4. Ex

1.1K 205 13
                                    

Dua tiga lompat tali
Vote comment nya bisa kali

Sorry 4 typo

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

Heejin menyeruput orange juice nya yang tinggal tersisa sedikit, lalu berlanjut memakan es batunya.

Sampai sebuah pesan masuk berhasil menyita perhatiannya.

Hwallie 🐥
|masih mrh?

|hm

|gk mau nonton?

|no

Pertandingan basket babak semifinal memang akan berlangsung hari ini.

Sekitar 15 menit lagi. Dan kebetulan sekolahnya yang menjadi tuan rumah.

Heejin tentu saja akan menonton.

Ia hanya masih kesal dengan Hwall yang bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Padahal Heejin yakin, Hwall pasti tau alasan mengapa dirinya marah hingga saat ini.

Yuqi Anindya, kakak kelasnya yang baru saja lulus kemarin.

Itu alasannya.

"Aras! Arah jam 9, " bisik Ryunjin.

Heejin melirik sekilas, lalu menghela napas berat. "Tolongin gue, " bisik Heejin balik.

Eunbin, dan Ryunjin melempar tatapan pasrahnya.

Sedangkan Hina dan Somi cekikikan sendiri.

Kurang dari satu menit, Hwall sudah ada di samping Heejin.

Ia mengulurkan tangannya tanpa suara.

Heejin menerima uluran tangan laki-laki itu, pasrah.

Mengikuti langkahnya, hingga mereka tiba di lapangan indoor.

Ternyata lapangan indoor sudah lumayan ramai.

Dan Hwall menariknya hingga duduk di barisan paling depan tribun.

"Hwall, masa aku sendirian. "

"Kan rame. "

Heejin mendengus sebal. "Maksudnya, temen-temen aku belum pada dateng. "

"Tungguin. "

Untuk kesekian kalinya, Heejin kembali menghela napas.

Lalu Hwall menyodorkan headband miliknya pada Heejin.

Heejin menerimanya, lalu menggeser posisinya agar lebih dekat dengan Hwall.

Menyingkap rambut laki-laki itu, dan mengikatkannya di kening Hwall.

"Gak kangen?"

Heejin mendadak membeku.

"Masih sakit gigi?"

Heejin mendorong pundak Hwall pelan. "Siapa yang sakit gigi. "

Hwall terkekeh. "Udahan marahnya. "

"Kenapa?"

"Gak enak dicuekin. "

Heejin diam-diam menarik kedua sudut bibirnya.

"Nanti jangan pulang dulu. "

"Kenapa?" tanya Heejin bingung.

"Pulang bareng. Mcd, starbucks, or phd?" tawar Hwall.

Heejin menggeleng. "Richeese challange, deal?"

"Nanti sakit perut, Aras. "

"Engga. "

Kali ini Hwall yang mendengus sebal. "Anything you want. "

Heejin bertepuk tangan girang. "Yaudah sana. Siap-siap. "

Hwall mengangguk, lalu merentangkan kedua tangannya. "Peluk dulu biar semangat. "

Heejin mendorong Hwall pelan. "Gak usah modus ah, sana cepet. "








Tim SMA Gemilang benar-benar menjadi bintang lapangan kali ini.

Unggul sekian poin dari lawan mainnya.

Dan tentu berhasil lolos menuju babak final.

"Heejin. "

Heejin menoleh begitu seseorang memanggilnya.

Hwall pun ikut menoleh.

"Oh, Hwall. Congrats bro. "

Hwall mengangguk.

Ia tau persis siapa Guanlin Arlando itu---- selain sebagai kapten dari tim lawannya tadi.

Guanlin kini beralih menatap Heejin. "Apa kabar?"

"Baik. "

Hwall menarik pelan lengan Heejin. "Ayo nanti kesorean. Lin, gue duluan. "

Tanpa persetujuan dari laki-laki bernama Guanlin itu, Hwall lebih dulu menarik Heejin menuju ke parkiran sekolah.

"Segitu kangennya sama mantan?" tanya Hwall.

Jujur, Hwall tidak suka Heejin bertemu dengan Guanlin.

Padahal ia dan Yuqi jelas, masih sering bertemu.


Cringe bgt ya?Ngebosenin ya? Terlalu panjang ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cringe bgt ya?
Ngebosenin ya?
Terlalu panjang ya?

👆hrs dijwb jujur:))

Boyfriend | Hwall-Heejin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang