EmpatPuluh
:
"Sebenarnya, setiap lelaki itu romantis. Hanya cara penyampaiannya saja yang berbeda"
🍈 🍈 🍈
"KITA MAU KEMANA ASTAGA, SUNWOO?!!" pekik gue ketika kami sampai parkiran.
Sunwoo diem, tangannya menyodorkan helm ke gue dengan wajah dingin dan tatapan yang seolah bilang 'pake. Ngga usah banyak tanya!'
Tapi bukan gue kalau ngga keras kepala.
"Bilang dulu sama gue. Kita mau kemana?!"
Sunwoo mendecak.
Jantung gue terasa mau copot waktu dia pakein helmnya ke kepala gue secara langsung. Ngga lupa dia baikin rambut gue setelahnya.
Jantung gue kenapa?
Masa iya gue suka sama sunwoo?
Ya ngga mungkin lah!
"Kita mau pulang." Dia naik motornya sementara gue masih berdiri ditempat dengan wajah cengo.
Apa katanya?
Pulang?
"Kenapa malah diem sih ni anak? Cepet naik!"
Mengesampingkan fikiran gue yang rumit, gue pun mengalah dan naik ke motornya.
Gue ngga permasalahin soal tas yang masih di kelas. Karena, chanhee sama raeya bisa handle itu.
Gue juga ngga permasalahkan soal bolos. Karena udah jelas ini cuma classmeet, remedi juga udah selesai.
Jadi mau pulang jam berapapun pak satpam ngga akan larang.
Tapi..
"Gimana yeji?" Tanya gue pada akhirnya. Sunwoo ngga bergeming sedikitpun, tetap fokus menyetir.
"Apanya?" Jawab dia setelah keheningan cukup lama.
Sadar atau ngga, tangan gue yang berpegangan pada pundaknya mengerat.
Dan gue rasa, dia sadar akan hal itu karena dia mengulangi pertanyaannya sekali lagi dengan nada yang lebih menuntut sebuah jawaban.
"Lo bilang bakalan nganter dia pulang 'kan?"
"Ngga jadi."
Hati gue mendadak lega.
Jawaban singkat sunwoo yang hanya terangkai oleh dua kata itu sukses membuat gue cukup senang.
"Kenapa?" Tanya gue.
Semakin kesini gue sadar, gue harus memastikan sesuatu.
Entah tentang hati gue, dan hubungan rumit ini.
"Kenapa lo nanya?"
Lah, malah balik nanya si budi -___-
"Yah, pengen tau aja. Ngga boleh ya emangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
🌺Trouble Boys [THE BOYZ]
Fiksi Penggemar❝ Dare to explore the journey of love with members of the boys? ❞ The boyz member x OC