19. Let's say Goodbye

600 66 6
                                    

Bacanya sambil play lagu yang paling baper vers. Kalian
.
.
.

Now playing
[Ardhito Pramono - Bila]

Saturday, 18.00 pm.

"Temen-temen udah di kasih tau?"

Heejin menghela napas, lalu mengangguk.

"Sedih ya?" Tanya Jungkook lagi.

"Banget. "

Jungkook merangkul adik semata wayangnya. "Ah bakal sepi nih gak ada patner berantem lagi, sama gak ada yang di babuin lagi.  "

Heejin memukul punggung kakak laki-lakinya itu. "Ishh. Jangan gitu dong, tambah sedih akunya. "

Jungkook terkekeh. "Terus kelanjutannya gimana?"

"Kelanjutan apa?" Tanya Heejin balik.

"Your relationship Jini. "

Heejin menghela napas. "Nothing. Kita tuh emang udah putus kak, sebelum malam itu. "

"What?!!!"

Oke. Jungkook sekarang paham kenapa malam ia bertemu Hwall di minimarket, laki-laki itu tidak tau perihal kepindahan adiknya.

"Kenapa putus?"

Heejin mengedikan bahu. "I don't know. Aku yang minta udahan waktu itu. Lagian pas hari ini tiba, ujungnya bakalan tetap sama kak. "

"Kenapa gak coba LDR?"

"No, i can't. Aku bukan orang yang tahan sama jauhnya jarak. Ada masanya aku down dan butuh orang yang benar-benar ada di samping aku buat support... "

"... Pinjemin pundaknya pas aku sedih because some problem yang aku gak bisa ceritain ke siapapun, bahkan mama papa. "

Jungkook mengangguk paham. Lalu mengacak puncak kepala adiknya, gemas. "I'm proud of you, Ma little sisterrr. "

Heejin cemberut sambil merapikan rambutnya. "Lagian kak yang namanya overthinking itu so hard to control. "

Jungkook lagi-lagi mengangguk. "Of course. Gimana baiknya aja deh. I always support you. "

"Flight nya jam 7 kan?" Tanya Jungkook.

Heejin melirik arloji di pergelangan tangannya. "Kayanya mereka kena macet deh. Kalau gak ke buru salamin buat yang lain aja ya kak. "

Jungkook mendengus sebal. "Alamat bakal di amuk massa ini mah. "

Heejin tertawa geli. "Ya nasib. "

"Lagian kenapa pada baru dikasih tau hari ini? Gimana coba perasaan your bestfriend Jiniii. Shock berat pasti. "

"Kan pada mau sbm Kak, kasian kalo pada sedih mending waktunya buat belajar. "

"Hwall dateng?"

Heejin mengangguk.

Benar-benar harus nyiapin hati ini mah.

"Terus gimana? Udah bentar lagi tapi belum pada dateng. "

"ARASSSS... "












































Saturday, 22.00 pm.

Jujur Heejin benar-benar kecewa.

Pernyataan Haechan tadi membuat kepalanya penuh dengan pertanyaan.

'Gak tau si Hwall ke mana. Tumben di telfon gak aktif, di pc gak di bales. '

'Tadi di samper ke rumahnya juga, tapi sepi gak ada orang. '

Dia ke mana?

Kenapa tiba-tiba menghilang?

Kenapa handphone gak aktif?

Dia baik-baik aja kan?

Apa dia menghindar?

Apa dia benar-benar gak mau ngasih setidaknya pelukan terakhir? Benar-benar terakhir.

Sampai sebuah pesan masuk, menjawab semua pertanyaan di benak Heejin.

Dan saat itu juga Heejin merasa dunianya runtuh seketika.

Nyai Eunbin
|Aras sayang, sorry to hear that
|Dia di ICU
|Kecelakaan pas otw ke bandara
|we love u, don't be sad dear ❣️

Hanya air mata yang menjawab semua pesan dari Eunbin.

"Hwall... "

"Maaf... "


























~FIN~

Jadiii gimana ending nya? Hehe
Sorry kalau kurang feelnya hehe

Vote+comment!!!

⬇️

Nnti kalau bnyk aku kasih yg
point of view nya Hwall

Boyfriend | Hwall-Heejin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang