Suho merasa segar setelah mandi. Saat air dingin itu mengguyur seluruh tubuh Suho, seluruh rasa pegalnya seakan hilang disapu oleh air. Ia keluar, mengganti bajunya dengan kemeja biru, celana jeans hitam, dan tidak lupa cukuran. Ia bisa lihat kumis dan janggutnya yang sudah menebal. Setelah itu, dia menyisir rambutnya dan menyemprotkan parfum-ehm-mahalnya.
Saat menatap cermin, ia jadi tersadar. Astaga, Suho. Kau pikir kau mau kemana? Kau hanya menjemput Chaerin! Dengan berpenampilan seperti ini, kau akan memberi kesan kepada siapa? Eunji? Suara hatinya terdengar mengejek. Suho mendesis, Diam, suara hati! Aku akan memberi kesan kepada... Chaerin. Kali ini ia mendengar suara hatinya tertawa keras, yang benar saja. Karena sudah terlanjur, Suho pun tidak peduli.
Ia keluar kamar, dan menemukan Eunji yang sibuk di dapur.
"Eunji?"
Mendengar namanya dipanggil, gadis itu berteriak, "Tunggu sebentar!"
Suho melangkah menuju dapur, penasaran dengan apa yang Eunji lakukan. Tidak lama, gadis itu menaruh dua cangkir kopi di hadapan mereka.
"Kopi?"
Entah sejak kapan, gadis ini selalu membuatkan kopi untuknya. Dan entah darimana, kopi buatan Eunji... rasanya sama seperti apa yang Suho suka, padahal ia tidak pernah memberi tahu gadis itu takaran kombinasi kopi yang ia suka.
"Aku suka kopi buatanmu. Gula satu sendok. Tidak begitu manis, tidak juga begitu pahit. Darimana kau tahu seleraku?"
"Mungkin kebiasaan?" Jawabnya.
Suho menaikkan alisnya, "Oh, jadi selera kopiku sama dengan selera kopi 'si-sialan'?"
Eunji itu terkekeh, menunjukkan deretan giginya yang putih dan rapi. Seketika Suho sadar, gadis ini cantik kalau tersenyum, apalagi tertawa.
"Akupun terkejut! Tapi bukan dia saja, Ayah juga. Jadi ya... kebiasaan."
"Kalau takaranmu?"
"Mmmh, karena aku suka manis... aku biasa 2 sendok gula, dan 1 sendok creamer."
"Kalau begitu, aku juga"
"Eh?"
Suho terkekeh, "Kalau begitu, ganti takaranku sama sepertimu. Aku tidak mau punya selera kopi yang sama dengan 'si sialan itu'."
Ia bisa melihat ekspresi wajah Eunji yang kaget, lalu tersenyum. "Kau yakin?"
"Yakin" Tangan Suho pun mengambil cangkir kopi milik Eunji, lalu meminumnya. Rasanya enak! Suho tidak bisa menahan senyumnya, "Rasanya enak sekali, Eunji. Tidak salah lagi, aku ganti takarannya jadi sepertimu."
Eunji tidak bisa berkata lagi selain tersenyum.
"Oh iya! Chaerin! Eunji, ato kita pergi sekarang! Chaerin menunggu."
Suho turun dari stool nya lalu menatap wajah Eunji. Ada noda hitam di pipinya. Dia mandi dengan benar tidak sih?
Dengan satu gerakan, Suho mengambil sapu tangannya dan mengelap noda hitam di pipi Eunji.
"Ada debu di pipimu, Miss Jeong." Ujar Suho sambil terkekeh, membuat Eunji mematung di tempatnya.
***
Alunan lagu 'Lost' oleh Michael Buble menemani perjalanan Suho dan Eunji menuju daerah Seocho, tempat dimana Chaerin berada. Tidak ada yang berani mengeluarkan sepatah katapun. Bisa dibilang... ini adalah awkward moment. Bagaimana tidak? Hari ini ia dikagetkan dengan gestur-gestur manis dari Kris... juga Suho. Setelah sekian lama ia tidak menerima perlakuan itu dari pria manapun. Sial! Jangan dipirkikan, Eunji! Mereka itu... gentleman. Tidak perlu bereaksi berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again [Suho x Eunji] ✔️
Romansa(DALAM PROSES EDITING) Disaat cinta sudah menjatuhkan mereka berkali-kali, apakah mereka bisa mencintai--lagi? Eunji, seorang penulis yang tidak bisa mencintai lagi karena calon suaminya lari di hari pernikahannya. Suho, seorang ayah satu anak yang...