Suho menatap jamnya berkali-kali. Kadang, ia mondar-mandir tidak jelas di ruangannya, membuat asistennya menatap bingung.
"Tuan Kim, kau baik-baik saja?" tanya asistennya, "Mau kubuatkan kopi atau teh?"
Suho cepat cepat menggeleng, "Ah, terima kasih. Tidak apa-apa...aku hanya sedikit...khawatir."
"Khawatir tentang apa, tuan?"
"Aku meninggalkan Chaerin... uh, dengan baby sitter baru."
"Benarkah? Anda mau pulang untuk mengecek dulu, mungkin?"
"Tidak, tidak. Aku percaya padanya. Tapi, mungkin aku akan pulang lebih cepat. Kuserahkan pekerjaan padamu, ya."
"Baiklah, tuan."
Setelah berbagi keresahannya sedikit pada asistennya, Suho merasa sedikit tenang. Jam 3 sore, Suho akan pulang lebih cepat dari biasanya.
*
Suho memacu mobilnya lebih cepat dari biasanya. Ia juga mampir ke toko kue untuk membeli cemilan. Setelah itu, ia setengah berlari menuju apartementnya. Saat pintu dibuka, Suho terkejut.
Ia hampir saja menjatuhkan kotak kue yang baru saja dibelinya. Tidak lama setelah itu, terdengar suara yang agak asing—suara sang baby sitter.
"Ah! Tuan sudah datang! Chaerin, Ayahmu sudah datang!"
Suho mengerjap. Kini menatap Eunji serius.
"Eung... apa ada yang salah, tuan?"
"Salah? Ini luar biasa! Ya tuhan, kau... kau membereskan rumahku?"
Itulah yang Suho lihat. Tidak ada lagi tumpukan piring dan baju kotor. Sampah sudah dibuang, ruang TV sudah tidak berantakkan lagi. Untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
"Mm, ya...begitulah," Eunji memainkan jarinya.
"Kau...kau tahu... aku hanya membayarmu untuk menjaga Chaerin. Nanti akan kutambah gajinya—"
"Jangan! Anu, maksudku, anda tidak usah repot-repot. That's my habbit, aku suka bersih-bersih. Salah satu cara menjaga anak dari penyakit adalah lingkungan yang bersih." Eunji menjelaskan.
"Benarkah? Tapi jika kau minta extra bilang saja. Aku sangat berterima kasih."
"Tidak masalah." wanita itu tersenyum.
Setelah itu, Suho dan Eunji berbincang di dapur dengan segelas teh hangat yang dibuat Eunji, juga dua potong red velvet yang baru saja Suho beli. Suho kini melihat CV yang dibuat Eunji, yang tidak sempat Eunji kasih pagi-pagi.
"Umurmu 25 tahun?"
"Iya."
"Benarkah? Kukira kau kurang dari itu. Kita hanya beda satu tahun, jadi berhenti memanggil 'Tuan'. Aku kurang suka hubungan seperti itu."
Wanita itu mengangguk, "Uh... baiklah umm..."
"Suho. Namaku Suho." Ujar Suho. Wanita itu menahan tawanya,
"Suho...artinya guardian? Penjaga dari Chaerin?"
Suho tidak menyangka wanita di depannya berpendapat tentang namanya. Artinya memang itu, Guardian. Dengan tidak sengaja, wanita itu membuat nama Suho jadi spesial.
"Wah, benar juga! Aku tidak terpikir, lho. Hahaha. Oke, kita lanjutkan. Kau... punya pekerjaan?"
Eunji mengangguk, "Mm. Aku penulis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again [Suho x Eunji] ✔️
Romance(DALAM PROSES EDITING) Disaat cinta sudah menjatuhkan mereka berkali-kali, apakah mereka bisa mencintai--lagi? Eunji, seorang penulis yang tidak bisa mencintai lagi karena calon suaminya lari di hari pernikahannya. Suho, seorang ayah satu anak yang...