•••
Siluet matahari pagi menyeruak masuk melewati jendela kamar, pagi pertama yang indah di negara gingseng sana untuk mereka. Indra penciuman Krist mulai menghirup aroma-aroma manis coklat, membuat matanya perlahan terbuka. Memang hidungnya paling sensitif dengan aroma coklat."Coklat!"
Dengan rambut pagi yang berantakan dan muka bantalnya, Krist langsung bangun dan menghampiri asal aroma itu. Ketika ia sudah sampai di dapur, ia melihat Singto sedang menghias tumpukan pancake coklatnya dengan whipped cream.
Awalnya Krist sempat berhenti dan terkejut melihat Singto, hingga nyawa nya terisi penuh dan membuatnya teringat bahwa ia sedang berada di Korea bersama Singto.
"P'Sing."
Singto mendongak dan melihat Krist yang sedang berjalan menghampiri Singto.
"Pagi istriku."
Krist menekan pinggang Singto dengan telunjuknya, membuat Singto bergidik geli dan terkekeh. "Kemana perginya Lion dan Turtle huh P'?"
"Enakan manggil istri."
"Ish..." Krist mendesis dan lalu melirik melalui bahu Singto. Mata Krist membinar ketika melihat asal dari aroma wangi tadi.
"Wuah pancake coklat!
"Duduklah."
Krist mendudukan dirinya di meja bar depan Singto, menunggu sabar pancake coklat itu. Setelah selesai menghias pancakenya dengan whipped cream dan stroberi di puncaknya, Singto lalu memberikan sepiring penuh pancake coklat ke depan Krist.
Krist mulai menyendokkan pancake itu ke mulutnya, awalnya ia merasa bahagia ketika ia merasakan lembutnya whipped cream hingga lidahnya merasakan bagian pahit dari pancake itu.
"Kok ada pahit-pahitnya gitu P'? P'Sing bikin gosong ya?"
"Iya bagian bawahnya..." Singto terkekeh. "...Tadinya aku pikir itu berwarna kehitaman karna pancake ini rasa coklat, ternyata memang gosong."
Krist tertawa dengan pengakuan Singto itu, ia merasa pengakuan jujur Singto itu sedikit menggemaskan baginya.
"Well, sekarang aku tau tugas memasak jatuh pada siapa."
Mereka berdua lalu tertawa bersama sambil menikmati sarapan sepiring berdua.
Hingga tiba-tiba dua orang pria dengan kartu pengenalnya bertuliskan crew WGM, datang dengan membawa mission card dan salah satu diantara mereka membawa kamera yang sudah diarahkan ke arah mereka. Krist dan Singto menoleh ke arah dua orang pria itu.
"Apa ini? Mission card pagi-pagi begini?" Gerutu Krist. Singto menerimanya dan kedua crew itu pergi berlalu. Krist mencebik bibirnya ngambek.
"Ini kita beneran liburan apa ngerjain misi doang sih P'?"
"Sabar Kit. Siapa tau ntar ada hadiah mewah yang menunggu kita."
Krist berdecak sebal, sedangkan Singto mulai membuka mission card itu. Ia kemudian membaca tulisan yang tertulis disana.
"Teruntuk pasangan Singto dan Krist, Selamat pagi, selamat menikmati hari kedua kalian di Korea ini! Sebelum itu, kami memiliki misi untuk kalian. Berhubung kita ingin memperkenalkan Thailand lebih luas ke mancanegara, kami ingin kalian menjual minuman Thai Tea sebanyak 100 buah dalam waktu 4 jam. Jika kalian berhasil, kalian akan mendapat tambahan hari berlibur ke Jeungdo."
Setelah membaca itu, Singto melirik Krist yang tengah menganga itu. Singto terkekeh melihat ekspresi Krist, Singto kembali melirik surat itu dan menemukan tulisan tambahan dibawahnya. "P.s. jika kalian gagal kami juga memiliki sesuatu untuk kalian hee."
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married
Фанфик"Seharusnya yang di sampingku, mengucap janji suci bersamaku, adalah seorang gadis cantik dengan gaun putih elegan. Bukan seorang laki-laki dengan jas hitam nya, yang bahkan aku saja baru mengenalnya seminggu ini. Walau begitu kenapa hati ini berdeb...