Chapter 9

705 67 24
                                    

****

"Apa?"

Yoongi menatap kembali pada Hyunwoo. Mendengar ucapan lelaki itu membuatnya tak percaya. Suka padanya?

"Sepupuku.... Lee Jieun, menyukaimu."

Hyunwoo mengulanginya. Jantungnya seperti hampir meledak rasanya.

"Menyukaiku?"

Melihat ekpresi Yoongi yang terlihat seperti bersemu itu membuat Hyunwoo tersadar apa yang sedang dipikirkan lelaki dingin itu.Tawa pecah terdengar di telinga Yoongi. Bahkan tawa Hyunwoo berhasil membuat beberapa pengunjung cafe yang mejanya dekat dengan keduanya menjadi memperhatikan keduanya. Bahkan dua orang gadis sampai memandang Hyunwoo tak suka karena terganggu dengan tawa Hyunwoo yang tak bisa dikatakan pelan.

Sedangkan Yoongi sudah merubah ekpresinya menjadi datar kembali. Ia sama sekali tak mengerti dengan sikap aneh Hyunwoo. Ia terus berpikir apa yang membuatnya tertawa. Apakah lelaki ini bercanda lagi padanya. Kalaupun benar ia hanya main-main saja, ia tak segan-segan melayangkan pukulan pada lelaki. Cukup kali ini saja dipermainkan.

"Jadi itu semua hanya kebohonganmu?"

Tak peduli dengan apapun, ia langsung menuduh Hyunwoo. Ia sangat jengkel dengan candaannya.

"Bohong apa? Apa yang kau pikirkan? Kau ini sedang salah paham ya?"

Pertanyaan yang disertai gelak tawanya itu langsung membuat Yoongi berpikir. Salah paham apa maksudnya. Tak lama setelah berpikir, Yoongi langsunh membeku. Ia tersadar sesuatu.

"Kau ini salah mengartikan kata. 'Suka' disini bukan 'suka' yang kau maksud."

Benar. Yoongi sedang salah paham. Ia mengakui bahwa kini dirinya terlihat seperti orang yang terlalu percaya diri dengan berpikir bahwa Jieun menyukai dalam konteks hubungan lawan jenis. Kini ia benar-benar terlihat bodoh.

Yoongi masih diam dan menunggu hingga tawa itu berhenti. Tapi tetap saja tawa itu seperti tak ingin berhenti dan membuatnya sedikit malu. Ditambah sedikit kesal di hatinya karena ia ditertawakan. Apalagi Hyunwoo terlihat tak ingin menghentikan tawanya.

Tak ingin kekesalannya berbuah menjadi emosi dan hilang kendali, Yoongi tanpa berkata apapun langsung berdiri dan meninggalkan Hyunwoo. Hyunwoo yang masih tertawa pun seketika menghentikan tawanya setelah Yoongi meninggalkannya. Terlihat tak sopan meninggalkan orang yang sudah mentraktirnya tanpa sepatah katapun bahkan ucapan terimakasih pun tak terpikirkan oleh Yoongi.

Hyunwoo melihat Yoongi yang terus berjalan cepat hingga lelaki itu keluar dari cafe.
Yoongi berjalan terus. Tujuannya sekarang adalah untuk pulang dan beristirahat sepuanya. Sebuah teriakan memanggilnya,tak ia hiraukan. Sekedar menengok saja malas. Ia tak peduli apapun pada orang itu. Ia muak dengan segala ucapan itu.

Yoongi berlari setelah tak sengaja melihat bus berhenti di sebuah halte. Ia sedikit melihat ke bebelakang. Terlihatlah mobil Hyunwoo yang sedang mengejarnya. Tapi kemudian ia cepat melesat masuk ke dalam bus.
Hyunwoo langsung menghentikan laju mobilnya setelah melihat Yoongi sudah masuk ke dalam bus itu pergi.

"Apa sikapku masih membuatnya tak nyaman?"

Dari awal Yoongi sudah memperlihatkan bahwa lelaki itu tak menyukai dirinya. Dan entah mengapa ia malah teringat dengan sepupu cantiknya.

Flashback On

Jieun berdiri di hadapan ayahnya. Setelah Yoongi meninggalkan rumahnya. Wajahnya yang kusut ia sembunyikan. Ayahnya terus memperhatikannya.

Sedangkan Hyunwoo memandangi kedua orang itu. Jarang-jarang ia melihat pemandangan ayah dan anak seperti ini. Karena ia tahu bagaimana keluarga pamannya ini.

Auditory HallucinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang