Tanpa Kai dan Sehun, jujur, Suho kewalahan. Ia harus bangun lebih pagi. Menyiapkan sarapan Corn Flakes, memandikan dan memakaikan baju Chaerin, mengantarnya sekolah, menjemputnya di tengah pekerjaannya, dan menitipkan Chaerin di penitipan anak di kantornya. Walaupun begitu, Suho merasa tidak aman dengan menitipkan anaknya di penitipan, karena disana hanya ada satu pengawas dan membiarkan anak-anak bermain video games. Video games, Suho menghindari itu.
Ini sudah seminggu berjalan, dan Suho benar-benar capek. Ternyata mengurus anak itu sangat sulit... batinnya. Syukurlah, ini sudah hari sabtu, dimana Chaerin libur dan Suho bisa free keluar masuk kantornya karena bukan hari wajib. Kini Suho mengkonsumsi banyak caffein, meminum kopi instan dua kali dalam sehari, bahkan tiga.
"Dad? Apa kau melihat Sally?" Chaerin kini mengobrak abrik kamarnya, mencari dimana keberadaan Sally. Suho yang sedang berbaring di sofa—sehabis begadang menyelesaikan pekerjaannya—menggumam,
"Sally... siapa... tetangga sebelah?"
Chaerin mendesis, "Dad, jangan bercanda! Bonekaku! Boneka Sally!"
"Oh... yang pakai gaun ungu?"
"Iya!"
"Entahlah, cari saja di tumpukkan baju atau dimana..."
"Dad tidak pernah membereskan rumah!" komentar Chaerin sambil berbaring di atas ayahnya. Ayahnya kini membuka matanya,
"Uh? Chaerin, apa yang kau lakukan di atas perut ayah?"
"Kenapa Kai umma dan Sehun umma tidak pernah datang lagi?"
Suho mengerjap. Chaerin akhirnya menyadarinya. "Uh... Kai dan Sehun umma, sibuk, sayang."
"Sibuk apa? Mereka tidak pernah sibuk."
"Mmm... mereka membuat suatu pekerjaan... laporan..."
"Laporan?"
Suho bingung menjelaskan pada putrinya apa itu 'Skripsi'. Tapi bagaimana caranya? Anak umur 4 tahun tidak mungkin mengerti!
"Eum, ah, seperti tugas...mengarang..."
"Apa itu seperti pekerjaan rumah?"
"Ah, ya! Benar! PR! Seperti PR. Dan PR mereka sangat-sangat-sangaaat banyak, Chaerin-ah. Jadi, mereka sibuk sekali."
Chaerin mengangguk, "Oh... lalu, apa aku bisa membantu mereka?"
Suho menahan tawanya, "Apa yang bisa kau bantu, sayang?"
"Aku bisa membantu menghitung. Dad! 1+1 sama dengan 2! Lalu, aku bisa membantu mereka menggambar kucing."
Tawa Suho lepas, lalu mencium pipi buah hatinya itu, "Anak Dad pintar, nanti Dad sampaikan pada Kai dan Sehun umma ya."
"Yeeaaay!"
Ting tong!
Chaerin memekik senang, "Kyaaaa! Mereka datang!"
Kemarin malam, Suho memberi tahu Chaerin bahwa teman-temannya akan datang. Lebih tepatnya, anak dari kedua sahabatnya. Chanyeol dan Baekhyun. Mereka adalah happy-married-man, punya istri yang cantik dan anak yang lucu. Mereka menikah lebih dulu dari pada Suho. Hari pernikahan mereka juga hanya beda seminggu.
Chaerin membuka pintu, dan melihat dua pria dengan senyum lebar, di depan mereka ada anak-anak mereka. Anak dari Byun Baekhyun, Byun Haneul, adalah perempuan berusia 5 tahun dengan rambut pendek. Lalu anak dari Park Chanyeol, kembar identik laki-laki, Park Himchan dan Park Gongchan. Mereka bertiga suka berkunjung ke apartement Suho untuk bermain dengan Chaerin dua minggu sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again [Suho x Eunji] ✔️
Romance(DALAM PROSES EDITING) Disaat cinta sudah menjatuhkan mereka berkali-kali, apakah mereka bisa mencintai--lagi? Eunji, seorang penulis yang tidak bisa mencintai lagi karena calon suaminya lari di hari pernikahannya. Suho, seorang ayah satu anak yang...