•••
Matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela kamar Krist, membuat Krist mulai menggeliat dalam selimut nya. Krist mengerjapkan matanya berkali-kali, sebelum akhirnya mata bulatnya terbuka sempurna. Ia lalu memegang kepalanya yang terasa pusing akibat tidur yang terlalu lama.Krist menoleh ke arah meja nakas, terdapat segelas air putih dan sebuah obat disana dengan selembar post it berwarna biru menempel di gelas itu. Krist mengambil post it itu dan membacanya.
Pagi istriku.
Aku yakin kamu tidur sampai pagi kan? Dan kepalamu pasti pusing. Nah minum obat penghilang sakit kepala ini, lalu setelah itu hubungi aku ya.
- your dearest hubby ♡Krist terkekeh membacanya, senyumnya merekah memamerkan deretan gigi dan lesung pipinya. "Ada-ada aja." Krist meminum obat itu dan langsung mencari handphonenya berniat menghubungi si penulis post it itu.
Ia mengetik 'Singto' di kontaknya tapi tidak ada hasil yang ditemukan disana. Krist menaikkan sebelah alisnya heran. Ia lalu menscroll daftar nama yang ada dikontaknya, hingga ia menemukan sebuah nama bertuliskan 'Suamiku ♡'. Ia terkekeh, tahu kerjaan siapa itu. Ia lalu mengganti nama kontak itu menjadi 'Singto :)' dan menelfon si pemilik nama itu. Setelah dering ke tiga, telfon pun diangkat.
"Halo P'Sing."
"Halo istriku. Wah udah bangun nih? Berarti udah minum obat dariku ya?"
"Udah P', makasih. Kok P'Sing bisa tau kepalaku bakalan pusing?"
"Iyalah siapa dulu? Suamimu nih."
"Blehhh.."
Terdengar suara Singto yang sedang terkekeh di ujung sana. Krist ikut terkekeh mendengarnya.
"Kit, jadi gimana? Kau masih mau mengikuti WGM?"
Krist terdiam. Sebenarnya ia sudah mulai nyaman dengan kedekatannya bersama Singto itu. Krist mulai berfikir, apakah jika ia menghentikan kontraknya dengan WGM ia masih bisa sedekat ini dengan Singto? Apakah Singto masih memedulikannya?
Mengetahui tidak ada jawaban dari Krist, Singto pun menyimpulkan jika Krist memang tidak ingin melanjutkan acara itu.
"Kalau kau tidak mau, tidak apa jangan dipaksa. Aku akan membantumu berbicara dengan sang Produser, aku tau akan..."
"Aku mau P'."
"Hah? Apa? Aku tidak dengar."
"Aku bilang, aku mau P'."
Krist tidak tahu, kalo di ujung sana senyum Singto sedang merekah ketika mendengarnya.
"Wuih kenapa berubah pikiran? Pasti kau luluh ya karna kemarin aku bersikap baik padamu?"
"Ngga tuh. Setelah aku pikir-pikir ternyata tidak buruk juga mengikuti WGM, malah aku dapet banyak benefitnya tuh."
"Oke lah apapun alasanmu itu, aku senang kau ikut."
"Kenapa emang?"
"Yaaaa seperti yang kau bilang, banyak benefit nya."
"Yeuh ngikutin." Krist terkekeh. "Ohiya P', aku ada permintaan buat wedding ceremony nanti."
"Permintaan apa?"
"Aku ingin P' menyanyikanku sebuah lagu."
•••
"Sawadhee kha. Halo pemirsa setia We Got Married! Kita berjumpa lagi ya wahai manusia-manusia pecinta boyslove ." Ucap Niti antusias kearah kamera. Godji yang duduk disampingnya hanya melompat-lompat kecil. "Kau ngapain Ji?"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married
Fanfiction"Seharusnya yang di sampingku, mengucap janji suci bersamaku, adalah seorang gadis cantik dengan gaun putih elegan. Bukan seorang laki-laki dengan jas hitam nya, yang bahkan aku saja baru mengenalnya seminggu ini. Walau begitu kenapa hati ini berdeb...