mendekat dan melihat jelas benda tersebut, matanya mendelik hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya si suami hanya mengedipkan matanya berkali kali karena tidak paham, tapi ketika mendekat dan melihat jelas benda tersebut, matanya mendelik hebat. Ia tersenyum girang, "Kamu hamil?!"

"Iya,"ucap nyonya Choi manis sebelum tubuh idealnya digendong dan diajak berputar Seungcheol sampai ia memukul mukul bahu suaminya itu untuk diturunkan. Tolonglah, di dalam sana ada baby dan ia harus menjaganya.

"Kamu tahu? Aku senang banget. Rasanya ini hadiah terbesar hari ini, rasa capekku mendadak hilang. Kamu tahu, angel? Aku kemarin bermimpi kita punya enam orang anak dalam hidup kita. Itu seru kan?"

Pertanyaan Seungcheol malah dihadiahi pukulan pelan di dahinya. Jeonghan berkacak pinggang, "Enak aja. Aku kan yang mengandung, kamu cuma berjuang di awal."

Seungcheol tidak menghiraukan. Ia beralih mengelus perut Jeonghan yang masih sangat rata. "Dek, jangan nakal ya di dalam sana. Pokoknya kalau lahir harus mirip sama Papa, oke?"

Sang istri menggeleng keras. Ia juga mengajak baby di dalam sana bicara, padahal kehamilannya baru dua minggu. Wajahnya menunduk, melihat wajah tampan suaminya sekilas. Ia mendengus lucu.

"Nggak boleh! Harus mirip Mama! Kalau kaya Papa, kamu cuma dapat minusnya. Kamu nggak boleh playboy, jangan jadi tukang ngerdus ya, Nak."

Seungcheol cemberut manja, "Ya ampun, Mama jahat. Papa kan udah tobat."

~

Choi Seungcheol; pebisnis hebat yang mencintai amat sangat pada istrinya, Choi Jeonghan.

Choi Jeonghan; gabungan angel and devil yang malang karena harus jatuh cinta pada mantan playboy semacam Seungcheol.

Oho!

Aing nggak tau ini apaan dah:(

Intinya emang lagi kepengen bikin cerita babeh emak terus anak anaknya uke di svt:(

Moga suka dehhhhh.

Babai.

Jiejiedeery, 180703.

Choi Squadh [SVT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang