4

2.4K 333 28
                                    

Sekarang gua disini, ya dilantai dua tempat kelas anak IPA belajar. Hm udah sepi sih, lagian kok gua dengan gampangnya bisa percaya gitu aja dia bakal nyamperin gua. Yaampun Naura, sadar!

Pas gua balikkn badan sambil main handphone.

DUGH

"Aduh! Siapa sih yang ngalingin jalan kalan tuh leb-ar." Ucap gua yang kaget karena yang gua tabrak itu Seungmin!

"Hai, maaf ya saya buat kamu nunggu lama disini."

"Hmm."

"Kamu marah sama saya karna saya telat."

"Hah? Enggaklah, siapa gua siapa lo."

"Tuhkan jadi galak kamu nya."

"YA MIKIR DONG BEL UDAH SETENGAH JAM YANG LALU."

"Ngaku juga kan kamu."

"Ini bukan waktunya ngomongin itu ya Seungmin."

"Oke maaf hehe." kata Seungmin sambil memamerkan giginya.

"Kamu naik motor sama saya gapapa kan?"

"Hah???"

"Iyaa."

"Berdua sama gua?" kata gua sambil nunjuk diri sendiri.

"Emang disini ada siapa lagi? Lagipula mana boleh bertiga naik motor, lucu kamu." kata Seungmin sambil ngacak rambut gua.

"Ayo ke parkiran." Katanya lalu jalan mendahului gua.

Lalu aku diam membisu dengan mulut terbuka.

SEUNGMIN!

"Kamu beruntung Naura." Ucap Seungmin ketika sampai di tujuan. Kita udah sampe disuatu mall besar dikota, gila sih rakyat misqueen kayak aku can't relate.

"Apaan sih lo? Mau ngatain kalo gua ga mampu gitu karna gua gapernah kesini?" iya soalnya gua noraknya keliatan banget.

"Naura, kayaknya saya udah paham salah satu kebiasaan kamu."

"Apa?"

"Memotong pembicaraan orang, saya belom selesai bicara."

"Serah lah."

Gua jalan duluan di mall besar ini, banyak produk yang dijual disini mulai dari makanan, baju, macam fashion, sampai make up dan skincare.

Tapi itu semua belum bisa mengambil alih fokus gua, gua justru sekarang tertuju sama salah satu toko buku yang berada dilantai dua.

"Kenapa, kamu mau kesana?"

"Um, iya."

"Yaudah saya temani." Seungmin sekarang yang justru jalan duluan dan udah naik di eskalator.

HADEH.












"WAW! Vampire flower!!!" gua hampir menjerit di toko buku itu gegara liat novel yang selama ini gua cari cuma selalu kosong.

"Jangan teriak-teriak ditoko buku, ganggu orang lain." kata Seungmin yang tiba-tiba udah disamping gua sambil megang buku 'Negeri Para Bedebah' karya Tere Liye.

"Lo aja sok baca buku begituan, emang ngerti." Kata gua sambil mengejek.

"Saya nasehatin kamu malah dibales begitu." Ucap Seungmin datar.

"Diem deh." kata gua sambil ngambil novelnya dan buka dompet.

"Duh kurang dua puluh ribu, kampret!." batin gua.

"Buku kamu sekalian sama saya aja." Seungmin udah ngambil alih bukunya.

"Ih udah min gausah, lain kali aja belinya. Gua tuh baru kenalan sama lu, gasopan kalo langsung minta tolong sesuatu." Ucap gua sambil berusaha mengambil buku dari tangan Seungmin

"Saya kok yang mau, kenapa kamu yang ribet."

"SEUNGMIN!" teriak gua, udah gapeduli mau diliatin orang juga. Dia udah nyelonong aja ke kasir kan kampret.






"Kamu gamau mesan makanan?" Sekarang kita berada disalah satu restoran yang lumayan bergengsi, duh makin repot aja diajak makan kesini.

"Enggak." jawab gua singkat.

"Kalo kamu ga makan karna alasan gacukup budget saya marah."

"Gaada hak buat marah sama gua." kata gua sambil memainkan tali ujung tas.

Seungmin cuma gelengin kepala terus mesen dua pasta.

"Seungmin kan gua bilang g-"

"Saya yang mau, kamu gausah ribet."

"Seung-"

"Sama-sama, Naura."

"Seungmin, kayaknya sekarang lo deh yang suka motong omongan gua." Sindir gua.

"Kesel kan kamu? Barusan tadi saya balas. Tidak enak kan kalo sedang berbicara dipotong?"

Gua milih diem karma nih anak ngomong mulu, kayak cewek. Heran.



Pulangnya Seungmin nganterin gua dengan motor kawasakinya. Gua udah komat-kamit aja semoga gak ada abang gua tercinta dirumah, males jawabin pertanyaannya yang udah kayak nyalonin DPR.

"Oh iya ini buku kamu."

"Punya lo, bukan punya gua."

"Loh kenapa?"

"Kan pake duit lo."

"Yaudah sekarang saya kasih ke kamu."

"Gua ga minta, udahlah gua gamau berantem sama lo."

"Kamu mau saya jadi orang yang buang-buang uang?"

Gua samber aja itu buku terus langsung buka pager mau masuk.

"Hey kamu lupa bilang sesuatu sama saya."

"Pamrih?." terus abis itu gua langsung masuk kedalem rumah sambil ngebanting pintu.






















"Saya harap kamu besok tidak galak dan marah seperti hari ini. Tidak membuat saya takut, tapi saya justru khawatir dan ingin menjadi alasan kamu tersenyum."



















--

Dangdut banget ahelah

[i] who ㅡkim seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang